SLEMAN, Suara Muhammadiyah – Setelah warga Cangkringan sebagaian besar kembali ke rumahnya, kali ini wargaTurgo Purwobinangun Pakem mengungsi ke barak Purwobinangun dikarenakan aktivitas Gunung Merapi yang semakin meningkat apalagi pemukiman warga tersebut berada di sebelah Kali Boyong yang sangat rawan terjadi bahaya ikutan Merapi.
Hal ini segera ditanggapi oleh para Relawan Muhammadiyah yang berada di Poskor Siaga Merapi LPB PDM Sleman untuk turut membantu pemerintah Desa setempat yang mengelola Barak Purwobinangun yang berjumlah 131 jiwa yang terdiri dari warga Turgo Purwobinangaun Pakem. Kiprah relawan Muhammadiyah ini antara lain berupa pendampingan Psikososial dan TPA, pendampingan kajian Lansia dan membantu dapur umum.
Lembaga Penanggulangan Bencana (LPB) PDM Sleman dengan melaksanakan tugas Persyarikatan Muhammadiyah khususnya di bidang kebencanaan secara terpadu melalui komando yang dikoordinasikan oleh LPB dengan Prinsip OMOR (One Muhammadiyah One Respon).
Tugas kemanusian dan kerelawanan dari para relawan Muhammadiyah ini mendapatkan penyemangat dan apresiasi yang luar biasa, terbukti kali ini pada Rabu, 3 Februari 2021 Poskor Siaga Merapi LPB PDM Sleman mendapat Kunjungan Ketua MDMC PP Muh H. Budi Setiawan, Ketua MDMC PWM DIY DR. Purwadi beserta jajaran, Rektor UAD beserta rombongan dalam rangka Penyerahan Bantuan dari (Universitas Ahmad Dahlan) Yogyakarta UAD sebagai bentuk kepedulian bagi warga pengungsi terdampak aktifitas Merapi. Dalam kesempatan itu UAD menyerahkan bantuan melalui POSKOR Muhammadiyah Sleman Siaga Merapi berupa aneka kebutuhan untuk warga di barak pengungsian serta berbagai sarana untuk menunjang tugas dan keberlangsungan Poskor Merapi LPB Sleman.
Rektor UAD Dr Muchlas Arkanuddin, MT dalam kesempatan penyerahan simbolis yang diterima oleh H. Tuyahmin, mengharapakan dengan bantuan dari UAD, Poskor Muhammadiyah Siaga Merapi di SMK Muhammdiyah Pakem lebih optimal dalam memberikan bantuan bencana. Kemudian juga lebih memberi manfaat kepada masyarakat sekitar.
“Kami mengapresiasi kinerja relawan yang telah dicurahkan Bapak dan Ibu di poskor ini. Kami berharap, mudah-mudahan efektivitas kerja semakin meningkat dengan sinergi yang kuat. UAD juga siap memberikan bantuan penanganan pasca bencana, terutama psikososial. Banyak relawan UAD yang siap,” tandas Muchlas.
Selanjutnya rombongan dari Poskor menyampaikan bantuan dari UAD ke Barak Pengungsian Purwobinangun Pakem bersama Rektor UAD, Ketua MDMC PP Muhammadiyah, Wakil Ketua PWM dan Ketua MDMC PWM DIY yang diterima Perwakilan Pengungsi didampingi Pengelola Barak dan Carik Purwobinangun Fathudin S yang mengucapkan terima kasih atas nama warga di barak atas kepedulian dari warga Muhammadiyah atas kebutuhan warga di pengungsian.
Dalam penyerahan bantuan tersebut dilaksanakan dengan tetap menjalankan Protokol Kesehatan karena saat ini sedang menghadapi ancaman multi bencana yaitu dari aktifitas Merapi di satu sisi dan Pandemi Covid-19 yang tentunya harus selalu diwaspadai.
Budi Setiawan, S.T. Ketua MDMC PPM mengatakan, MDMC Sleman memiliki kesiapan kejadian bencana di ring bencana merapi tim MDMC sudah siap siaga.
“MDMC sudah siap siaga di ring Merapi. Sudah menjalankan menajemen risiko bencana, bukan manajemen bencana. Jadi sebelum bencana terjadi sudah harus ada penanganan supaya tidak terjadi banyak korban,” jelasnya.
Dari keterangan Budi, tim harus siap siaga dan harus belajar dari kejadian-kejadian sebelumnya. Supaya kejadian bencana erupsi tidak memakan banyak korban jiwa.
“Dari sudut pandang saya selama menjadi relawan, tidak ada yang namanya prabencana, kalau sudah ada pengungsi berarti sudah terjadi bencana. Kalau ada peningkatan aktivitas Merapi harus segera bergerak,” kata Budi.(arif hartanto)