YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Di tengah Pandemi Covid-19 yang belum selesai ini, segenap pengurus Pesantren Mahasiswa KH. Ahmad Dahlan (PERSADA) UAD Yogyakarta menyambut santri baru tahun ajaran 2020/2021 dengan menyelenggarakan acara Khutbatul Iftitah secara daring melalui aplikasi zoom, Selasa (6/10).
Acara tersebut juga disiarkan secara Live melalui channel YouTube Persada UAD TV di Aula Islamic Center UAD, pukul 19.45 WIB. Turut hadir memberikan sambutan, Wakil Rektor I Bidang Al-Islam Kemuhammadiyahan, Drs. Parjiman, M.Ag. Beliau menyampaikan bahwa Persada merupakan pusat perkaderan di UAD. Alumninya diharapkan menjadi pelopor, pelangsung, dan penyempurna dakwah Islam di prodi mereka masing-masing maupun di lingkungan masyarakat.
Sebelum acara dimulai, santri baru atas nama Syawal Saputra membacakan QS. Luqman: 12-15, mengingatkan kepada semua peserta tentang pentingnya syukur, tauhid, dan birrul walidain.
Mudir Persada Ustadz Thontowi, S.Ag, M.Hum menyampaikan pesan secara khusus dalam acara tersebut untuk semua santri supaya menanamkan 2A dan 2M dalam kehidupan sehari-hari.
“Mahasantri Persada harus memiliki 4 ciri-ciri, yaitu 2A-2M. Pertama yaitu ‘Alim atau berilmu pengetahuan sesuai dengan bidangnya masing-masing. Kemudian ‘Amil, yaitu mengamalkan ilmu yang sudah ia pelajari. Selanjutnya yakni Mukhlis, yang berarti mengerjakan apa yang diperintahkan oleh Allah dan Rosulullah secara ikhlas tanpa paksaan. Terakhir yaitu Muhsin, bahwa santri tetap beramal sholeh di manapun dan kapanpun ia berada”.
Beliau juga menekankan bahwa santri Persada harus berakhlakul karimah dan cerdas, bukan hanya cerdas secara intelektual, akan tetapi juga cerdas secara spiritual dan sosial. Beliau berharap kepada santri virtual Persada agar bisa menjadikan rumah-rumah mereka sebagaimana pesantren,
“Ini adalah kesempatan sekaligus peluang menanamkan nilai-nilai Islam di rumah masing-masing. Pandemi ini tidak menyurutkan niat kita untuk menumbuhkan dan membentuk santri virtual yang tetap gigih dan semangat dalam menuntut ilmu. Meski santri virtual kami ingin menghadirkan suasana pesantren di rumah masing-masing”, pesan Mudir.
Selain itu, para santri dituntut untuk selalu memiliki sikap berahlakul karimah. Ahlak mesti didahulukan sebelum ilmu. Itulah yang membedakan antara santri Persada dengan mahasiswa lainnya. Santri harus berbakti kepada orangtua, dan keberadaan santri di rumah justru semakin memberikan manfaat.
Para wali santri yang juga menyimak acara tersebut diharapkan mampu bekerjasama dalam mensukseskan program Persada ke depan. Acara Khutbatul Iftitah diakhiri dengan ramah tamah berupa tanyajawab antara peserta Khutbatul Iftitah, baik santri maupun wali santri dengan Wakil Mudir Persada, Ustadz Budi Jaya Putra, S.Th.I, M.H. (E/Diyan)