KABANJAHE, Suara Muhammadiyah – Dosen FAI UMSU Dr.Munawir Pasaribu.M.A dan Dr.Salman Nasution.M.Ei serta dibantu dengan 1 orang mahasiswa Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Sumatera yaitu Aidil Azhar Faisal Lubis melakukan pengabdian kepada masyarakat di daerah minoritas Kabupaten Karo.
Pelatihan dai ini digelar atas kerjasama Pemuda Muhammadiyah Sumatera Utara dengan LDK PWM Sumatera Utara.
Pelaksanaan pelatihan dai ini dengan protokol kesehatan yang berlaku sehingga peserta dibatasi hanya sebanyak 5 orang dari tiap daerah sehingga peserta hanya sebanyak 15 orang saja. Tiga daerah yang dilibatkan dalam pelatihan ini adalah Kab. Karo Kabupaten Dairi dan Kabupaten Pakpak Bharat.
Dr. Munawir Pasaribu WD-3 FAI UMSU yang juga pengurus PWM Sumatera Utara menjelaskan bahwa pelaksanaan pelatihan ini merupakan program pengabdian yang di laksanakan oleh dosen di lingkungan Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat. Pada pelatihanan ini tim mengambil skim Program Kemitraan Pengembangan Kemuhammadiyahan (PKPM) khusus dalam pengembangan Kemuhammadiyahan.
Pelatihan dai di daerah minoritas dari tiga daerah itu dipusatkan di Kompleks Perguruan Muhammadiyah Kabupaten Karo adapun daerah yang kita bina tersebut adalah PDPM Kabupaten Karo, PDPM Dairi dan Kabupaten Pakpak Barat.
Adapun alasan kita dikarenakan di kabupaten ini salah satunya para penceramah dan dai sangatlah minim sekali ditambah lagi dai-dai Muhammadiyah, sehingga kita memiliki tanggung jawab moral untuk melakukan pengembangan dan pelatihan dai yang tujuannya nanti ada pengganti dai dai yang sudah sepuh atau sudah tua ujar Munawir.
Dr.Munawir Pasaribu.M.A Ketua Tim yang juga selaku Sekretaris Lembaga Dakwah Khusus PWM Sumut mengatakan bahwa kita harus memiliki konsep dan strategi dalam pelaksanaan dakwah ini, maka sangatlah berbeda materi muatan penyampaian yang kita lakukan didaerah perkotaan dengan materi penyampaian bagi mereka yang baru saja masuk kedalam Islam itu sendiri, sehingga mereka nanti akan tertarik dengan Islam itu sendiri.
Pada pemaparan materinya Munawir lebih memberikan konsep konsep pelaksanaan menjadi dai terkhususnya saat menghadapi jamaah yang memiliki faham tradisional. Sebagai dai harus difahami psikologis dari pada jamaah, bukan dainya sendiri. Namun menjadi catatan, materi dan tujuan dakwah haruslah sampai dengan baik kepada para jamaah.
Pada acara tersebut turut menjadi pemateri dalam pelatihan ini adalah ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Karo yaitu bapak Drs.H Erwin Tanjung. M.Pd, dalam pemaparannya lebih melihat apa masalah yang terjadi di berbagi daerah sehingga para dai nantinya tidak kurang. Erwin memaparkan saya sangat bangga hari ini ada kader-kader muda baru yang akan melanjutkan esptafet dakwah di daerah kita ini, sehingga nantinya tidak ada lagi kendal terkait pengajian yang diselenggarakan oleh Pimpinan Ranting Muhammadiyah yang ada di Karo, Dairi dan Pakpak.
Perwakilan peserta dari Dairi Irwan Purba mengatakan sangat berterimakasih sekali atas acara ini sehingga nanti pesera bisa menjadi dai yang bisa diandalkan di Muhammadiyah dan pada umum bagi masyarakat Muslim di Dairi.
Sementara Imam dari perwakilan Karo memberikan usulan supaya UMSU sebagai Universitas Islam yang terbaik di Sumatera ini hendaknya bisa bersinergi dengan daerah daerah terkhususnya kami yang ada di Karo ini, harapannya program dan pelatihan seperti begini harus ada tindak lanjut sehingga betul betul memberikan kesan dan kemanfaatan kepada masyarakat muslim pada umumnya dan warga Muhammadiyah pada khususya.
Dalam acara pelatihan ini secara organisatoris Ketua Pimpinan Muhammadiyah Kabupaten Karo Drs.H.Erwin Tanjung. M.Pd, Ketua Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Karo Irwasyah Tanjung dan juga Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Kabupaten Dairi Irwan Purba. S.HI mengucapkan ribuan terimakasih kepada Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara atas inisiasi pelaksanaan pelatihan dai ini sehingga bagi kami di daerah daerah mendapatkan kemanfaatan yang begitu banyak. (Syaifulh/ Riz)