KUALA LUMPUR, Suara Muhammadiyah-Pada Ahad, 11 April 2021, PCIM Malaysia mengadakan pengajian bertema “Ramadan dinanti, Ramadan di Hati” dengan menghadirkan penceramah Ust. Dr. Muhammad Arifin Ismail, MA. yang juga adalah penasihat dan mantan Ketua PCIM Malaysia. Pengajian ini diadakan di sekretariat Pimpinan Ranting Istimewa (PRIM) Kepong, Kuala Lumpur.
Pengajian yang dihadiri oleh perwakilan dari berbagai Ranting dibawah PCIM Malaysia itu sekaligus sebagai forum silaturahmi warga Persyarikatan bersama Atase Penerangan, Sosial dan Budaya (Pensosbud) Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur Bpk. Yoshi Iskandar dan Koordinator Fungsi Konsuler KBRI Bpk Rijal Al-huda.
Dalam sambutannya, Ketua PCIM Malaysia Sonny Zulhuda menekankan pentingnya menjaga silaturahmi dalam kondisi pandemi saat ini. Istilah “physical distancing” harus dibedakan dari “social distancing”.
Yang pertama perlu dipraktikkan. Adapun yg kedua perlu dihindari. “Karena kita sebagai makhluk sosial dan aktivis persyarikatan, tidak mungkin memutus ikatan sosial kita selama ini. Adapun medianya, banyak pilihan.”
KBRI Mengapresiasi PCIM Malaysia
Yoshi Iskandar, Koordinator Fungsi Pensosbud KBRI KL mengapresiasi PCIM Malaysia atas kerja-kerja kemasyarakatan yang dijalankan selama ini termasuk program pendidikan dan pembinaan mental kerohanian masyarakat Indonesia. Yoshi juga mencatat aktifnya PCIM bekerjasama dengan baik dalam program pemulangan pekerja migran Indonesia (PMI) ke tanah air.
Yoshi juga menghimbau agar warga sering-sering melihat informasi dari KBRI via berbagai media termasuk medsos Facebook agar senantiasa update tentang pelayanan masyarakat.
Sementara itu, Kepala Konsuler KBRI KL Rijal Al-Huda mengapresiasi kiprah PCIM Malaysia sebagai ormas WNI yang pertama kali bergerak menggalang dan mengulurkan bantuan kepada PMI yang terdampak lockdown pandemi di Malaysia dan dilanjutkan dengan kolaborasi bersama ormas-ormas lainnya. Beliau berharap agar PCIM terus aktif sambil tetap menjaga kesehatan bersama mengingat pandemi Covid-19 dan tetap menjaga SOP kesehatan.
Rijal juga menyampaikan informasi tentang program vaksinasi warga asing di Malaysia. Menurutnya, agenda ini sudah menjadi komitmen pemerintah Malaysia yang dijadualkan pada tahap ke-3 (setelah “frontliner” dan warganegara Malaysia). Adapun bagi warga asing tanpa izin, belum ada info lebih jauh tentang mekanismenya. Namun pastinya ini sangat perlu dipertimbangkan karena merupakan resiko terhadap masyarakat tempatan sendiri.
Perlunya Sinergi Berkelanjutan
Lebih lanjut Rijal Al-huda mengakui bahwa KBRI tidak akan mampu menyelesaikan atau mengurus sendiri segala permasalahan warga Indonesia di Malaysia. Maka KBRI senantiasa mendukung PCIM Malaysia dan Ormas lainnya dalam usaha bersama membantu masyarakat Indonesia.
Pesan Menyambut Ramadhan
Sementara penceramah Dr. M. Arifin Ismail dalam pesan Ramadhannya menyatakan bahwa Ramadhan adalah bulan “big sale” karena Allah menjanjikan pahala berlipat ganda dari berbagai ibadah di bulan Ramadhan. Ini termasuk nikmat lailatul qadar.
Ada beberapa pesan utama dari Ustadz Arifin. Pertama, agar menghindari sikap lagho. yaitu perbuatan, perkataan, perhatian, pikiran yang tidak berguna. Kedua, agar kita meningkatkan kualitas ibadah dalam makna yang luas, termasuk beramal jariyah melalui Persyarikatan. Ketiga, kita membentuk sikap dalam kehidupan dengan mengurangi kenikmatan duniawi, manajemen kehidupan, dan mengontrol hawa nafsu kita. (Tim Media PCIM Malaysia/rbs)