MEDAN, Suara Muhammadiyah – Musyawarah Cabang ke 23 IMM Kota Medan berlangsung di Gedung Dakwah Muhammadiyah Medan, Jumat pagi (9/10). Muscab yang dibuka Ketua DPD IMM Sumatera Utara Zulham Hidayah Perdede itu menegaskan bahwa persoalan kader adalah persoalan penting yang dihadapi persyarikatan hari ini.
Muscab ke 23 IMM Kota Medan mengambil tema “Merevalitasi Gerakan Pencerahan untuk Kepemimpian IMM Kota Medan yang Progresif di tengah Pademi Covid19”. Berlangsung dengan dua format, yakni tatap muka ( offline) dan Virtual ( Online). Kombinas dua format pertemuan itu diambil panitia sebagai ijtihad IMM untuk tetap bermusyawarah di tengah Covid-19.
Hadir pada pembukaan musda itu, dua Wakil Ketua PDM Medan, Drs. Burhanuddin MA dan Drs. Mahmud Yunus Daulay MA, Ketua DPD IMM Sumut Zulham Hidayah Pardede dan Pimpinan IMM dari berbagai komisaritat se Kota Medan.
Ketua PC IMM Kota Medan Angga Fahmi menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak terkhusus PDM Medan yang memberikan perhatian besar pada proses pelaksanaan muscab IMM Medan ke 23. Angga mengatakan selama masa periodeisasi kepimpinannya, IMM Medan menghadapi tantangan ekonomi, sosial dan persoalan kaderisasi. Karena pandemi covid19 menjadi proses kaderisasi mengalami kemandekan.
Angga berharap akan berlangsung regenerasi ditubuh IMM Medan dengan akan terpilihnya pimpinan yang baru yang memiliki kualitas dan amanah.
Sementara itu, Ketua PDM Kota Medan Drs. Burhanuddin MA menjelaskan kondisi Muhammadiyah hari ini yang terus bertahan ditengah berbagai kondisi yang terjadi. Kata Burhanuddin, ada empat hal yang menjadikan Muhammadiyah bisa bertahan. Pertama, Muhammadiyah organisasi moder dan profesional. Kedua, Komitmen Pimpinan dan Anggota. Ketiga, Ideologi. Ideologinya yang berdasarkan Al-Quran dan Sunnah dan Kempat, adalah kaderisasi yang terus berlangsung dengan baik.
Kaderisasi, demikian Burhanuddin, adalah persoalan penting di Muhammadiyah. Untuk itu, Muhammadiyah memberikan perhatian penting.
Persoalan Kaderisasi juga menjadi pesan penting yang disampaikan Zulham Hidaya Pardede. Tanpa proses kaderisasi maka sebuah organisasi tidak dapat berkembangan dengan baik. Dalam muscab IMM Kota Medan, Zulham Hidayah Pardede berharap akan lahirnya pemimpin yang yang memiliki akhaq dan sifat kepemimpinan untuk mampu menjawab kebutuhan organisasi.
Persoalan lain yang disampaikan Zulham Hidayah Pardede adalah ideologi dan persaudaraan. Dua hal ini minta menjadi perhatian semua peserta musyawarah. (syaifulh/riz)