Prof Azyumardi: Muhammadiyah Organisasi Islam Terbesar di Dunia

GRESIK, Suara Muhammadiyah Prof Azyumardi Azra, CBE menyebut Muhammadiyah adalah organisasi Islam terbesar di dunia hal ini dalam pendidikan. Bukan hanya di kalangan Islam, melainkan juga di kalangan agama-agama lain. Tidak ada organisasi lain di suatu negara tertentu yang memiliki lembaga pendidikan sebesar Muhammadiyah.

Demikian sudah disampaikan Prof Azyumardi dalam Seminar Nasional “Moderasi Keberagamaan dalam Konteks Indonesia Berkemajuan” di bidang Pendidikan dalam rangka Munas Tarjih, Ahad (13/12).

Kata Prof Azyumardi, pada awalnya Muhammadiyah mengembangkan sistem pendidikan yang mengadopsi dari barat atau Belanda. Kemudian dengan Dutch based schooling system tersebut, Muhammadiyah memasukkan pelajaran agama ke dalamnya.

Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah tersebut mengungkapkan dalam konteks pendidikan, orientasi Muhammadiyah mengarah kepada pendidikan modern baik dari segi substansi maupun pengelolaannya.

“Dalam sistem pendidikan nasional kita pelajaran agama menjadi wajib di sekolah-sekolah bermula dari kurikulum yang diperkenalkan Muhammadiyah,” ungkap Prof Azyumardi.

Muhammadiyah memiliki jasa yang besar mengakomodasi pelajaran agama ke dalam pendidikan nasional. Dengan mengambil sistem pendidikan seperti itu Muhammadiyah bisa memajukan pendidikan bagi anak negeri. Ditambah dengan menerapkan manajemen modern, sehingga pendidikan Muhammadiyah semakin maju.

Sejak awal, lanjut Prof Azyumardi, berdirinya Muhammadiyah sudah menganut moderasi beragama. Walaupun istilah moderasi beragama merupakan istilah yang baru, tetapi secara substantif kiprah Muhammadiyah sudah mencerminkan modrasi beragama.

“Sejak awal Muhammadiyah mulai dari pendiri KH Ahmad Dahlan bersama pengurusnya dulu sampai sekarang saya kira adalah wasathiyatul Islam,” kata Prof Azyumardi.

Menurutnya kerangka atau paradigma wasathiyatul Islam selalu dipraktekkan oleh Muhammadiyah. Misalnya menerapkan sikap tawasuth dengan memosisikan diri di tengah, tawazun yaitu seimbang, I’tidal selalu adil, tasamuh yaitu toleran, hingga muwathanah yaitu cinta tanah air.

Sikap-sikap tersebut ada dalam karakter atau ciri wasathiyatul Islam dalam Pesan Bogor. Dirumuskan dalam Kunsultasi Tingkat Tinggi tentang Islam wasathiyah Islam dua tahun lalu yang digagas Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Kerja Sama Antaragama dan Peradaban (UKP DAAP). (riz)

Exit mobile version