MEDAN, Suara Muhammadiyah – Perguruan tinggi hari ini mengalami transformasi dan perubahan yang luar biasa dimana disadari atau tidak kita telah masuk di kancah perubahan itu. Era Revolusi Industri tidak memberi jaminan seorang sarjana dengan IPK tinggi bisa sukses dan mampu memainkan peran terbaik.
Hari ini wisudawan dapat mengalaminya. Ijazah yang diterima seperti sebuah tiket untuk memasuk gelanggang besar dimana pertarungan baru sedang berlangsung. ”Hanya lulusan yang memiliki visi pandang ke depanlah yang sukses mendapat tiket kemenangan selanjutnya,”
Kepala L2DIKTI Wilayah Sumatera Utara itu juga menginatkan bahwa telah terjadi perubahan platform kehidupan lewat revolusi industri ditambah lagi cobaan Allah yang menurunkan pandami Covid19.
Penjelasan itu disampaikan Kepala L2DIKTI Prof. Ibnu Hajar pada pidato wisuda Fakultas Kedokteran dan Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) Sanbtu pagi. Wisuda sesi pertama dari tujuh sesi pelaksanaan wisuda berlangsung sejak 19/12 sampai 23/12 di auditorium kampus utama UMSU di Jalan Muhtar Basri Medan.
Wisuda hari pertama berlangsung dua sesi. Sesi pertama Fakultas Kedokteran dan Fakultas Hukum sebanyak 218 orang, disusul sesi kedua pada siang harinya untuk Pascasarjana dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) sebanyak 220 orang.
Dari data yang diterima infoMu.co, 1.653 mahasiswa yang diwisuda berasal dari Program Pascasarjana sebanyak 87 orang, Fakultas Kedokteran 59 orang, Fakultas Teknik 166 orang, Fakultas Hukum 156 orang, Fakultas FKIP 356 orang, Fakultas FISIP 135 orang. Fakultas Agama Islam 107 orang, Fakultas Ekonomi dan Bisnis 401 orang, Fakultas Pertanian 169 orang.
Pelaksanaan wisuda UMSU berlangsung dengan protokol kesehatan yang ketat. Tidak seperti acara wisuda lazismnya yang dihadiri orang tua dan keluarga. Orang tua dan keluarga hanya bisa menyaksikannya melalui tayangan live streaming Youtube atau melalui UMSUtv.
Selain orangtua dan keluarga yang tidak bisa hadir di ruang wisuda panitia juga tidak mengundang banyak tokoh. Demikian juga dengan petugas, yang bisa memasuki ruangan adalah petugas khusus dengan jumlah yang terbatas.
Seluruh orang yang hadir di ruangan sudah harus melalui pengecekan suhu tubuh, mencuci tangan, menggunakan masker dan faceshield dengan tempat duduk berjarak. Proses wisuda pun tidak berlangsung panjang seperti tradisi UMSU selama ini melainkan hanya protololer acara penting saja yang dilakukan.
Semua Telah Berubah
Rektor UMSU Dr. Agussani MAP pada pidato wisudanya menjelaskan, pandemi Covid19 memengaruhi berbagai aspek kehidupan. Penerapan PSBB dibanyak daerah telah mengubah prilaku hidup masyarakat. Salah satunya adalah, semakin berkurangnya orang berkunjung kerumah sakit, Mengutip rilis MarkPlus, pada Juni 2020, sebanyak 71,8 persen responden mengaku tak lagi mengunjungi rumah sakit.
Kata Agussani, kini masyarakat telah mengucap cara mendapatkan pelayanan kesehatan dengan menggunakan berbagai aplikasi seperti e-Kesehatan, hallodok, halodokter serta pulse. Perubahan ini harus menjdi perhatian semua wisudawan terkhusus lulusan dari Fakultas Kedokteran.
Perhatian lain adalah, kebijakan pemerintah melalui UU No.11 tahun 2008 tentang informasi dan transaksi elektronik dimana jumlah pembayaran dengan menggunakan transaksi elektronik dan kartu digital terus meningkat dipastikan membawa perubahan dibidang ekonomi. Agussani berharap semua wisudawan memahami perubahan dan cepat melakukan perubahan polapikir.
Dihadapan ratusan mahasiswa yang diwisuda dan orangtua dan keluarga yang menyaksikan melalui liputan straeming menjelaskan berbagai upaya yang telah dilakukan.
Kampus Merdeka
Terkait dengan Program Kampus Merdeka yang menjadi kebijakan Kemendikbud Nadiem Makarim, Prof. Ibnu Hajar menjelaskan adalah adanya upaya terus menerus dalam melakukan transformasi dan akselerasi dalam tatakelola perguruan tinggi. Kampus merdeka memiliki tujuan untuk menghasilkan lulusan perguruan tinggi yang mampu menjawab kebutuhan jamannya.
Jelas Ibnu Hajar melalui Kampus Merdek akan diciptakan ruang kepada dosen dan mahasiswa sebuah proses pendidikan yang fleksibel dimana nantinya adanya kesempatan memberikan mahasiswa untuk belajar di luar progam studinya disamping memberi ruang untuk proses belajar dilapangan seperti magang untuk mendapatkan pengalaman baru. Ibnu Hajar memberi contoh adanya kampus Fakultas Kedokteran yang melakukan intership antar kampus dan antar negara. Diharapkan UMSU sudah dan akan melakukan program itu, harap Kepala L2DIKTI.
Wisudawan Berprestasi
Pelaksanaan wisuda sesi pertama dan kedua pada Sabtu (19/12) ditandai dengan tampilnya mahasiswa terbaik dan mahasiswa berprestasi dari Fakultas Hukum, Fakultas Kedokteran, Pascasarjana dan Fakultas FISIP.
Wisuda Periode ke II tahun 2020 sesi pertama dan kedua dihadiri para Wakil Rektor, Dekan dan Wakil Dekan masing-masing Fakultas. (Syaifulh/Riz)