Kiprah Relawan Muhammadiyah di Lokasi Bencana Gempa Sulbar
Oleh: Dr Hisbullah
Alhamdulillah dapat bertemu dengan Relawan Muhammadiyah di RS Regional Sulbar. Beliau ini adalah dr Spesialis Obsgin salah satu diantara sekian banyak dokter spesialis relawan Muhammadiyah yang dikirim oleh MDMC pusat dari Yogjakarta.
Sebagaimana kita ketahui bahwa Muhammadiyah senantiasa hadir di berbagai bencana di tanah air dengan tim yang besar dan lengkap baik tim medis maupun non medis. Yang relawan medis terdiri dari dr. Spesialis, dr. Umum, perawat, farmasi dll. Mereka akan bekerja di fasilitas kesehatan pemerintah sesuai kebutuhan atau mendirikan posko dengan memanfaatkan fasilitas milik persyarikatan.
Yang non medis akan mendistribusikan logistik amanah dari ummat baik warga persyarikatan, simpatisan ataupun dari donasi AUM amal usaha milik persyarikatan.
Tim yang tergabung di MDMC akan melakukan survey, assesment lapangan, musyawarah, evakuasi korban, pembangunan sarana darurat, MCK, Mushalla, dapur umum dll.
Hampir semua kegiatan di daerah bencana ini dilakukan secara mandiri dengan mengandalkan semua potensi milik persyarikatan.
Muhammadiyah punya infrastruktur yang kuat mulai dari pusat, propinsi, kabupaten sampai ke pelosok sehingga mudah digerakkan dan difungsikan di manapun bencana itu terjadi. Pimpinan Pusat, Pimpinan Daerah maupun Pimpinan Ranting akan senantiasa merespon dengan mengirim tim, menghimpun donasi melalui Lazismu di berbagai daerah.
Melalui MDMC yang mapan, Muhammadiyah akan menghadirkan layanan kebencanaan yang komprehensif, cepat dan tepat. Ciri khas dari pergerakan persyarikatan ini adalah mereka terkoordinir dari pusat ke daerah sehingga tidak akan terjadi penumpukan pada masa tertentu di daerah bencana.
PWM ataupun PDM tidak akan mengirimkan tim secara sendiri-sendiri tanpa koordinasi dengan PP dan PWM, PDM tempat bencana terjadi.
Salah satu layanan unggulan Muhammadiyah di daerah bencana yaitu EMT atau Emergency Medical Team yang berstandar nasional. Standar EMT fixed tipe 1 ini sedang dalam proses verifikasi oleh WHO.
Jika standar ini diakui oleh WHO maka standar EMT oleh Muhammadiyah akan menjadi salah satu diantara dua EMT NGO yang berstandar international di Asean. Bahkan Kabarnya Kemenkes pun baru akan mengajukan standar EMT nasional versi pemerintah yang artinya Muhammadiyah telah menjadi pelopor selangkah lebih maju dalam hal pembuatan standar nasional EMT yang diakui oleh dunia internasional.
Sebagai perwujudan penerapan EMT berstandar nasional tersebut maka MDMC Pusat secara resmi mendirikan fasilitas EMT Nasional Muhammadiyah tipe 1 menetap (fixed) di Puskesmas Tapalang jalan raya Mamuju – Majene, Sulbar. Ini adalah upaya Muhammadiyah dalam mempertahankan standar layanan kesehatan dalam kondisi bencana dan sekaligus standar operasional tim medis bencana.
Tentu masih banyak kekurangan yg hrs diperbaiki dan terus ditingkatkan.
Sebagai warga Muhammadiyah tentunya saya bangga atas pencapaian ini dan saya ucapkan selamat kpd TS yang jadi Relawan Muhammadiyah di Sulbar semoga amalan kita bernilai ibadah di sisiNya.
Mohon doanya semua agar Muhammadiyah terus dapat bermanfaat bagi umat, bangsa dan negara dan tentu dekat dengan masyarakat.
Dr. Hisbullah, Ketua MPKU PWM Sulsel