Bantuan Beragam Mesin Tingkatkan Produktivitas Kelompok Wanita Tani

MEDAN, Suara Muhamadiyah – Pusat Studi Gender dan Anak Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara menyalurkan bantuan dampak Covid-19 dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sumatera Utara (BPBDSU) kepada kelompok Wanita tani jeruk di Desa Sikoci, Kecamatan Besitang Kabupaten Langkat, Selasa (15/12).

Bantuan berupa ragam mesin seperi mesin sortir jeruk, mesin filling, mesin pemeras dan berbagai perangkat pembuatan jus jeruk diserahkan secara simbolis oleh Rektor UMSU, Dr Agussani, MAP melalui WR I, Dr Muhammad Arifin Gultom, SH, M Hum kepada perwakilan Kelompok Wanita Tani Desa Sekoci di aula Kampus UMSU di Jl Kapten Mukhtar Basri, Medan.

Penyerahan bantuan terdampak Covid-19 berupa berbagai peralatan produksi pengolahan jeruk hasil panen kelompok tani wanita turut disaksikan Kepala Desa Sikoci, Suwarisno, Sekertaris BUMDes, Sunarto. Acara juga dihadiri Ketua, PSGA UMSU, Dra Yurisna Tanjung, MAP, dekan dan para wakil dekan se UMSU.

Rektor diwakili WR I, Dr Muhammad Arifin Gultom, SH, MHum mengatakan, penyaluran bantuan kepada para kelompok tani wanita di Desa Sikoci merupakan bagian dari pelaksanaan tri darma perguruan tinggi. UMSU berkomitmen untuk terus melakukan pendampingan dan pembianaan dalam rangka melaksanakan khususnya pengabdian masyarakat. Melalui PSGA diharapkan berbagai potensi ekonomi yang ada di desa bisa lebih dimaksimalkan untuk kesejahteraan masyarakat.

“Kami berharap bantuan peralatan untuk mengolah hasil jeruk petani bisa dimanfaatkan dan dirawat sebaik-baiknya sehingga memberi nilai tambah ekonomi masyarakat,” katanya.

Sedangkan Ketua PSGA UMSU, Dra Yurisna Tanjung mengatakan, bantuan yang diberikan merupakam realisasi pihaknya yang tergabung dalam jaringan perempuan untuk Kesejahteraan Ada sebanyak Rp. 200 juta yang disalurkan ke UKM untuk meningkatkan ekonomi.

Penyaluran kepada kelompok, Desa Sikoci karena memiliki potensi ekonomi dan sudah lama menjadi desa binaan Sekertaris PSGA, Sahran Syahputra, MSP Desa Sikoci adalah sentra penghasil jeruk yang tidak hanya dijual buahnya, tapi dalam bentuk jus sehingga petani mendapatkan nilai tambah.

PSGA jelasnya, akan terus melanjutkan kerjasama dengan .melaksanakan pelatihan dan pendampingan kepada warga dalam rangka pemanfaatan mesin bantuan yang diberikan. Selain itu untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pendampingan juga dilakukan khususnya menyangkut pemasaran hasil produksi jus jeruk.

“Untuk penggunaan mesin bantuan, akan ada pendampingan relawan yang berasal dari alumni fakultas teknik mesin UMSU,” katanya.

Kepala Desa Sikoci, Suwarisno mengatakan, bantuan mesin yang diberikan sangat membantu karena 40 persen masyarakatnya petani jeruk. Produksi jeruk di desanya, per hari mencapai 30 ton yang dijual ke pengumpul.

“Namun yang mengherankan harga jeruk di pasaran 15.000, tapi harga di petani Rp. 5000, paling mahal Rp.7000 sehingga belum ada nilai tambah ekonomi yang dirasakan petani. Untuk itu pihaknya masih mengharapkan pendampingan guna membantu penguatan ekonomi, ” katanya.

Dalam kesempatan itu dia menyampaikan terima kasih kepada Sekertaris PSGA UMSU, Sahran Saputra, yang telah memberikan pendampingan untuk penguatan ekonomi masyarakat. (Syaifulh/Riz)

Exit mobile version