Pesan Kepada Pemuda di Tengah Tantangan Zaman

Pesan Kepada Pemuda di Tengah Tantangan Zaman

Selamat Hari Sumpah Pemuda

Oleh: Nur Ngazizah,SSi, MPd

Siapa pemuda itu? Apa mereka yang usianya 30 tahun ke bawah ? Atau mereka yang berikrar di organisasi-organisai kepemudaan saja? Tentu banyak aspek yang bisa dijadikan dasar untuk membuat definisi pemuda, baik ditinjau dari usia, penampilan, ideologi dan sebagainya. Secara Eksplisit pada pasal 1 angka 1 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2009 Tentang Kepemudaan memuat pengertian Pemuda, yaitu warga negara Indonesia yang memasuki periode penting pertumbuhan dan perkembangan yang berusia 16 (enam belas) sampai 30 (tiga puluh) tahun.

Pemuda menjadi salah satu subjek penting dalam sejarah hingga perkembangan dunia sekarang, peranannya tidak hanya terbatas dalam organisasi-organisasi kepemudaan saja. Hingga saat ini sering kita lihat ada beberapa pemuda yang juga sukses di berbagai bidang yang mereka tekuni, baik itu sebagai pengusaha, anggota legislatif, politisi, hingga menjadi menteri. Tentu fenomena tersebut menunjukkan bukti bahwa pemuda memang memiliki kekuatan yang dipercaya mampu memberi kontribusi besar dalam perkembangan dunia.

“Beri aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya. Beri aku 10 Pemuda niscaya akan kuguncangkan dunia. Seribu orang tua bisa bermimpi, satu orang pemuda bisa mengubah dunia”. Itu adalah salah satu kalimat yang pernah diucapkan oleh Presiden RI pertama kita, yaitu Ir.Soekarno yang sampai saat ini masih sering dijadikan kalimat pemantik semangat para pemuda. Kalimat itu memberikan gambaran bahwa betapa luar biasanya kekuatan dan peranan pemuda untuk mengguncang dan memajukan dunia.

Karakteristik pemuda

Syubbanul yaum rijaalul ghadi, ungkapan Arab yang sering sekali kita dengar, menunjukkan bahwa betapa pentingnya generasi muda untuk menghadapi masa depan dari kehidupan ini. Pemuda adalah tumpuan serta harapan bagi kehidupan masa depan yang lebih baik moral dan intelektualnya.

Yusuf Qardhawi dalam bukunya Al-Jailu Nasrul Mansyuud menyebutkan tiga ciri generasi idaman yang sesuai dengan tuntunan Al-Qur’an, tiga ciri tersebut adalah: 

Pertama, generasi yang realistis, artinya generasi yang menolak kekacauan dan selalu menetapkan sesuatu berdasarkan data-data bukan berdasar ilusi dan khayalan.

Kedua, generasi berkarya dan membangun, bukanlah generasi yang hanya mendendangkan kejayaan masa lalu, tidak hanya meratapi kekalahan masa kini, serta tidak hanya berangan-angan untuk mendapatkan kemenangan di masa yang akan datang.

Ketiga, generasi yang taat dan ikhlas, adalah generasi yang taat kepada Allah, hidup dengan hati penduduk kampung akhirat, mereka hidup di dunia akan tetapi hati dan tujuan selalu tertuju kepada Allah serta berpegang teguh dengan tali agama, sehingga senantiasa bersama Allah dan dalam lindungan-Nya (Ahmad Syathori, 1996).

Salah satu hadits Rasulullah SAW yang paling banyak menjelaskan dengan terminologi pemuda, ada dalam hadis berikut:

سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمْ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فِي ظِلِّهِ يَوْمَ لَا ظِلَّ إِلَّا ظِلُّهُ إِمَامٌ عَادِلٌ وَشَابٌّ نَشَأَ فِي عِبَادَةِ اللَّهِ وَرَجُلٌ ذَكَرَ اللَّهَ فِي خَلَاءٍ فَفَاضَتْ عَيْنَاهُ وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ فِي الْمَسْجِدِ وَرَجُلَانِ تَحَابَّا فِي اللَّهِ وَرَجُلٌ دَعَتْهُ امْرَأَةٌ ذَاتُ مَنْصِبٍ وَجَمَالٍ إِلَى نَفْسِهَا قَالَ إِنِّي أَخَافُ اللَّهَ وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ بِصَدَقَةٍ فَأَخْفَاهَا حَتَّى لَا تَعْلَمَ شِمَالُهُ مَا صَنَعَتْ يَمِينُهُ

“Ada tujuh golongan manusia yang akan dinaungi oleh Allah dibawah naungan Arsynya pada hari tidak ada naungan selain naungan Allah Azza wa Jalla (yaitu): imam yang adil; pemuda yang tumbuh dalam ibadah kepada Allah Azza wa Jalla ; seorang laki-laki yang mengingat Allah dalam kesunyian (kesendirian) kemudian dia menangis (karena takut kepada azab Allah); seorang laki-laki yang hatinya selalu bergantung dengan masjid-masjid Allah; dua orang yang saling mencintai, mereka berkumpul dan berpisah karena Allah Azza wa Jalla; dan seorang laki-laki yang diajak berzina oleh seorang perempuan yang memilki kedudukan dan cantik akan tetapi dia menolak dan berkata, ‘Sesungguhnya aku takut kepada Allah.’ Dan seorang laki-laki yang bersedekah dengan sesuatu yang ia sembunyikan, sampai-sampai tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfakkan oleh tangan kanannya.” (HR. Al-Bukhâri dan Muslim).

Dalam hadits di atas ada beberapa terminologi pemuda yaitu :

  1. Pemuda yang tumbuh dalam ibadah kepada Allah
  2. Selalu mengingat Allah dalam kesunyian dan kemudian menanagis karena takut pada Allah
  3. Laki laki yang hatinya selalu terpaut pada masjid
  4. Dua orang yang saling mencintai, mereka berkumpul dan berpisah karena Allah
  5. Seseorang yang menolak diajak berzina karena takut kepada Allah
  6. Brsedakah secara sembunyi sembunyi

Dengan ke enam ciri tersebut maka terlihat betapa pemuda itu memiliki problematika dan tantagan yang begitu besar di tengah perkembangan zaman. Bagaimana mewujudkan pemuda yang sekalu tumbuh dan beribadah kepada Allah, selalu terpaut dengan masjid dan selalu merasa diawasi oleh Allah sehingga tidak melakukan maksiat, tidak melakukan pergaulan/sex bebas serta selalu tegerak hatinya untuk peduli sesama , tentunya tidak mudah

Diperlukan langkah langkah strategis dan sistematis sehingga karakteristik tersebut bias terwujud. Dan ini tengu saja membutuhkan sinergi dari berbagai pihak, baik keluarga, masyarakat maupun diri pribadi pemuda tersebut. Lantas bagaimana  pesan Rasulullah kepada para pemuda muslim dalam menghadapi tantangan zaman, sehingga bisa terwujud generasi idaman itu,

Jagalah Allah


عَنْ أَبِي الْعَبَّاسِ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ: كُنْتُ خَلْفَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْماً، فَقَالَ: يَا غُلاَمُ إِنِّي أُعَلِّمُكَ كَلِمَاتٍ: اْحْفَظِ اللهَ يَحْفَظْكَ، احْفَظِ اللهَ تَجِدْهُ تُجَاهَكَ، إِذَا سَأَلْتَ فَاسْأَلِ اللهَ وَإِذَا اسْتَعَنْتَ فَاسْتَعِنْ بِاللهِ، وَاعْلَمْ أَنَّ اْلأُمَّةَ لَوْ اجْتَمَعَتْ عَلَى أَنْ يَنْفَعُوْكَ بِشَيْءٍ لَمْ يَنْفَعُوْكَ إِلاَّ بِشَيْءٍ قَدْ كَتَبَهُ اللهُ لَكَ، وَإِنِ اجْتَمَعُوا عَلَى أَنْ يَضُرُّوْكَ بِشَيْءٍ لَمْ يَضُرُّوْكَ إِلاَّ بِشَيْءٍ قَدْ كَتَبَهُ اللهُ عَلَيْكَ، رُفِعَتِ اْلأَقْلاَمُ وَجَفَّتِ الصُّحُفُ [رواه الترمذي وقال: حديث حسن صحيح وفي رواية غير الترمذي: احْفَظِ اللهَ تَجِدْهُ أَمَامَكَ، تَعَرَّفْ إِلَى اللهِ فِي الرَّخَاءِ يَعْرِفْكَ فِي الشِّدَّةِ، وَاعْلَمْ أَنَّ مَا أَخْطَأَكَ لَمْ يَكُنْ لِيُصِيْبَكَ، وَمَا أَصَابَكَ لَمْ يَكُنْ لِيُخْطِئَكَ، وَاعْلَمْ أَنَّ النَّصْرَ مَعَ الصَّبْرِ، وَأَنَّ الْفَرَجَ مَعَ الْكَرْبِ وَأَنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْراً].

Dari Abu Al ‘Abbas, ‘Abdullah bin ‘Abbas radhiyallahu anhu, ia berkata: Pada suatu hari saya pernah berada di belakang Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda: “Wahai anak muda, aku akan mengajarkan kepadamu beberapa kalimat: Jagalah Allah, niscaya Dia akan menjaga kamu. Jagalah Allah, niscaya kamu akan mendapati Dia di hadapanmu. Jika kamu minta, mintalah kepada Allah.Jika kamu minta tolong, mintalah tolong juga kepada Allah. Ketahuilah, sekiranya semua umat berkumpul untuk memberikan kepadamu sesuatu keuntungan, maka hal itu tidak akan kamu peroleh selain dari apa yang sudah Allah tetapkan untuk dirimu. Sekiranya mereka pun berkumpul untuk melakukan sesuatu yang membahayakan kamu, niscaya tidak akan membahayakan kamu kecuali apa yang telah Allah tetapkan untuk dirimu. Pena-pena telah diangkat dan lembaran-lembaran telah kering.” (HR. Tirmidzi). (dari Syarh Hadits Ke-19 Arbain an Nawawiyyah)

Berdasarkan hadits di atas ada beberapa pesan Rasulullah SAW kepada pemuda yaitu :

1 Jagalah Allah

Jagalah tauhid,niscaya Allah menjaga kita dari neraka

Hak Allah yang paling pertama harus dijaga oleh seorang hamba adalah tauhid.Tauhid adalah penentu utama seseorang untuk masuk surga atau neraka. Hal yang pertama dinilai adalah: apakah ia mensekutukan Allah (berbuat syirik) atau tidak, sesuai dengan hadits:

مَنْ لَقِيَ اللَّهَ لَا يُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا دَخَلَ الْجَنَّةَ وَمَنْ لَقِيَهُ يُشْرِكُ بِهِ دَخَلَ النَّار

“Barangsiapa yang bertemu dengan Allah tidak mensekutukanNya dengan suatu apapun, maka ia masuk Jannah (surga). Barangsiapa yang bertemu denganNya mensekutukanNya dengan sesuatu, maka ia masuk anNaar (neraka).” (H.R Muslim).

Jagalah shalat, niscaya Allah akan menjaga kita

مَنْ حَافَظَ عَلَيْهَا كَانَتْ لَهُ نُورًا وَبُرْهَانًا وَنَجَاةً مِنَ النَّارِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ، وَمَنْ لَمْ يُحَافِظْ عَلَيْهَا لَمْ يكُنْ لَهُ نُورٌ ، وَلاَ بُرْهَان ، وَلاَ نَجَاة وَكَانَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مَعَ قَارُونَ ، وَفِرْعَونَ ، وَهَامَانَ ، وَأُبَيِّ بْنِ خَلَفٍ

Barangsiapa yang menjaganya (sholat) maka ia akan memiliki cahaya, penjelas, dan keselamatan dari anNaar pada hari kiamat. Barangsiapa yang tidak menjaganya, ia tidak akan memiliki cahaya, penjelas, dan keselamatan dan pada hari kiamat akan dikumpulkan bersama Qarun, Firaun, Haaman, dan Ubay bin Kholaf.”  (H.R Ahmad)

Jagalah Allah, niscaya Allah akan menjaga kita di dunia dan di akhirat

Jaga larangan-larangan Allah jangan dilanggar, dan jaga perintah-perintahNya jangan ditinggalkan. Demikian juga termasuk dalam upaya menjaga Allah adalah menjaga lisan dari segala bentuk kedustaan, perkataan kotor, adu domba, menggunjing, dan menjaga kemaluan serta menundukkan pandangan.

Rasulullah shallallahu ‘alihi wasallam bersabda;

“Jika kalian bisa menjamin enam hal, maka aku akan jamin kalian masuk surga: [1] Jujurlah dalam berucap; [2] tepatilah janjimu; [3] tunaikanlah amanatmu; [4] jaga kemaluanmu; [5] tundukkan pandanganmu; [6] dan jaga perbuatanmu.” (HR. Al Hakim:8066 dan Ibnu Hibban: 107)

2 Mintalah kepada Allah

Berdoalah kepada Allah, meminta segala sesuatu, dari perkara besar sampai perkara kecil-kecil. Allah Ta’ala berfirman:

ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ

Berdoalah kepadaKu, Aku akan kabulkan doa kalian. Sungguh orang-orang yang menyombongkan diri karena enggan beribadah kepada-Ku, akan dimasukkan ke dalam neraka Jahannam dalam keadaan hina dina” (QS. Ghafir: 60).

Dalam sebuah hadits qudsi, Allah Ta’ala berfirman:

يا عبادي ! كلكم جائعٌ إلا من أطعمتُه . فاستطعموني أُطعمكم . يا عبادي ! كلكم عارٍ إلا من كسوتُه . فاستكسوني أكْسُكُم

Wahai hamba-Ku, kalian semua kelaparan, kecuali orang yang aku berikan makan. Maka mintalah makan kepadaku, niscaya aku akan berikan. Wahai hamba-Ku, kalian semua tidak berpakaian, kecuali yang aku berikan pakaian, Maka mintalah pakaian kepada-Ku, niscaya akan aku berikan” (HR. Muslim no. 2577).


3 Minta tolonglah kepada Allah

إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ

hanya kepada-Mu kami menyembah dan hanya kepada-Mu kami (ber-isti’anah) memohon pertolongan” (QS. Al Fatihah: 5)

Kita telah ketahui bahwa musibah dan cobaan itu adalah ketetapan Allah. Maka ketahui juga bahwa musibah dan cobaan itu hanya Allah lah yang bisa menghilangkannya. Allah berfirman:

وَإِن يَمْسَسْكَ اللَّـهُ بِضُرٍّ فَلَا كَاشِفَ لَهُ إِلَّا هُوَ

jika Allah menimpakan suatu mudharat kepadamu, maka tidak ada yang dapat menghilangkannya kecuali Allah sendiri” (QS. Al An’am: 17).

Jika pada hakikatnya hanya Allah-lah yang dapat menghilangkan segala kemudharatan, maka orang yang berfikir waras dan logis, tentu akan meminta tolong kepada Allah dari segala kesulitan dan kesusahan serta bergantung pada-Nya. Allah  berfirman:

وَمَا بِكُمْ مِنْ نِعْمَةٍ فَمِنَ اللَّـهِ ۖ ثُمَّ إِذَا مَسَّكُمُ الضُّرُّ فَإِلَيْهِ تَجْأَرُونَ

Dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari Allah-lah (datangnya), dan bila kamu ditimpa oleh kemudharatan, maka hanya kepada-Nya-lah kamu meminta pertolongan.” (QS. An Nahl: 53)

Didalam hadits yang lain Rasulullah SAW pernah berwasiat kepada Abdullah bin Abbas radhiyallahu anhuma dengan sabdanya:

إِذَا سَأَلْتَ فَاسْأَلِ اللَّهَ وَإِذَا اسْتَعَنْتَ فَاسْتَعِنْ بِاللَّهِ

Artinya: “Apabila engkau meminta (hajat), maka mintalah kepada Allah. Dan apabila engkau meminta pertolongan, maka mintalah pertolongan hanya kepada Allah.”. (HR Ahmad dan At-Tirmidzi).

Demikian pesan Rasulullah SAW kepada para pemuda yang disampaikan berabad abad yang lalu, dan pesan ini syarat dengan pesan moral yang teramat penting. Bagamana  seorang pemuda bisa tumbuh sukses dalam mengaungi tantangan zaman itu berawal dari kekuatan tauhidnya, kekokohon keyakinan akan melahirkan ibadah yang senantiasa berorientasi kepada Allah. Sehingga lahirlah ketundukan, kepatuhan ketaatan dan harapan bergantung hanya kepada Allah. Meyakini bahwa hanya Allah lah sebaik baik penolong dan Allah lah tempat meminta. Sehingga ketika ini ada , maka akan muncul pemuda yang penuh optimis dalam menjalani kehidupan, pemuda yang tidak mudah putus asa karena dia selalu yakin Allah lah tempat bermohon dari segala ujian dan cobaan.

Wahai pemuda jangan takut  melangkah, masadepanmu masih janjang wahai manusia, beramallah di waktu senggangmu sebelum datang waktu sibukmu, beramallah di waktu mudamu untuk masa tuamu, beramallah di kala sehatmu sebelum datang sakitmu, beramallah di dunia untuk akhiratmu, dan beramallah ketika hidup sebelum datang matimu

Fastabiqul khairaat

Nur Ngazizah,SSi, MPd, Dosen PGSD Universitas Muhammadiyah Purworejo, Ketua PDNA Purworejo

Exit mobile version