KULON PROGO, Suara Muhammadiyah – Peningkatan literasi madrasah menjadi salah satu komponen yang harus ditonjolkan. Semua warga madrasah baik kepala madrasah, guru, staf dan siswanya juga perlu untuk menjaga dan melestarikan budaya literasi. Pada masa pendemi-Covid-19 ini menjadi salah satu faktor perkembangan budaya literasi siswa, maka dari itu perlu adanya hubungan komunikasi antara guru dengan wali murid dalam memantau dan mengawasi kegiatan literasi siswa selama belajar jarak jauh dari rumah.
Kepala MI Muhammadiyah Kenteng Rujito, S.Pd.I, M.Pd menerangkan bahwa buku penghubung ini membantu pihak madrasah dalam perkembangan anak. “Salah satu bentuk yang kami upayakan untuk menjalin hubungan kerjasama denga orang tua wali adalah dengan menggunakan buku penghubung yang sudah difasilitasi oleh Dompet Dhuafa Makmal Pendidikan yang beralamat di Bumi Pengembangan Insani Jl. Raya Parung Bogor km 42 Ds Jampang Kecanatab Kemang, Kabupaten Bogor Jawa Barat.”
“Adapun buku penghubung ini dilengkapi dengan beberapa tabel sub pengawasan siswa diantaranya ada pemantauan pelaksanaan shalat berjamaah 5 waktu, pemantauan tadarus Al-Qur’an, kegiatan membaca buku, kolom prestasi baik akademik maupun non akademik, catatan perkembangan siswa yang terdiri dari hari tanggal pelaksanaan, informasi kegiatan/perkembangan siswa yang diperkuat dengan tanda tangan wali siswa pemantau dan tanda tangan guru peninjau.” Imbuh Rujito.
Salah satu anggota Arjuna Team MIM Kenteng Rizco Ardian Saputro menambahkan bahwa “ Selain buku penghubung yang digunakan, kami sebagai wali kelas juga dibekali buku kronik refleksi pembelajaran. Buku kronik ini digunakan sebagai tempat menulis kegiatan belajar mengajar (KBM) yang sudah kami laksanakan selama satu hari pembelajaran. Lengkap dengan hari tanggal dan kolom tempat untuk kami mencurhatkan isi hati dalam bentuk narasi di buku.”
Buku ini kami bagikan untuk siswa kelas tinggi mulai dari kelas empat, lima dan kelas enam karena sebagai salah satu wujud pembiasaan untuk menulis bagi siswa dan wali siswa. Berkat pendampingan SLI (Sekolah Literasi Indonesia), alhamdulillah madrsah kami mendapatkan dampak yang positif baik untuk madrasah, guru, tenaga kependidikannya serta para siswa dan orang tua wali siswa. Semoga bisa tetap istiqomah untuk melanjutkan progam dan nilai-nilai literasi yang sudah kami dapatkan guna menyiapkan generasi penerus bangsa yang mampu mengikuti perkembangan zaman saat ini.” pungkas Rizco. (ras)