SURAKARTA, Suara Muhammadiyah – Kejuaraan Internasional Seni Tapak Suci Virtual digelar pada Sabtu – Senin (28-30/20) yang dipusatkan di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).
Ketua Panitia, Nur Subekti mengatakan, kejuaraan ini diikuti oleh 66 Pimda dan 3 Perwil (perwakilan luar negeri) yakni dari Ceko, Sudan dan Pakistan. Dengan total peserta 414 peserta yang terbagi dalam 164 kategori tunggal dan 40 tim kategori beregu.
Selanjutnya, semua peserta yang sudah mengirimkan video penampilannya, kemudian dilakukan penjurian secara live yang terpusat di UMS dan di streaming-kan melalui akun youtube PPTapakSuci.
Bekti menambahkan, penjurian tersebut dilakukan secara langsung sehingga para peserta bisa langsung tahu nilai yang diperoleh berapa.
Kemudian, sambung Bekti, dari hasil penjurian tersebut terdapat 3 Pimda yang keluar sebagai juara umum. Juara umum tersebut dihitung berdasarkan poin dari perolehan medali. Medali emas 100 poin, perak 50 dan perunggu 25 poin.
“Juara umum 1 diraih oleh Pimda Jakarta Timur dengan total poin 425, dengan perolehan 4 medali emas dan 1 perunggu. Kemudian, juara umum 2 diraih oleh Pimda Surabaya dengan total poin 350, dengan perolehan 2 emas dan 3 perak. Terakhir, juara umum 3 diraih oleh Pimda Bangkalan dengan total poin 325, dengan perolehan medali, 2 emas, 1 perak dan 3 perunggu,” katanya.
Lebih lanjut, selain juara umum, kejuaraan kali ini juga berhasil menemukan dua pesilat terbaik putra dan putri. Pesilat terbaik putri diraih oleh Alcyzeus Indriaronin dari Pimda Surakarta dan pesilat terbaik putra Muhammad Iqbal Maulana dari Pimda Jakarta Timur.
Ditambahkan oleh Ketua PP Muhammadiyah, Dahlan Rais, MHum, kejuaraan seperti ini harus tetap dilaksanakan karena sebagai manusia butuh fisik dan mental yang kuat, salah satunya dengan ikut Tapak Suci.
“Walau di tengah kondisi yang seperti ini olah raga tetap berjalan terus. Tetap berprestasi meskipun pandemi, yang jelas kami dari Pimpinan Pusat mendukung acara seperti ini,” pesannya. (Bangkit N)