MAKASSAR, Suara Muhammadiyah – Perkembangan siaran televisi yang lebih menonjolkan pencapaian rating demi pemasukan iklan, membuat banyak stasiun televisi kerap mengabaikan nilai edukasi dalam produksi siaran. Bahkan terkadang sejumlah tayangan yang bernuansa hiburan, melanggar nilai moral agama dan kesusilaan. Masyarakat selama ini cenderung sekadar diposisikan sebagai objek siaran. Mereka seolah tak punya kuasa mengendalikan siaran yang ditayangkan.
Fenomena lainnya, angka pengguna media sosial di Indonesia setiap tahun semakin meningkat. Pada tahun 2020, pengguna media sosial sebanyak 160 juta orang. Sayangnya, peningkatan jumlah pengguna tersebut, tidak berbanding lurus dengan tingkat literasi media sosial. Tak jarang, warganet harus berurusan dengan persoalan hukum, karena unggahan media sosial.
Menyikapi fenomena tersebut, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sulsel merasa terpanggil untuk turut terlibat dalam proses literasi media, baik media televisi maupun media sosial. Salah satu bentuknya, dengan menyorot fenomena tayangan televisi dan media sosial, dalam Pengajian Bulanan PWM Sulsel. Pengajian akan digelar pada Selasa (16/3/2021), melalui aplikasi Zoom.
Ketua Majelis Tabligh PWM Sulsel Dr Dahlan Lamabawa mengatakan bahwa pengajian bulan ini akan mengangkat tema ‘Bijak dalam Bermedos dan Gerakan Menonton Sehat’. Pengajian ini, kata Dahlan, sebenarnya merupakan bagian dari kontribusi Muhammadiyah dalam memberikan edukasi literasi media.
“Secara institusi, Muhammadiyah telah merumuskan Fikih Informasi, sebagai tuntunan bagi umat dalam bermedia sosial. Kami juga telah berupaya memberikan contoh siaran edukasi dengan mendirikan TVMu. Muhammadiyah juga sudah kerapkali membuat pelatihan bermedia sosial. Pengajian ini sebenarnya, lebih bersifat memberikan penguatan terhadap edukasi publik,” tambah Alumni Program Doktor UIN Alauddin ini, Senin 15 Maret 2021, di Kampus Unismuh Makassar, Jl. Sultan Alauddin.
Narasumber yang akan dihadirkan yaitu Komisioner Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat Dr Aswar Hasan, dan Direktur Eksekutif Peace Generation Irfan Amalee.
“Pak Aswar Hasan akan memberikan pemaparan seputar partisipasi masyarakat dalam mewujudkan tontonan sehat. Kapasitas beliau sebagai Komisioner KPI Pusat, dapat memberi informasi, bagaimana masyarakat berpartisipasi membantu KPI dalam pengawasan siaran,” kata Dahlan.
Pemateri lainnya Irfan Amalee, lanjut Dahlan, akan berbagi pengalaman bagaimana melakukan edukasi melalui media sosial. “Pengalaman Kang Irfan dalam mengedukasi generasi milenial dalam literasi digital, akan dishare ke para peserta pngajian,” tambah Dosen Unismuh Makassar ini.
Peserta pengajian terdiri dari segenap Pengurus PWM Sulsel, termasuk Pengurus Majelis dan Lembaga. Selain itu, diundang pula Pimpinan Daerah Muhammadiyah se-Sulsel, dan Pimpinan Perguruan Tinggi Muhammadiyah se-Sulsel.
“Pengurus Organisasi Otonom, serta Mubaligh Muhammadiyah juga diundang, sebagai salah satu pembekalan memasuki Bulan Ramadan. Ini merupakan tindak lanjut dari Refreshing Dai beberapa waktu lalu,” ungkap Dahlan.
“Kedepan, Muhammadiyah Sulsel akan buat Pelatihan Dakwah Komunitas, tujuannya persiapkan Tim Media Sosial di semua level Muhammadiyah dan Amal Usaha. Medsos akan menjadi senjata dakwah Muhammadiyah abad kedua,” tutup mantan Ketua IMM Sulsel ini.
Pelaksana pengajian ini yaitu Majelis Tabligh PWM Sulsel, Majelis Pustaka dan Informasi PWM Sulsel, dan Universitas Muhammadiyah Bone. Setiap bulan, Perguruan Tinggi Muhammadiyah bergiliran sebagai pelaksana pengajian bulanan Muhammadiyah Sulsel. (hadi/riz)