YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Kegiatan ini sudah menjadi agenda rutin dan kegiatan wajib bagi seluruh mahasiswa MPAI UAD, pelaksanaan pengabdian masyarakat atau yg lebih sering disebut Prodamat (program pemberdayaan ummat) kali ini bekerjasama dengan MGMP ISMUBA tingkat SMA/SMK/MA se-D.I Yogyakarta. Kegiatan ini berjudul “Pelatihan Arabic Storytelling Untuk Peningkatan Hasil Belajar ISMUBA Di SMA/SMK/MA Muhammadiyah Se-Yogyakarta”.
Dalam pelaksanaan kegiatan ini, tim melakukan agenda awal yakni berkunjung langsung ke SMK Muhammadiyah Imogiri pada hari Rabu tanggal 9 Juni 2021 dengan rincian acara menerima masukan dan keluhan atas kendala2 yg dihadapi guru sekaligus mendiskusikannya. Kemudian agenda utama dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 12 Juni 2021 secara virtual. Adapun operator kegiatan pada kegiatan utama ini yaitu Aris Widada dan yang bertindak sebagai MC yaitu Wiji Khayati, kemudian untuk menambah berkah dalam pelatihan ini dilantunkan kalam ilahi oleh Lustia Bekti Rokhayati. Sehingga sampai pada inti acara yaitu paparan materi pelatihan oleh 2 Dosen UAD yakni sebagai berikut:
Pemateri pertama, Dr. Mhd. Lailan Arqam, M.Pd.I dimoderatori oleh Aisyatur Rosyidah berbicara tentang Inovasi Pembelajaran. Dalam pemaparannya beliau menyampaikan bahwa Inovasi dalam pembelajaran dilakukan dengan 3 pendekatan, yakni; motivasi, perubahan paradigma, dan tantangan/tuntutan. Kesuksesan pendidikan ditentukan oleh guru yang sukses dalam mengemban profesinya. Pendidikan adalah penghubung antara generasi dan peradaban. Prinsip pembelajaran meliputi perhatian dan motivasi, keaktifan, keterlibatan/pengalaman, pengulangan, tantangan, penguatan, dan perbedaan individu.
Pemateri kedua, Dr. Betty Mauli Rosa Bustam, M.A, berbicara tentang Pemanfaatan Storytelling dalam Pembelajaran Bahasa Arab, dipandu langsung oleh Poniran sebagai moderator. Beliau memaparkan bahwa kesulitan utama yang dihadapi guru dalam pembelajaran Bahasa Arab adalah rendahnya minat siswa dalam mengikuti pembelajaran dan banyaknya siswa yang buta huruf Hijaiyah serta belum bisa membaca Al-Quran.
Storytelling diartikan sebagai metode pembelajaran yang memanfaatkan cerita untuk memberi penjelasan secara lisan. Storytelling dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap nilai-nilai moral dalam cerita-cerita tanpa mereka sadari, di samping meningkatkan kemampuan literasi siswa, dalam hal ini literasi Arab, untuk meningkatkan kemampuannya siswa dapat menceritakan kembali cerita yang telah ia pahami dengan konstruksi kata-kata yang berbeda setelah guru selesai bercerita. (AW/Riz)