Puisi Yin Ude, Kisah-Kisah Subuh
(1)
Burung-burung kubah
Menggodaku saban subuh
Kala sayap-sayap terkulai
Di hamparan sajadah lekat debu
Entah bagaimana kuikuti
Cicit riangnya ke langit
Asing hadirku di sini
Di masjid ini
Masih dengan hati risih.
Masjid Nurul Yaqin, 2 Februari 2021
(2)
Lelaki tubuh ringkih kembali
Melintas jaring kabut dan gigil udara pagi
Tongkatnya besi
Mengetuk-ngetuk jalan sepi
Limbung berkali, terseok lagi namun pasti
Menuju sumber panggilan ilahi
Siapa saksikan selain aku sendiri?
Rumah-rumah sepi, pintu jendela dikunci mimpi
Pancuran masjidlah saksinya berkali-kali
Saksi tulang belulang yang tak jerih
Disiram dingin menggetar sendi
Wudhu pengukuh jati diri
Tangannya tak perlu menadah lagi
Isaknya tak harus mendera diri
Gerbang-gerbang langit sudah terkuak sendiri
Rumah cahaya telah menanti
Subuh ini
Tubuh ringkih tak kutemui
Dua hari sudah ia dijemput bendi berkuda putih
Dari langit tertinggi
Tongkat besinya terus mengetuk-ngetuk hati.
Sumbawa, 2 Maret 2021
(3)
Tandas zikir dan doa
Lelaki itu pun kenyang
Jelma tenaga
Deras ngalir sekujur urat- tulang belulang
Dari masjid ke pasar
Ia kini memanggul keranjang-keranjang harapan
Kodi-kodi penghidupan
Yang turun dari angkot dan gerobak rezki pagi
Sejenak usai
Butiran matahari berkilat di kening
Diseka lembar-lembar hasil kerja
Ada gemerincing di saku
Irama yang ingatkan ia pada nada tawa anak-anaknya
Bergegas ia pulang
Sebab tak sabar
Temui senyum syukur isterinya
Dan manis kopi gurih ubi
Mengucapkan terima kasih.
Sumbawa, 3 Maret 2021
(4)
Di pelataran masjid
Resapi silir angin subuh
Dan jelma deru samudera
Tempat layar rasa terkembang
Mendorong laju perahu cinta ke pelabuhan-Nya.
Setidaknya aku yang pertama
Menghirup aroma bunga-bunga mangga
Dari sana segar sajakku bermula
Di pelataran masjid
Menjejak rumput berembun
Lembut tapak sejuk di hati
Rahmat raga dan jiwa
Tiba pula di mataku lewat pesona:
Bulan indah terangi langit
Hingga surya usai berbenah
Dan salam cahaya
Menandai keredaan berbagi masa
Berbagi kuasa
Masjid Nurul Yaqin, 6 Maret 2021
Yin Ude, Nama Pena dari Muhammad Thamrin, tinggal di Sumbawa