MAKASSAR, Suara Muhammadiyah – Resepsi Milad Muhammadiyah Ke-108 dan Pengajian Rutin Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulawesi Selatan 2020 dilaksanakan di lantai 17 Gedung Iqra Kampus Unismuh Makassar, Sabtu 19 Desember 2020. Acara ini juga dirangkaikan dengan launching buku Ikhtiar Selamatkan Umat.
Diksi buku Ikhtiar selamatkan umat merupakan cerminan dari cita-cita Muhammadiyah dari propaganda, radikalisme, terorisme, liberalism, pluralism, komunisme, kapitalisme, hedodisme, bias gender, bias HAM dan bias demokrasi.
Buku ini disusun oleh tim penulis, Prof Dr H ambo Asse, M.Ag, Prof DR H Venni Hadju, M.Sc, Ph.D, Dr Dahlan Lamabawa, S.Ag, M.Ag, Dr Ir Nurdin Mappa, MM, Dr H Ilham Muchtar, M.Ag dan Imam Marsudi Achmad dkk.
Sementara Tim Revisi, Ir H Saleh Mollah, MM, Dr Dahlan Lamabawa, S.Ag, M. Ag, Dr Ir Nurdin Mappa, MM dan Ardi Rumallang, SP, MM.
Kegiatan milad, biasanya cukup ramai karena dihadiri oleh seluruh pimpinan daerah Muhammadiyah, Aisyiah, pimpinan persyarikatan, Aisyiah, Ortom, PTM se Sulsel kali ini karena masih dalam kondisi pandemic Covid- 19 maka pelaksanaannya dilakukan melalui via zoom.
Dalam resepsi Milad Muhammadiyah ke108 dipusatkan di Kampus Unismuh Makassar lantai 17, hanya dihadiri oleh Ketua PWM Sulsel, Prof Dr H ambo Asse, M.Ag dan seluruh unsur pimpinan PWM Sulsel.
Resepsi Milad Muhammadiyah ke-108 dan Pengajian rutin ini, mengambil tema “Merawat Relasi Agama dan Negara” menghadirkan dua narasumber, yakni Sekjen MUI RI yang juga mantan PP Pemuda Muhammadiyah, Dr H Amirsyah Tambunan, M. Ag serta Rektor UIN Alauddin Makassar 2015 – 2019, Prof Dr H Musyafir Pababbari, M.Si.
Ketua PWM Sulsel, Prof Dr H Ambo Asse, M.Ag dalam pidato Milad Muhammadiyah ke-108, mengatakan, umur Muhammadiyah telah mencapai 108 tahun. Umur Muhammadiyah seperti ini bisa bertahan karena komitmen warga Muhammadiyah yang berpegang teguh kepada prinsip-prinsi perjuangan Muhammadiyah telah dijaga dengan sebaik-baiknya.
Lalu kemudian sebut Ambo Asse, yang juga membuat bertahan karena kepemimpinan di organisasi Muhammadiyah ini bersifat kolegial yang setiap keputusannya mengutamakan persmusyawaratan.
Dikatakan. Muhammadiyah sebagai gerakan Islam yang berpedoman pada Alquran dan Sunnah Rasul senantiasa melakukan kajian-kajian dalam majelis Tarjih Muhammadiyah.
Ambo Asse juga mengatakan, sekarang ini Muhammadiyah di Indonesia termasuk di Sulsel telah mengalami kemajuan karena didukung oleh perkembangan Muhammadiyah yang ada di daerah-daerah, meskipun saat ini bangsa ini masih dalam kondisi pandemic covid 19. Khusus di Sulsel, Muhammadiyah mengalami kemajuan diantaranya pesantren yang tadinya hanya 12 sekarang ini pesantren muhammadiyah sudah 20-an lebih.
Ambo Asse yang juga Rektor Unismuh Makassar, mengatakan, Milad ke-108 Muhammadiyah tidak ada lain kecuali rasa syukur kita. Dan bentuk kesyukuran kita sekarang ini bagaimana kita secara bersama-sama memajukan Muhammadiyah.(ullah/yahya)