BANTUL, Suara Muhammadiyah – Setelah selesai membangun jembatan (buk) di depan tanah calon Padepokan Tapak Suci, panitia pembangunan melanjutkan dengan kegiatan pengurugan. Kondisi lahan merupakan cekungan persawahan sehingga perlu diurug. Pengurugan dilaksanakan secara gotong royong rutin setiap Hari Ahad melibatkan pengurus dan anggota Tapak Suci Bantul.
Hadir mewakili PDM Bantul dalam pengurugan perdana H. Suhartadi Prasojo, yang berpesan agar segenap anggota Tapak Suci tetap sabar dalam ihtiar mewujudkan padepokan ini. Suhartadi menambahkan bahwa proyek ini dilaksanakan di tengah situasi pandemi dan bencana alam di mana-mana. Maka mobilisasi dana juga lebih sulit, sehingga kesabaran menjadi kunci untuk mewujudkan padepokan yang diidamkan.
Suhartadi menghimbau masyarakat mendukung pendanaan proyek ini melalui LAZISMU PDM Bantul dengan mentransfer ke Bank Syariah Mandiri (Kode bank 451) nomor rekening 741-220-2017 atas nama Lazismu Pembangunan Tapak Suci. Konfirmasi transfer ke nomor WA bendahara 0896-5333-3726 (Sanji), 0857-0021-6465 (Indah).
Menurut panitia pembangunan seksi konstruksi Ardianta Setyawan, ST, K.Ma, material urug memanfaatkan dari galian proyek RSU PKU Bantul, sedangkan angkutan menggunakan kendaraan pinjaman warga Muhammadiyah. Karena gotong royong maka hanya dilaksanakan rutin setiap Hari Ahad dari pagi hingga siang, kegiatan sudah dimulai perdana Ahad 14 Februari 2021.
Ardianta mengakui bahwa pembangunan padepokan Tapak Suci ini cara kerjanya sehemat mungkin. Sembari panitia mengumpulkan dana proyek tetap harus jalan, yang paling mungkin dilaksanakan adalah pengurugan karena tanah urugnya gratis, kendaraan pinjaman, tenaganya para anggota.
Ketua Panitia Pembangunan Rowin Hari Aprinal, SE, P.Ma berharap partisipasi anggota bergotong royong semakin meningkat. Jangan lupa membawa alat-alat misalnya cangkul, ember, serok, sekop. Para anggota yang memiliki kendaraan armada angkutan agar dibawa.
Anggota yang setiap Hari Ahad rutin olahraga bersepeda (gowes) puluhan kilometer diharapkan ganti olahraga dulu dengan kerja bakti 4 jam, toh sama-sama keluar keringat. Yang ada rezeki boleh juga berbagi dengan membawa konsumsi makanan minuman ala kadarnya. “Mumpung masih di dunia kita bisa sebanyak mungkin berbuat mengukir jejak kebaikan,” tegas Rowin. (Riz)