MEDAN, Suara Muhammadiyah – Rektor Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara Dr. Agussani MAP kepada dua senator (DPD-RI) asal Riau dan Kepuauan Riau Edwin Pratama Putra Darma Setiawan menjelaskan beberapa rencana yang sedang dilakukan UMSU untuk meningkatkan program akademik, seperti membangun dua gedung perkuliahan baru dan membangun satu gedung peradaban Islam dan observatorium ilmu falak ( OIF) di Kawasan Barus Tapanuli Tengah.
Kata Agussani gedung Pusat Peradaban Islam di kota tua Barus diharapkan dapat menjadi bagian daripada jejak sejarah masuknya Islam di Indonesia. Kini UMSU sedang melakukan pembebasan lahan, desain dan diharapkan tahun ini akan dimulai awal pekerjaan konstruksi.
Pembebasan Lahan Selesai
Sementara itu dari Barus, dilaporkan bahwa cikalbakal dari Gedung Pusat Peradaban Islam dan OIF UMSU mulai memperlihatkan aktifitasnya dengan dilakukannya pembebasan lahan seluas 85×75 meter persegi yang berada di Kade Tigo, tepi laut yang berhadapan dengan laut lepas Samudera Hindia. Persisnya posisi lahan yang akan dijaikan Pusat Peradaban itu adalah pada koordinat 02º 00’ 23.10’’ LU & 98º 25’ 47.58’’ BT.
Ketua OIF UMSU Arwin Juli Rakhmadi Butar-butar dari lokasi menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada Rektor UMSU Dr. Agussani dan Bupati Tapanuli Tengah Bakhiar Ahmad Sibarani yang telah menyediakan lahan guna merealisasikan pembangunan gedung Peradaban Islam di Kota Tua Barus, Tapanuli Tengah.
Dijelaskan Arwin, Barus selama ini menjadi lokasi objek penelitian oleh OIF UMSU terkait dengan waktu subuh. Selama tiga tahun melakukan penelitian di tiga lokasi termasuk Barus, maka secara ilmiah diyakini bahwa waktu subuh yang selama ini dilakukan perlu dikoreksi, karena teralalu cepat sekitar 8 menit.
Kenapa Barus ? Selain karena cerita Islam pertama sekali masuk ke tanah air melalui mujahid Arab melalui Barus ( yang ditandai dengan jejak sejarah melalui artefak dan makam tuan) Barus juga menjadi lokasi penelitian benda-benda langit yang paling strategis.
Arwin juga berharap dukungan dari para astronomi di Indonesia untuk terus mendukung pembangunan “Pusat Peradaban”. Adapun konsep “Pusat Peradaban” ini nantinya adalah kombinasi dan perpaduan 3 hal berikut, yaitu: (1) alam dan langit Barus yang penuh dengan gemerlap bintang dan benda langit di malam hari, (2) kearifan lokal (dalam hal ini khususnya sejarah dan keberadaan Barus yang melegenda dan mendunia) yang tak lekang dari tradisi dan kearifan astronomi, dan (3) Islam dan Muhammadiyah dengan spirit dan prinsip Islam Berkemajuan yang menjadi cirinya selama ini.
OIF UMSU memiliki tagline “memotret semesta demi iman dan alam semesta”. (Syaifulh/Riz)