IMM dan Spirit Moderasi Muhammadiyah

IMM dan Spirit Moderasi Muhammadiyah

Oleh: Muhammad Adam Ilham M

IMM sebagai cermin dakwah Muhammadiyah

Semua aktivitas pemikiran ,peribadatan dan gerak amal Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) sejatinya menjadi representasi dari dakwah Muhammadiyah itu sendiri. Organisasi pergerakan yang sekaligus perkaderan ini menjadi organisasi mahasiswa yang tampil beda dengan pergerakan mahasiswa lainya. menampakan identitas asli secara gamblang terang benderang baik secara simbol dan subtansi gerakanya langsung berikrar, bersyahadat sejak lahir dibawah bendara ormas terbesar Indonesia ( Muhammadiyah). Kalau kita tengok pada organisasi pergerakan lain, semisal PMII secara langsung tidak membawa nama Nahdatul Ulama (NU) pada nama pergerakanya walapun ruh sebenarnya merupakan embrio perkumpulan pelajar atau mahasiswa NU.

Di sinilah punggung IMM terasa semakin berat membawa amanah besar untuk keberlangsungan hidup syiar Muhammadiyah. dimana kita tahu dan menyadari diabad 21, Muhammadiyah sudah menjadi organisasi Islam modernis di Indonesiaa yang masih eksis dan tetap survive ditengah tengah kemajemukan umat Islam, tentu sebagai kader merasa bersyukur dan kagum. Rasa syukur dan kagum tidak hanya kepuasaan hati saja, harus ada spirit perjuangan yang kontinu, orisinil dan nyata dalam beramal. Salah satunya dengan mensyiarkan, menarasikan dan melangitkan spirit ijtihad seperti syiar moderasi Keislaman Muhammadiyah, apa korelasi IMM dengan Spirit Moderasi Muhammadiyah.

Moderasi Islam Muhammadiyah

Narasi Moderasi terus mengalir deras arus kepekaanya dengan kompleksitas problem modernitas saat ini. Narasi utama yang digaungkan diantaranya penentangan bentuk kekerasan agama (Islam) yang diekspresikan dalam bentuk pembunuhan, penyanderaan, pengemboman, ekstremisme, fanatisme, terorisme . munculnya istilah Islam Nusantara,Islam berkemajuan yang digaungkan oleh NU dan Muhammadiyah menjadi perisai tentang wajah Islam yang dianggap jahat menurut persepsi sebagian orang. menurut Cak Nur, Moderasi Islam di ilustrasikan sebagai cara pandang atau sikap keagamaan masyarakat yang menekankan sifat moderat (Ummatan Wasathan). Syafi’i Ma’arif menegaskan bahwa arus besar yang diwakili NU dan Muhammadiyah telah menjadi merek paten bagi gerakan Islam yang moderat, modern, terbuka, Inklusif dan Konstruktif. Moderasi Islam memiliki narasi yang mulai, segar dan menggembirakan semangat keagamaan.

Muhammadiyah memandang moderasi Islam sebagai cara pandang visioner dalam keagamaan baik pemikiran, pemahaman, pengamalan dan gerakan . proses Muhammadiyah dalam upaya moderasi keberagamaan dilihat dari fondasi ideologi muhammadiyah bersifat reformis dan moderat, Amal Usaha terutama bidang pendidikan memiliki ribuan sekolah dan ratusan perguruan tinggi, potensi sumber daya manusia dan jaringan dakwah skala nasional maupun internasional, ribuan karya intelektual berupa buku buku khazanah keilmuan, kebangsaan dan keagamaan yang ditulis oleh para tokoh dan kader. Visioner Islam Berkemajuan, Muhammadiyah telah menjadi pelopor, pelangsung dan penyempurna wajah gerakan moderasi di Indonesia.

Spirit teologi Al-Maun, Al-Ashr selalu menjadi ruh pada jiwa jiwa pejuang persyarikatan   . tantangan diabad ke 2 Muhammadiyah akan lebih komplek, maka dibutuhkan pondasi-pondasi untuk menjadi suport team terutama dari para kader Muhammadiyah dalam hal ini Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) untuk bisa mempersiapkan diri dengan matang baik dari sisi keilmuan, sisi wawasan kebangsaan dan wawasan keberagamaan umat manusia.

Kontekstualisasi Spirit Moderasi IMM

Mati, hidup, redup atau suksesi narasi moderasi Muhammadiyah tergantung pada kader dalam menyikapinya entah itu mengaktualisasi, memasifkan atau justru meredupkanya. Disinilah salah identitas IMM di uji loyalitas dan ketajamaan nalarnya. Melihat secara normatif pada salah satu butir enam penegasan, ”Menegaskan bahwa kepribadian Muhammadiyah adalah landasan perjuangan IMM “. Muhammadiyah menaruh cita cita dan harapan besar kader-kader IMM untuk selalu menghidupkan api peradaban kemajuan Islam secara universal. Peranan yang harus disegerakan dan diperkuat IMM untuk membangkitkan spirit moderasi diantaranya.

Pertama, meneguhkan kembali pandangan tauhid sebagai ruh penentu basic dasar keislamaan manusia. Pemaknaan tauhid yang tidak hanya sebatas pembicaraan soal integralistik keimanan seorang dengan tuhan,melainkan memandang tauhid sebagai cikal awal manusia bisa menafsirkan lebih luas pemaknaan kehidupan baik dalam aspek keagamaan, sosial, kebudayaan. Mempelajari makna tauhid dengan mendalami kajian wahyu dan memperankan akal dan hati sebagai reduksi yang autentik menemukan kebenaran beragama yang orisinil sesuai perintah TuhanNya.

Konteks ke Indonesian melihat begitu majemuk ekspresi keagamaan,terkadang menimbulkan sintemen dengan kelompok satu dengan yang lain,pemerintah dengan kelompok tertentu hingga memunculkan prasangka buruk dan akhirnya mengkibatkan permasalahan keagamaan yang tak pernah selesai dibahas. Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) dikenal sebagai kader yang memproduksi segudang ide dan dialetika kritis. Tentu sangat diharapkan kehadiranya untuk bisa memperankan dan memberikan solusi pemahaman atas persoalan yang terjadi. Kedua, menggelorakan agent of intelectual dengan memperkuat tradisi membaca, berdiskusi, berorganisasi dan menulis sebagai stimulus penyadaran kaum intelektual dalam sudut pandangan literasi.

Tidak hanya sekedar power literasi teks, IMM juga harus bisa mentransformasikan keilmuan sesuai dengan situasi dan kondisi. Artinya kepekaan literasi kader IMM bisa menumbuhkan dan mengambil peluang, singkat kalimat menjaga idealis dan mainkan peran pragmatis sesuai kondisi dan kebutuhan. Era dygital merupakan wujud nyata uji klayakan bagi keilmuan IMM, apakah mampu beradaptasi dan memanfaatkan dunia dygital sebagai ajang kompetisi kreatifitas dan inovasi dengan pergerakan lain atau hanya menjadi tukang tepuk tangan dan penonton atas keberhasilan pergerakan mahasiswa dalam memainkan media.

Maka keseimbangan keilmuan IMM dengan tehknologi menjadi sangat penting mengantarkan progresifitas dakwah Muhammadiyah diranah dunia dygitalisasi. Kejahatan dunia maya, seperti Buzzer yang membuat propokasi,ado domba umat satu dengan yang lain, umat Islam dengan pemerintah . fenomena tersebut menjadi penyakit membahayakan yang harus dibasmi sampai akar-akarnya. 21

Hadirnya narasi moderasi sudah seharus dan sepatutnya dikampanyekan dan diaktualisasikan oleh kader kader IMM melalui dari hal hal terkecil, seperti membaca buku,membaca realitas ,berpikir kritis, mendalami multi interdisiplin ilmu, melakukan diskusi dan jejaring dengan berbagai rukun umat beragama pada ranah pergerakan mahasiswa dan paling terpenting adalah mampu memposisikan diri menjadi mitra strategis agent peradaban dan perdamaian pada skala pergerakan dengan jalan Mendinamisasi dan mengelistiskan (melenturkan) gerakan ranah keilmuan, keagamaan dan kemahasiswaan sesuai dengan zamannya.

Muhammad Adam Ilham M, Aktivis IMM Sukoharjo, Mahasiswa Pascasarjana UMS

 

Exit mobile version