Muhammadiyah Dorong Indonesia menjadi Negara Ramah Lansia

Muhammadiyah Dorong Indonesia menjadi Negara Ramah Lansia

JAKARTA, Suara Muhammadiyah
Di tengah masih hangatnya polemik pembubaran Komnas Lansia, Majelis Pelayanan Sosial (MPS) Pimpinan Pusat Muhammadiyah menerbitkan buku Keluarga dan Komunitas Ramah Lansia. MPS PP Muhammadiyah mendorong agar Indonesia menjadi negara ramah lansia.

Ibnu Tsani, Sekretaris Majelis Pelayanan Sosial PP Muhammadiyah menyatakan, penerbitkan buku didukung oleh LAZISMU yang berasal dari penghimpunan dana Zakat melalui program Muhammadiyah Senior Care.

Turut terlibat dalam penysunan buku selain dirinya, Adhi Santika. Pegiat Isu Lansia – Anggota  Komnas  Lansia Periode 2008-2014. Wawan Gunawan Abdul Wahid. Anggota Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah.

Melalui penerbitan buku diharapkan bisa menjadi referensi bagi Majelis Pelayanan Sosial tingkat wilayah, daerah, cabang dan pengelola Amal Usaha Pelayanan Sosial Lansia yang dikelola oleh Muhammadiyah. Selain tentunya, membangkitkan kembali kesadaran teologis dan sosologis, bahwa birul walidain harus diaktulisasikan dengan pelayanan yang paripurna dan terukur.

“Layanan sosial terhadap Lansia yang dikelola oleh Muhammadiyah adalah cerminan bagaimana Muhammadiyah memperlakukan Lansia,” ujar Ibnu.

Buku yang MPS terbitkan merupakan buku pedoman yang bersifat aplikatif bukan teoritis, bagaimana mewujudkan Lansia sejahtera, mandiri dan bermartabat. Strategi, program dan kegiatan yang dilakukan, tata cara pelaksanaan serta bagaimana pandangan Islam tentang perlindungan dan penghormatan terhadap Lansia.

Buku Keluarga dan Komunitas Ramah Lansia menurut Ibnu bisa diakses oleh publik.”Silahkan mengirimkan email melalui mps@muhammadiyah.id. Cantumkan, nama lengkap, nomor telfon, nama organisasi dan akun email. Subjek. Permohonan buku keluarga dan komunitas ramah Lansia. Buku yang akan dikirim melalui format PDF”.

Cita-cita Muhammadiyah Mewujudkan Lansia Sejahtera, Mandiri dan Bermartabat Berbasis Keluarga dan Komunitas

Dihubungi terpisah. Sularno, Ketua Majelis Pelayanan Sosial PP Muhammadiyah menambahkan, penerbitan buku merupakan aktualisasi cita-cita sekaligus komitmen jihad pelayanan sosial Muhammadiyah untuk mewujudkan Lansia sejahtera, mandiri dan bermartabat.

Pilihan pendekatan keluarga dan komunitas merujuk pada keputusan Muktamar Muhammadiyah di Makassar tahun 2015, program bidang pelayanan sosial. Mengembangkan sistem pelayanan sosial Muhammadiyah yang berfungsi sebagai community centre dan family centre dengan berorientasi pada pemberdayaan masyarakat dan pemenuhan hak-hak sosial ekonomi berbasis praksis al-Maun.
Keputusan tersebut diperkuat kembali melalui Sidang Tanwir Muhammadiyah di Ambon tahun 2017. Peningkatan kapasitas layanan Lansia melalui pendekatan non panti asuhan.

“Problematika kesejahteraan sosial – spritual Lansia seperti benang kusut. Kita dihadapkan pada isu kemiskinan Lansia, penelantaran dan perlakuan salah, fenomena bunuh diri di kalangan Lansia.  Belum lagi masalah jaminan kesejahteraan di hari tua, semua itu perlu dicarikan solusi, pendekatan yang bisa ditempuh salah satunya melalui pelibatan keluarga dan komunitas,” ujar Sularno.

Menurutnya, negara ramah Lansia akan sulit terwujud apabila tidak ditopang oleh keluarga dan komunitas ramah Lansia. Dan yang terpenting, muncul kesadaran sosial, menjadi Lansia itu butuh persiapan, jangan sampai kita semua menjadi Lansia dalam keadaan miskin.

Download Buku Lansia

Exit mobile version