MEDAN, Suara Muhammadiyah – Tokoh Muhammadiyah Sumatera Utara, Ketua PDM Medan Dr. Tagor Muda Lubis MA wafat. Kabar itu diterima ‘SM’, Ahad sore (27/12) kemarin. Tentu saja ini menjadi duka yang dalam bagi warga persyarikatan di Kota Medan. Sebagai tokoh muda Muhammadiyah yang ‘bersinar’ banyak orang yang berharap ia akan menjadi sosok pemimpin Muhammadiyah Sumatera Utara beberapa waktu mendatang.
Dr Tagor Muda Lubis memang sudah mengalami sakit dalam beberapa waktu terakhir. Usaha untuk penyembuhan sudah dilakukan secara maksimal. Tapi kemudian Allah telah menentukan taqdirnya. Ia berpulang Ahad (27/12) pukul 17.30 di Rumah Sakit Mitra Medika, Medan. Inna lillahi wa inna ilaihi rajiun. Semoga almarhum husnul khatimah.
Tujuh Bulan Menjabat Ketua PDM Medan
Tagor Muda Lubis menjadi anggota PDM Kota Medan Periode 2015-2020. Awalnya ia menjabat Wakil Ketua yang membidangi Manjelis Dikdasmen. Tagor Muda Lubis, Dosen di Universitas Sumatera Utara (USU) itu kemudian menggantikan posisi Almarhum Anwar Sembiring yang berpulang kerahmatullah.
Tagor hanya memimpin PDM Kota Medan selama tujuh bulan. Di masa pandemi Covid19, tentu saja banyak program besar yang seharusnya bila dilakukan terpaksa diurungkan karena pembatasan gerak dan pertemuan langsung selain fokus pada penanggulangan covid19.
Seperti apa sosok Dr. Tagor Muda Lubis dimata sahabatnya yang memimpin PD Muhammadiyah Kota Medan ?
Sederhana tapi Tegas
Mahmud Yunus Daulay, yang kini menjabat sebagai bendahara PDM Kota Medan, menjelaskan, sosok Tagor Muda Lubis adalah sosok yang sederhana tapi tegas. Ia tegas dalam menjalankan aturan organisasi. Tagor juga berani untuk mengambil keputusan yang barangkali tidak semua orang bisa menerimanya. Sebut Yunus, prinsif, katakan yang benar sekalipun pahit, menjadi wajah kepemimpinan Tagor selama menjabat sebagai Ketua PDM Kota Medan.
Tagor memiliki obsesi, agar persyarikatan Muhammadiyah di Kota Medan memiliki amal usaha, khususnya pendidikan yang mumpuni, berkualitas dan mampu menyejahterakan persyarikatan.
Sekolah yang berkualitas
Penjelasan lainnya disampaikan Muhammad Syafei Lubis, Wakil Ketua PDM Medan. Kata Syafei, Tagor Muda Lubis adalah sosok pemimpin yang kalem, tidak banyak bicara tapi orangnya sangat tegas dalam prinsif terutama dalam mempertahakan prinsif pada jalan yang lurus dan benar.
Seperti dijelaskan Ustadz Yunus, Muhammad Syafei juga menyebut, Tagor Muda Lubis memiliki obsesi agar sekolah Muhammadiyah bisa berkualitas. Sejak menjadi koorbid Dikdasmen, komitmen itu terus didengungkannya. “semoga cita-citanya itu bisa diwujudkan pemimpinan generasi selanjutnya,” kata Syafei.
Menjaga Rumah Muhammadiyah
Penjelasan lainnya disampaikan oleh Besri Nazier, Wakil Ketua yang membidangi Majelis Ekonomi dan Majelis Pustaka dan Informasi. Sebutnya, Tagor Muda Lubis adalah sosok yang sederhana, berwawasan dan tegas dalam pendirian. Beliau sangat istiqomah, tidak plinplan, tidak mudah dirayu dengan iming-iming.
Besri menceritakan, Tagor Muda Lubis, sulit diajak pihak lain untuk membahas Muhammadiyah diluar gedung Muhammadiyah, misalnya di restoran atau tempat lain. Ia mau, persoalan Muhammadiyah dibahasnya di Kantor Muhammadiyah.
Itu dapat dilihat pada proses Pilkada Kota Medan belum lama ini. Betapa konsistennya prinsif Tagor yang tidak mau ditarik ke kiri dan ke kanan. Ia tetap istiqomah menjaga rumah Muhammadiyah.
Tujuh Bulan Menjabat Ketua PDM Medan
Tagor Muda Lubis menjadi anggota PDM Kota Medan Periode 2015-2020. Awalnya ia menjabat Wakil Ketua yang membidangi Manjelis Dikdasmen. Tagor Muda Lubis, Dosen di Universitas Sumatera Utara (USU) itu kemudian menggantikan posisi Almarhum Anwar Sembiring yang berpulang kerahmatullah.
Tagor hanya memimpin PDM Kota Medan selama tujuh bulan. Di masa pandemi Covid19, tentu saja banyak program besar yang seharusnya bila dilakukan terpaksa diurungkan karena pembatasan gerak dan pertemuan langsung selain fokus pada penanggulangan covid19.
Dimakamkan Senin siang
Saat ini, almarhum Tagor Muda Lubis disemayamkan di rumah duka Jalan Turi No.37 Teladan Medan. Rencana akan dikebumikan bakda salat Dzuhur. (Syaifulh/Riz)