JAKARTA, Suara Muhammadiyah – Rakyat palestina berencana menggelar Pemilihan Umum (Pemilu) beberapa hari mendatang. Pemilu yang akan menjadi tonggak sejarah tersebut tidak hanya menjadi perhatian kawasan tetapi juga dunia internasional termasuk Indonesia.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerjasana Internasional Sudarnoto Abdul Hakim menyampaikan sikap dan pandangan MUI terkait dengan pemilu di Palestina tersebut. “MUI memberikan dukungan penuh kepada rakyat dan bangsa Palestina untuk bersatu padu memperjuangkan hak-hak kemerdekaan mereka,” tutur Sudarnoto Abdul Hakim kepada Suara Muhammadiyah, Rabu 5 Mei 2021.
MUI juga memberikan apresiasi dan mendorong pemerintah Indonesia untuk terus melakukan langkah-langkah penting dan menentukan melalui berbagai forum internasional bagi pelaksanaan Pemilu yang damai di Palestina. Sikap dan pandangan MUI selengkapnya:
Berkaitan dengan Pemilu legislatif di Palestina yang menurut rencana akan diselenggarakan pada tanggal 22 Mei 2021 beberapa hari yang akan datang, Majelis Ulama Indonesia menyampaikan beberapa catatan sebagai berikut:
- Majelis Ulama Indonesia menyambut gembira dan menyampaikan apresiasi atas kesepakatan berbagai elemen masyarakat Palestina untuk menyelenggarakan Pemilu. MUI memandang ini adalah langkah maju karena Pemilu menjadi momentum politik yang sangat penting bagi upaya rakyat Palestina melakukan perubahan mendasar dan strategis ke depan. Pemilu juga merupakan instrument untuk konsolidasi politik mewujudkan Palestina yang merdeka, berdaulat, bebas dari kekuasaan imperialis Israel dan membangun perdamaian yang sejati. Semua elemen bangsa Palestina, termasuk warga al-Quds, haruslah memperoleh jaminan keamanan untuk berpartisipasi dalam pemilu tersebut. Pemilu harus dijamin bisa berjalan sesuai dengan prinsip-prinsip demokrasi, terbebas dari tekanan dan intervensi dari pihak manapun.
- MUI menangkap sinyal kuat bahwa pemerintahan Zionis Isreal tidak rela dan akan berusaha kuat menghalangi kebebasan rakyat Palestina khususnya di al-Quds untuk mengikuti pemilu tersebut. Dengan berbagai cara, otoritas Israel mengintervensi dan bahkan berusaha menggagalkan pemilu khususnya di al-Quds.
- Saat ini ketegangan di al-Quds nampak mengalami ekskalasi dan ini menjadi bagian penting dari cara zionis menggagalkan Pemilu. Ketegangan ini disebabkan oleh beberapa faktor antara lain adanya (a) seruan jihad kelompok ekstrim kanan Yahudi untuk mengusir warga Palestina, (b) pembatasan yang dilakukan oleh pemerintah Israel terhadap warga Palestina (Muslim dan Kristen) untuk melakukan kegiatan ibadah di Al-Aqsha (c) serangan terhadap rumah-rumah warga Palestina, dan terhadap wanita-wanita Palestina. Dan masih banyak tindakan kekerasan dan brutal lainnya yang dilakukan baik oleh otoritas pemerintah Israel maupun oleh kelompok masyarakat ekstrim Yahudi bahkan di bulan suci Ramadhan ini. Tindakan-tindakan ini memicu kemarahan dan reaksi balik warga Palestina sehingga menimbulkan konflik bahkan benturan berdarah antara warga Yahudi dan Palestina.
Sehubungan dengan berbagai kenyataan yang terjadi sebagaimana diurai di atas, dan berdasarkan kepada amanah Pembukaan UUD 1945, serta memperhatikan peran Himayatul Ummah MUI, maka MUI menyampaikan sikap sebagai berikut:
- Memberikan dukungan penuh kepada rakyat dan bangsa Palestina untuk bersatu padu memperjuangkan hak-hak kemerdekaan mereka. Pemilu adalah salah satu langkah strategis untuk mewujudkan cita-cita perjuangan ini dan karena itu harus mendapatkan dukungan dan perlindungan secara maksimal.
- Apa yang dilakukan oleh pemerintah zionis Israel dan kelompok Yahudi ekstrim selain merusak kedaulatan sosial dan agama warga, juga jelas menunjukkan bahwa pemerintah Israel tidak menunjukkan ittikad baik untuk menciptakan perdamaian. Sikap arogansi Israel ini harus dihentikan dan karena itu MUI mengecam keras terhadap tindakan-tindakan tersebut.
- MUI menyerukan agar dilakukan berbagai tekanan internasional kepada Israel baik melalui PBB maupun OKI. Amerika dan bahkan negara-negara yang tergabung dalam Uni Eropa, misalnya, juga mempunyai posisi dan peran yang sangat penting disamping untuk ikut serta meyakinkan dan menekan Israel menghentikan provokasi dan tindakan-tindakan brutal juga mengamankan pelaksanaan Pemilu di Palestina. Presiden Joe Bidden yang telah menunjukkan sikap yang jauh lebih empati terhadap Palestina dibandingkan dengan presiden sebelumnya, berkesempatan luas untuk menekan Israel agar tidak menghalanghalangi dan menggagalkan Pemilu di Palestina demi perdamaian di Kawasan.
- Secara khusus kepada pemerintah Indonesia yang selama ini secara terus menerus dan konsisten membela perjuangan rakyat dan bangsa Palestina, MUI memberikan apresiasi dan mendorong untuk terus melakukan langkah-langkah penting dan menentukan melalui berbagai forum internasional bagi pelaksanaan Pemilu yang damai di Palestina.
(Riz)