JAKARTA, Suara Muhammadiyah – Bersama Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, organisasi akademi fikih Islam internasional (IIFA, International Islamic Fiqh Academy) mengunjungi Pimpinan Pusat Muhammadiyah di Jakarta, Kamis (10/6). Rombongan IIFA yang terdiri dari Sekretaris Jenderal Koutoub Moustapha Sane, Penasehat Khusus Omar Zuhair Hafiz, Direktur urusan keluarga, wanita, anak dan manula Sarah Amdj Badewi dan Kepala Departemen Keuangan Alahmadi Khalid Hamed disambut oleh Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti, Ketua LDK PP Muhammadiyah M Ziyad beserta dua rektor universitas Muhammadiyah di Jakarta.
IIFA adalah perhimpunan sarjana Islam seluruh dunia yang terfokus untuk menerjemahkan nilai-nilai Islam dalam berbagai aspek praktis kehidupan modern. Bermarkas di Jeddah, IIFA yang terdiri dari 57 perwakilan negara lahir pasca Konferensi Tingkat Tinggi ketiga OKI (Organisasi Kerjasama Islam) tahun 1983. Sekjend IIFA Sekretaris Jenderal Koutoub Moustapha Sane mengaku menyempatkan diri berkunjung ke Muhammadiyah karena IIFA memandang bahwa Muhammadiyah adalah contoh ideal organisasi Islam. “Kami sangat terkesan dengan apa yang sedang mereka kerjakan dan apa yang telah mereka kerjakan dengan seluruh aspek modernitas yang telah dibuktikan sebagai contoh bagi dunia muslim,” jelas Koutoub.
“Muhammadiyah menguasai sektor privat sebagaimana pemerintah. Mereka mengelola sekolah, mengelola bank, mengelola rumah sakit, mengelola berbagai macam filantropi dan ini adalah sesuatu yang perlu dipromosikan ke dunia muslim,” imbuhnya.
Selanjutnya, Koutoub menyatakan segera menindaklanjuti pertemuan ini dengan kerjasama untuk menguatkan kolaborasi antara IIFA dan Muhammadiyah, termasuk menggandeng organisasi otonom seperti ‘Aisyiyah. “Kami mengetahui bahwa Muhammadiyah memiliki begitu banyak sarjana. Mereka akan kami undang melalui berbagai konferensi, simposium dan mereka akan sangat diterima di dunia muslim,” tutupnya. (ppm/diko)