JAKARTA, Suara Muhammadiyah – Sehubungan dengan tragedi kemanusiaan dan kesengsaraan panjang yang menimpa rakyat dan bangsa Palestina sebagai akibat dari tindakan brutal militer dan penjajahan yang kasat mata Israel Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah mengirim surat secara resmi kepada Presiden Amerika, Joe Biden. Surat yang ditanda tangani langsung oleh Ketua Umum MUI KH. Miftahul Akhyar dan Sekjen MUI KH. Amirsyah Tambunan ini sengaja disampaikan kepada Presiden Amerika, mengingat bahwa pemerintah Amerika dalam waktu yang panjang senantiasa memposisikan dirinya sebagai pembela dan pendukung Israel.
Diharapkan dengan surat ini, Presiden Joe Biden yang sempat menyampaikan empatinya kepada Islam dan umat Islam dan secara khusus kepada Palestina, terketuk hati kemanusiannya untuk melakukan langkah-langkah yang jauh lebih konstruktif untuk kemerdekaan bangsa Palestina dan menciptakan perdamaian di kawasan Timur Tengah dan perdamaian dunia. “Pasca genjatan senjata, haruslah menjadi momentum penting bagi Amerika untuk menunjukkan kepada dunia bahwa Amerika sungguh-sungguh akan mendorong terwujudnya kemerdekaan Palestina,” tutur Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional Sudarnoto Abdul Hakim dalam keterangannya, Selasa (8/6/2021).
Menurutnya inti dari surat tersebut antara lain MUI mengingatkan kepada Presiden Joe Biden saat pidato kampanyenya di depan umat muslim Amerika Serikat tanggal 22 Juli 2020 bahwa dia berjanji akan memberikan kesempatan luas kepada umat Islam untuk mengajarkan Islam lebih intensif di sekolah-sekolah Amerika Serikat.
Bahkan pada kesempatan itu Joe Biden mengutip hadis nabi Muhammad saw yang artinya “Barangsiapa yang melihat kemungkaran hendaknya meluruskan dengan tanganya. Bila tidak mampu hendaknya dengan lidahnya. Bila juga tidak mampu hendaknya dengan hatinya”.
Pidato ini menimbulkan harapan besar bagi umat muslim di seluruh dunia untuk mengembangkan kerjasama dengan Amerika Serikat dalam melawan kemungkaran dan ketidakadilan yang dilakukan oleh penguasa-penguasa yang dholim, termasuk Israel. Umat muslim yang selalu mendambakan keadilan dalam arti yang sesungguhnya, memperoleh harapan dari pidato Biden ini. Karena itu Biden harus membuktikannya.
MUI juga mengingatkan kepada Biden bahwa saat terpilih sebagai Presiden Amerika Serikat, Biden menyampaikan pidato yang sangat penting berjudul “America’s Place in the World” tanggal 4 Februari 2021. Dengan sangat meyakinkan, Biden menegaskan sikap kepemimpinan Amerika melawan Otoritarianisme (kedholiman). Biden telah berjanji akan melakukan upaya-upaya diplomatik untuk membela kemerdekaan Palestina, mendukung dan menjunjung tinggi hak asasi manusia, menghormati hukum, dan memperlakukan manusia dengan hormat.
Pidato Biden ini juga telah meningkatkan harapan yang semakin tinggi untuk bekerjasama dengan Amerika melawan terorisme dan kedholiman di seluruh dunia, dimana umat muslim selama ini banyak menjadi korban. Majelis Ulama Indonesia bersepakat bahwa kedholiman yang dilakukan oleh pemerintah otoriter di Myanmar dan beberapa negara lainnya sebagaimana yang dinyatakan oleh Biden dalam pidatonya harus segera diakhiri. Janji Preseiden harus ditepati, jangan dikhianati.
Majelis Ulama Indonesia menyatakan kekecewaan mendalam rakyat dan bangsa Indonesia karena pada kenyataannya Presiden Biden tidak memberikan reaksi menekan Israel untuk menghentikan tindakan-tindakan terror dan kejahatan terhadap rakyat Palestina selama bulan Ramadhan. Biden justru membiarkan tindakan pengusiran penduduk Palestina dari Sheikh Jarrah dan penyerangan terhadap Jamaah yang sedang sholat di masjid Al-Aqsha oleh kelompok radikal yang didukung oleh ototritas militer Israel.
Kekecewaan ini semakin mendalam saat menerima kabar bahwa Amerika telah menghalangi-halangi Dewan Keamanan PBB saat mencari jalan untuk menghentikan tindakan brutal Israel. Harapan dan kepercayaan Majelis Ulama Indonesia yang mewakili seluruh umat Islam di Indonesia dan bahkan umat Islam di dunia mulai hilang terhadap kepemimpinan Biden karena tidak menunjukkan ittikad baik melawan kedholiman dan membela hak asasi dan martabat kaum lemah, sebagaimana yang dialami oleh rakyat Palestina di bawah penjajah Israel saat ini. Biden telah mengkhianati janjinya sendiri.
Karena itu, untuk mengembalikan kepercayaan umat muslim di seluruh dunia yang berjumlah lebih dari 1 milyar orang, Biden harus menjadi teladan melawan kedholiman sesuai dengan standar keadilan yang terdapat dalam norma dan hukum internasional yang ada. Biden harus beritikad baik untuk membangun sebuah kepemimpinan yang objektif dan adil terutama dalam penyelesaian problem Israel-Palestina sebagaimana diamanatkan dalam banyak resolusi PBB.
Majelis Ulama Indonesia sebagai kekuatan masyarakat sipil di Indonesia siap bekerjasama dengan Pemerintah Amerika maupun kekuatan sipil lintas agama di Amerika dan seluruh dunia dalam upaya untuk mewujudkan penyelesaian damai Israel-Palestina secara adil dan bermartabat, serta penyelesaikan konflik di berbagai kawasan yang banyak berpenduduk muslim. Secara khusus, MUI juga meneyerukan agar Biden berada di garda terdepan mendorong agar Israel diberi sanksi internasional atas kekejaman yang dilakukan selama ini, sebagaimana Amerika telah menghukum siapa saja yang telah dianggap teroris selama ini. Keadilan harus benar-benar ditegakkan secara global dan Amerika saat ini berpeluang besar untuk memainkan peran strategis ini.
MUI berharap agar Biden benar-benar mempertimbangkan masukan dan seruan dari lembaga yang mewakili umat muslim Indonesia ini dan mau mendengar aspirasi inernasional terhadap penyelesaian masalah Israel-Palestina. MUI percaya bahwa Biden memiliki peluang yang besar untuk mempin dengan Nurani. Karena itu, pesan moral MUI kepada Biden ini adalah jangan khianati janji. (Riz)