Siapkan SDM Unggul, SMKM Bangunjiwo Gandeng LPPM UAD Tanamkan Nilai Budaya Sekolah Muhammadiyah

SMKM Bangunjiwo

BANTUL, Suara Muhammadiyah – Beban psikologis dan menurunnya nilai-nilai karakter peserta didik karena pandemi covid-19 menambah permasalahan baru terhadap dunia Pendidikan.

Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, tim dosen Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang tergabung dalam program penelitian melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) melakukan penelitian sekaligus membekali siswa untuk menjadi Generasi Unggul di SMK Muhammadiyah (SMKM) Bangunjiwo, Kasihan, Bantul, Rabu (23/6/2021).

“tidak semua masalah pendidikan yang timbul akibat pandemi ini dapat diselesaikan melalui logika, namun juga harus diselesaikan secara terintegrasi oleh pihak Sekolah, Orang tua, dan Siswa itu sendiri melalui pendekatan budaya religius, budaya prestasi, budaya disiplin dan budaya kerja sama,” ungkap Dr. Sutarman, selaku ketua penelitian.

Hadir bersama beliau Dr.Yusutria, M.A. serta beberapa mahasiswa dan alumni program studi Pendidikan Agama Islam (PAI) UAD. Kemudian disambut baik oleh Kepala Sekolah, Bapak Panjang Triyono, M.Eng., yang juga didampingi wakil kepala sekolah bidang kurikulum, bidang kesiswaan, kepala bagian Tata Usaha, Guru ISMUBA, dan 12 anak sebagai perwakilan siswa.

Kepada media, Dr. Sutarman mengungkapkan bahwa di SMK Muhammadiyah Bangunjiwo telah mengimplementasikan dan menginternalisasi Pendidikan Budaya Sekolah Muhammadiyah melalui beberapa bentuk kegiatan, antara lain: (1) Kegiatan doa untuk memulai dan mengakhiri pelajaran ; (2) Kegiatan tadarus pagi hari ; (3) Pembiasaan salat wajib lima waktu, dan salat sunat seperti Dhuha dan Tahajud yang dipantau oleh pihak sekolah dengan terintegrasi oleh wali siswa; (4) Kegiatan bersih dan peduli lingkungan sekitar ; (5) Pembiasaan budaya “5 S” yaitu Senyum, Salam, Sapa, Sopan dan Santun ; (6) Budaya “7K” yaitu Keamanan, Ketertiban, Kebersihan, Kerindangan, Keindahan, Kekeluarga-an dan Kesehatan.

Fungsi adanya berbagai kegiatan tersebut adalah untuk menguatkan sikap keberagamaan siswa terhadap penanaman nilai-nilai religiusitas, melatih siswa peduli terhadap lingkungan agar tercipta suasana yang aman, tertib, bersih, rindang, indah, sehat dan penuh kekeluargaan sehingga nyaman untuk belajar. Selain itu juga agar terbentuk sikap sopan-santun dalam pergaulan. Tumbuh sikap hormat kepada guru dan orang tua, maupun saling menghormati antar siswa.

Pada akhirnya, berbagai budaya sekolah tersebut dapat berguna untuk meningkatkan nilai-nilai karakter peserta didik di era pandemi covid-19 yang mendukung terwujudnya SDM unggul.

“SDM yang Unggul yakni mereka yang beriman, berintegritas, berkualitas, memiliki jiwa sabar (daya lenting), dan bermanfaat tehadap diri sendiri, keluarga maupun orang lain,” tegas Dr. Sutarman. (Diyan)

Exit mobile version