MEDAN, Suara Muhammadiyah – Di tengah pandemi covid 19, mahasiswa UMSU kembali meraih prestasi membanggakan. Sebanyak 42 proposal lolos didanai dalam ajang Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang diselenggarakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Capaian tersebut menempatkan UMSU berada pada posisi 23 nasional dari 386 perguruan tinggi negeri dan swasta yang berhasil lolos di ajang PKM. Untuk peringkat PTS se Indonesia, UMSU menempati posisi ke 4 setelah UM Malang, UII dan UM Surakarta. Bahkan untuk PTS se Sumatera Utara UMSU ada di peringkat pertama.
Rektor UMSU Prof.Dr Agussani.M.AP didampingi Ketua SRCC Fatimah Sari Siregar.S.Pd.M.Hum dalam keterangannya kepada media, di Medan, Sabtu (8/5) mengapresiasi capaian prestasi para mahasiswa UMSU di ajang PKM tahun 2021 ini. “Selamat dan terimakasih atas kerja keras mahasiswa dan dosen pendamping hingga berhasil meloloskan 42 proposal didanai,” katanya.
Menurutnya, capaian prestasi yang diraih para mahasiswa dan dosen pendamping sangat membanggakan karena masih dalam suasana pandemi Covid-19 yang membuat berbagai aktifitas menjadi terbatas. “Namun berkat kerja keras dan kesungguhan mahasiswa, dosen pendamping serta unit SRCC yang terus berkreasi tanpa henti, meski dalam situasi pandemi kita mampu meraih hasil maksimal,” kata Prof Agus.
Prof Agus menambahkan, UMSU sejak lama menaruh perhatian serius pada program penalaran seperti PKM. Pimpinan UMSU membuat kebijakan dan mendorong seluruh dosen dan mahasiswa untuk terlibat dalam kegiatan PKM. Hasilnya, saat ini program PKM mulai diminati oleh para mahasiswa dan dosen. Telah banyak produk unggulan yang dilahirkan dari mahasiswa UMSU lewat program PKM. Bahkan ada yanh sudah dipatenkan dan dipublikasikan di jurnal ilmiah baik nasional maupun internasional
Ketua SRCC UMSU Fatimah Sari Siregar.S.Pd.M.Hum mengatakan pada tahun 2021 UMSU mengirim 346 proposal ke ajang PKM. Dari angka itu, berdasarkan pengumuman yang dirilis, Rabu (5/5) sebanyak 42 proposal lolos didanai. Dibandingkan tahun 2020 lalu, jumlah proposal yang dikirim mencapai 400 lebih, dengan 43 berhasil didanai.
Kegiatan belajar daring yang membuat mahasiswa tidak bisa ke kampus, menjadi kendala yang sangat berat untuk PKM tahun ini. Namun dengan segala upaya, tetap bisa mencapai hasil maksimal.
”Kita sempat kesulitan, karena mahasiswa tidak ada di kampus karena daring, itu sangat menghambat aktivitas menulis proposal,” tambah Fatimah.
Langkah berikutnya, menurut Fatimah, para mahasiswa akan menerima sejumlah dana dan melakukan aktivitas lapangan,lalu menyusun laporan yang akan dinilai sebagai syarat untuk bisa bertarung di ajang yang lebih tinggi, yaitu PIMNAS atau pekan ilmiah mahasiswa nasional tahun 2021. (Syaifulh/Riz)