PALEMBANG, Suara Muhammadiyah —Salah satu kendala kegiatan secara daring ialah sinyal dan jaringan. Hal tersebut dirasakan oleh beberapa santri Persada dan mahasiswa UAD lainnya yang tinggal di desa dan belum memiliki akses internet secara maksimal.
Di tengah-tengah pelaksanaan wisuda atau Haflah Akhirussanah IX Pesantren Mahasiswa KH Ahmad Dahlan (Persada), Selasa (1/12) mendadak grup WhatsApp santri putra Persada Angkatan 2019/2020 ramai ketika salah satu santri mengirim foto epic moment, dengan latarbelakang perkebunan sawit dengan matahari sore bersinar lebih redup di balik batang pohon.
Terlihat dengan jelas, seorang anak memakai seragam hitam putih sedang duduk jongkok menghadap kamera Handphone, yang diletakkan secara horizontal di atas tripod kecil di bawah pohon sawit yang cukup besar.
Ketika ditelusuri, ternyata foto dalam gambar yang dikirim tersebut rupanya santriwan Miftakh, asal Pelembang, Sumatera Selatan. Nama lengkapnya ialah Muhammad Miftakhurrohman, Prodi Pendidikan Agama Islam (PAI). Ia lahir di Musi Banyuasin, tanggal 22 Maret 2001, hingga sekarang tinggal di Desa Beji Mulyo, RT 17/3, Tungkal Jaya, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan.
Dalam buku tahunan yang diberikan kepada seluruh alumni pada wisuda tersebut, Miftakh berpesan kepada teman-teman agar tetap menjadi orang yang baik ke depannya. “Semoga ke depan kita semakin berkembang dan berprestasi, tetap solid walaupun sudah lulus, saling sapa, dan saling membantu dalam kebaikan”, adapun untuk Asatidz, ia berharap semoga tetap semangat dalam berusaha mendidik santri-santrinya, serta selalu dalam lindungan Allah SWT.
Foto tersebut dikirim oleh Aji yang juga merupakan salah satu santri Persada, selain mengirim foto tersebut, ia juga mengirimkan video beberapa detik yang merekam seekor babi hutan liar melintas di depan Miftakh saat menunggu serangkaian kegiatan haflah yang dimulai sejak pukul 15.30 WIB, di Aula IC UAD. (Diyan)