KLATEN, Suara Muhammadiyah – Kejadian memprihatinkan kembali menimpa mobil ambulans milik Pimpinan Cabang Muhammadiyah Cawas, Klaten, Jawa Tengah. Saat para relawan kemanusiaan Muhammadiyah berjibaku menolong masyarakat malah mendapatkan teror pelemparan batu dengan sasaran mobil ambulan Muhammadiyah Cawas.
Peristiwa pelemparan batu oleh orang tak dikenal terjadi di Flyover Purwosari, Solo, pukul 01.00 WIB dini hari, Jumat (9/7/2021). Akibatnya kaca pada bagian depan mobil ambulans mengalami pecah, alhamdulillah sopir dan penumpang selamat dalam kejadian tersebut.
Kronologi Kejadian
Ketua Komunitas Mobil Layanan Umat Muhammadiyah (LAUTMU) 1912 Klaten, Husni Tamrin mengungkapkan bahwa mobil ambulans Muhammadiyah dalam perjalanan dari rumah sakit Kasih Ibu di Solo menuju Klaten setelah mengantarkan seorang pasien.
Ambulans mengambil jalan melewati Flyover Purwosari ke arah barat, pas di tanjakan atas, bersimpangan simpangan dengan truck. Ambulans berpapasan dengan pengendara sepeda motor yang juga membonceng seseorang. Lalu ambulans dilempar batu oleh pengendara motor yang melaju dari arah berlawanan tersebut.
Merasa kena teror lempar batu, ambulans mencari lokasi aman untuk berhenti yaitu di depan Kopassus, Kartasura untuk mengecek langsung kondisi kendaraan. “Pada waktu itu mobil berjalan pelan, kondisi mobil sirine mati, yang nyala cuma lampu atas,” kata ungkap Husni Tamrin.
Menurutnya aksi teror pelemparan batu ke ambulans tersebut sedang dikoordinasikan dengan beberapa Lembaga bantuan hukum (LBH). “Ya ini merupakan bentuk teror kepada mobil ambulan yang sedang melaksanakan tugas kemanusiaan, kami sangat mengutuk dan menyayangkan kejadian ini,” tuturnya.
Kejadian pelemparan batu, kata Husni, sudah kali kedua menimpa ambulan Muhammadiyah. Sebelumnya Tim LAUTMU 1912 pernah mengalami teror serupa di kawasan Pedan, Klaten, Jawa Tengah beberapa waktu lalu.
Sementara itu, Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Klaten juga mengecam keras aksi teror ambulans ini. Sekretaris PDM Klaten, Iskak Sulistya mengungkapkan, kejadian ini merupakan bentuk teror dan provokasi kepada ambulans Muhammadiyah khususnya dan ambulan pada umumnya yang sedang menjalankan tugas kemanusiaan.
“Muhammadiyah meminta aparat kepolisian untuk bertindak cepat menangani teror dan provikasi ini, terlebih postingan hoaxs mobil ambulan ugal-ugalan yang mencuat beberapa waktu ini, sangat merugikan dan juga mengurangi kenyamanan petugas layanan ambulans dalam tugas kemanusiaan,” tutur Iskak. (Solopos/Sierad/Riz)