YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Menyambut Hari Dokter Indonesia 24 Oktober 2020, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Dr Haedar Nashir, MSi berharap agar para dokter menjadi pelopor kemanusiaan dan kenegarawan.
Haedar menyebut bahwa para dokter Indonesia dalam perjalanan sejarah yang panjang sejak dari era Kebangkitan Nasional sampai setelah Indonesia merdeka dan berdirinya Perhimpunan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) telah menorehkan jejak emas untuk kemerdekaan dan kemajuan bangsa Indonesia.
“Kita mencatat dokter Wahidin Sudirohusodo, dokter Cipto Mangunkusumo, dokter Soetomo, dokter Kayadu dan para doker Indonesia sejak awal kemerdekaan telah berbuat yang tebaik untuk Indonesia,” ungkap Haedar dalam akun Twitter resminya, Sabtu (24/10).
Bahkan dokter Soetomo bagi Muhammadiyah termasuk pendiri Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surabaya tahun 1924.
Kini para dokter Indonesia telah membuktikan kepahlawananya baik dalam peran untuk kemanusiaan melayani sesama diera Pandemi Covid-19 maupun dalam berjuang memajukan kesehatan bangsa.
Karena itu, lanjut Haedar, dalam 70 tahun usia IDI yang bertepatan dengan Hari Dokter Indonesia 24 Oktober, Pimpinan Pusat Muhammadiyah memberikan apresiasi tinggi atas segala jerih payah, ikhtiar, pengabdian, empati dan seluruh gerak berkhidmat untuk kemanusiaan.
Muhammadiyah juga ikut berempati, bersimpati dan berduka atas saudara-saudara dokter Indonesia dan tenaga kesehatan yang telah dipanggil Tuhan Yang Maha Kuasa, meninggal dalam perjuangan menangani Covid-19 sebagai bukti dari jejak, jihad dan kepahlawanan.
“Percayalah setiap pengkhidmatan kepada kamanusiaan dan untuk kepentingan bangsa Insya Allah akan memperoleh jalan lapang. Semoga dokter Indonesia senantiasa menjadi pelopor kemanusiaan dan kenegarawan untuk bangsa dan negara,” pungkasnya. (Riz)