Tani Bangkit Lazismu Mandiangin Berikan Nilai Tambah Ekonomi

Lazismu Mandiangin Jalankan Program Tani Bangkit

Lazismu Mandiangin Jalankan Program Tani Bangkit

MANDIANGIN, Suara Muhammadiyah – Kantor Layanan Lazismu Mandiangin Bersama Pengurus Ranting Muhammadiyah Mandiangin mengembangkan bibit Porang sebagai tanaman  perkebunan karena memiliki nilai ekonomi yang dapat menambah penghasilan petani.

Ketua BP Lazismu Kab Banjar dalam sambutannya, mengatakan porang dapat menjadi tanaman perkebunan andalan KL Mandiangin. “Saat ini diharapkan nantinya petani, yang menanam porang dengan memanfaatkan bibit yang diambil kebun benih yg di kelola KL Lazismu Mandiangin,” katanya, Ahad (28/2/2021).

Kepala Desa Mandiangin juga mengatakan pada kata sambutannya meyakini porang memiliki potensi sebagai sumber penghasilan tambahan. beliau menjelaskan porang dapat diolah menjadi tepung. Sama halnya dengan tepung berbahan baku singkong, tepung porang juga dapat digunakan untuk membuat aneka makanan.

“Bahkan saat ini sudah ada satu perusahaan, yakni PT MASH, yang berencana tanam porang dalam skala besar di daerah Kalsel,” katanya  Lukman selaku ketua kelompok kerja kebun Porang .

Lukman juga memaparkan petani yang sudah menanam porang dalam satu musim tanam, 6 sampai 8 bulan, sudah bisa menikmati hasil panennya berupa bibit baru atau disebut katak. Dalam satu batang porang bisa menghasilkan minimal 3 bibit. “Jadi cukup sekali beli bibit selanjutnya dapat dihasilkan bibit baru 3 kali lipat berupa biji katak,” jelasnya. Untuk lebih mengoptimalkan hasilnya agar hanya dalam satu musim panen sudah dapat dipanen katak dan umbinya sekaligus,

Kandungan glukomanan yang ada di umbi porang bagus untuk makanan. “Juga untuk kesehatan imun tubuh, bahan pembungkus kapsul, kosmetik dan bisa dikembangkan juga untuk industri lainnya seperti lem untuk pesawat terbang,” kata Ginanjar,selaku  Manager Eksekutif Lazismu Kab. Banjar. Menurut Ginanjar food test dengan menggunakan tepung porang (mengandung glukomanan) dan hasilnya terhadap kuliner diklaim sangat baik. “Apalagi bisa menghemat bahan dan tekstur makanannya lebih kenyal dan tampilan kulinernya lebih baik dibandingkan dengan menggunakan tepung biasa dan tidak perlu pakai pengawet,” katanya pula.(Hendrabob)

Exit mobile version