Sudahkah Pendidikan Memutus Mata Rantai Kemiskinan dan Radikalisme?

pendidikan

OKUTIM, Suara Muhammadiyah – Pimpinan Komisarat (PK) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Muhammadiyah OKU Timur mengadakan Diskusi Online (DISKON) tingkat nasional pada Sabtu (08/05/2021). dilangsungkan pukul 20.30-21.30 WIB. melalui aplikasi Zoom Meeting.

Kegiatan yang dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tersebut, kolaborasi dari PK IMM PGSD STKIP Muhammadiyah OKU Timur, dan PK IMM Matematika dan Seni STKIP Muhammadiyah OKU Timur yang didukung oleh birokrasi STKIP Muhammadiyah OKU Timur.

Kegiatan yang mengusung tema “Sudahkah pendidikan memutus mata rantai kemiskinan dan radikalisme” tersebut, menghadirkan pemateri Muhamad Robby Rodliyya Karman,S.E.I selaku Sekretaris Jenderal DPP IMM, M. Agung Rizky, S.Ag selaku Kabid Tabligh dan Kajian Ke-Islaman DPD IMM Sumsel, Preli Yulianto, S.P selaku Ketua Umum PK IMM FP UM Palembang Periode 2018-2019, dan Keynote Speaker Ayahanda H. Didi Franzhardi, M.Pd selaku Ketua STKIP Muhammadiyah OKU Timur. Dan juga turut hadir Robiyatul Maulana selaku Kabid Kader DPD IMM Sumatera Selatan.

Aktivis IMM, dan Penulis Buku IMM di Era 4.0 : IMM di Ruang Cyber (2021), IMMawan Preli Yulianto mengatakan pendidikan sangat penting sebagai senjata yang ampuh dalam memutus mata rantai kemiskinan, dan juga radikalisme. Pendidikan merupakan investasi masa depan untuk kesempatan mendapatkan penghidupan yang lebih baik. Dengan pendidikan akan bisa keluar dari lingkaran setan kemiskinan (the vicious circle of poverty), dan kehidupan yang lebih baik. Pendidikan juga harus menumbuh kembangkan literasi karena sejatinya literasi inti dari pendidikan.

“Pendidikan yang ideal bukan pendidikan dengan pola menghafal yang hanya berorientasi pada nilai saja melainkan mampu menemukan potensi sehingga terwujud perubahan yang besar, dan mendasar, melainkan dengan pendidikan penanaman pola pikir (mindset), dan karakter yang positif,” ungkap Preli yang juga pemateri dalam acara tersebut, kepada suaramuhammadiyah.id pada Ahad (09/05/2021).

Ketua Umum PK IMM PGSD STKIP Muhammadiyah OKU Timur, IMMawati Riska Febriyanti mengatakan diadakan diskusi online ini untuk merealisasikan program kerja bidang riset dan kajian keilmuan dengan maksud untuk menambah wawasan, ilmu pengetahuan, serta pemahaman terhadap realitas sosial.

“Generasi milenial haruslah lebih produktif untuk memajukan proses berfikir, pendidikan dan membentengi diri sehingga dapat berkontribusi dalam memutus mata rantai kemiskinan dan radikalisme,” ucap Riska.

Ketua STKIP Muhammadiyah OKU Timur, H. Didi Franzhardi, M.Pd mengatakan untuk pendidikan memutus rantai kemiskinan masih proses menuju sudah. Ini bisa di lihat dengan animo masyarakat yg satu dekade terakhir ini menganggap bahwa pendidikan sudah merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan. Mereka sudah berlomba-lomba bagai mana menyekolahkan anaknya sampai ke perguruan tinggi meskipun dengan keadaan ekonomi keluarga yang pas-pasan. Pendidikan memutus rantai radikalisme juga sama tetapi, kita lihat perspektif radikalisme itu dalam segi apa, yang jelas dengan pendidikan yang baik dan benar yang sesuai dengan tujuan pendidikan nasional makan radikalisme akan terputus.

“Semoga dengan terlaksananya acara ini mampu memberikan motivasi yang lebih lagi kepada masyarakat khususnya mahasiswa STKIP Muhammadiyah OKU Timur dalam memahami pentingnya pendidikan,” pungkas Ketua STKIP Muhammadiyah OKU Timur tersebut. (Riz)

Sementara itu, Muhamad Robby Rodliyya Karman,S.E.I selaku Sekretaris Jenderal DPP IMM mengatakan pendidikan memberikan harapan bagi masyarakat untuk keluar dari lembah kemiskinan dan ideologi radikal yang cenderung ekstrem serta destruktif. Tentu pendidikan harus dilakukan dengan benar agar berdampak positif bagi masyarakat.

“Kegiatan yg dilakukan oleh PK IMM STKIP Muhammadiyah OKU Timur merupakan inisiatif yang baik untuk menumbuhkan semangat dan kecintaan terhadap pendidikan, Saya mengapresiasi kegiatan ini dan perlu dijadikan agenda rutin, Ujar Sekretaris DPP IMM tersebut.

Exit mobile version