• Tentang SM
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Media Siber
  • Term & Condition
  • Privacy Policy
  • Hubungi Kami
Jumat, Desember 5, 2025
Suara Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • Login
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
No Result
View All Result
suaramuhammadiyah
No Result
View All Result

Efek Multiplayer

Suara Muhammadiyah by Suara Muhammadiyah
12 Juli, 2021
in Ibrah
Reading Time: 2 mins read
A A
0
Multiplayer
Share

Efek Multiplayer

Kata multiplayer terdengar religius-akademik ketika dikenalkan di kajian Ranting Istimewa Kotabaru, Malaysia. Biasanya ungkapan tersebut identik pada permainan digital. Salah satu opsi di mana pemain bias putuskan untuk bermain tunggal (single player) atau minimal berdua (multiplayer). Adalah Sonny Zulhuda, Ketua Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah Malaysia yang memperdengarkan istilah tersebut di hadapan jamaah Muhammadiyah sana. Sebuah kumpulan ‘besar’ yang diinjeksi ruhiyahnya untuk bersemangat melakukan amal pergerakan.

Baca Juga

Deni Asy’ari Tekankan Relevansinya Mengonsolidasikan Gerakan Ekonomi Berjamaah

Muhammadiyah Kritik DPR Langgar Keputusan MK

Multiplayer sejatinya sama halnya dengan jamaah yang amat sangat masyhur di telinga. Multi berarti banyak dan player berarti pelaku. Demikian pun dengan jamaah. Asli kata dari jama’a-yajma’u-jam’an/jamâ’atan yang berarti kumpul/kumpulan. Kata ini sangat sederhana, sesederhana ucapan lain, namun ruh yang dimiliki begitu prinsipil. Mengapa prinsipil? Karena nyatanya multiplayer sudah menjadi lahiriyahnya manusia diciptakan.

Adam tidak mungkin tidak bermulti, maka Allah ciptakan pendamping dirinya: Hawa. Pada masa yang lain, Muhammad Saw pun mewanti-wanti, ‘alaikum bi’l jamâ’ah (hendaknya kalian itu berjamaah/bermulti). Alasannya mengapa? Rasulullah Saw sampaikan bahwa itu menjauhkan dari setan. Namun tentu saja, jamaah di sini adalah kumpulan pelaku yang berpositif diri.

Multiplayer memiliki efek yang bukan main dalam hidup manusia. Tinggal efek apa yang mau diambil sebagai panduan. Karena Ali, menantu Sang Rasul Saw, pernah berpesan bahwa kebenaran yang tidak terorganisir akan digilas oleh kebatilan yang terorganisir. Pesan Ali tersebut menunjukkan bahwa berjamaah atau bermulti itu tergantung siapa yang berperan. Orang yang baik bisa, demikian juga yang jahat. Jika Allah memanggil mukmin dengan bentuk berbilang, maka itu menunjukkan bahwa multiplayer itu urgen.

Para pelaku yang berjamaah dalam hal kebaikan berefek pada mutu hidup duniawi dan ukhrawi. Kepedulian, kepekaan, dan atau empati menjadi watak orang-orang yang memilih multi daripada single. Maka tidak heran jika Sabda Muhammad Saw nyatakan status setiap kita sebagai pemimpin. Pemimpin yang bekerjasama pada bidangnya masing-masing. Terorganisir dan tertata baik. Itulah sesungguhnya pula yang dijalankan para sahabat pendahulu kita. Struktur pemerintah terposisikan rapi. Lebih dari itu, ada mekanisme kepekaan terhadap suatu hal negatif. Itulah yang ditunjukkan Abu Bakar pada pidato kenegaraannya, “jika aku berbuat baik bantulah aku, dan jika aku berbuat salah luruskanlah aku”.

Kebaikan perlulah ditata bermulti-multi player. Jika contoh teladan baik ditiru, lantas ditiru kembali, maka kebaikan pun akan berlipat. Sudilah kita bisa menjadikan multi level sebagai proses ajakan kebaikan. Mengamati, meninjau, memberikan prospek religi, lantas mengajak yang khair lagi yang makruf. Itulah multi power yang sudah dimiliki umat Islam. Allah tegas telah menyebut, bahwa umat Islam adalah khairu ummah (umat terbaik). Hanya saja status tersebut adalah status bergantung. Bergantung pada apa? Bergantung pada ta`murûna bi’l ma’rûfi wa tanhauna ‘ani’l munkari wa tu`minûna bil’Lâh (…yaitu mereka yang memerintahkan kebajikan dan mencegah kemunkaran serta beriman kepada Allah). (Muhammadi)

Sumber: Majalah SM Edisi 17 Tahun 2017

Tags: ibrahmuhammadiyahMultiplayer
Suara Muhammadiyah

Suara Muhammadiyah

Related Posts

Deni Asy’ari Tekankan Relevansinya Mengonsolidasikan Gerakan Ekonomi Berjamaah
Berita

Deni Asy’ari Tekankan Relevansinya Mengonsolidasikan Gerakan Ekonomi Berjamaah

28 September, 2024
Prof Dr Abdul Mu'ti
Berita

Muhammadiyah Kritik DPR Langgar Keputusan MK

22 Agustus, 2024
Tingkatkan Taraf Hidup Rakyat, Muhammadiyah MoU dengan BCA Syariah
Berita

Tingkatkan Taraf Hidup Rakyat, Muhammadiyah MoU dengan BCA Syariah

2 Juli, 2024
Next Post
kampus mengajar

Mahasiswa PPKN UAD Berbagi Pengalaman Kampus Mengajar di Daerah 3T

Please login to join discussion
  • Kotak Pos
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Pedoman Media

© SM 2021

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora

© SM 2021

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In