MEDAN, Suara Muhammadiyah – Perkawinan pada remaja masih menjadi persoalan serius. Banyak remaja sesungguhnya belum siap secara mental dalam menghadapi proses perkawinan itu. Untuk itu, calon pasangan usia muda itu harus mendapatkan bimbingan sejak dini.
Tiga dosen Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) memberi perhatian pada persoalan bimbingan perkawinan itu pada fase pra-nikah agar mereka lebih siap. Ketiganya, Rasta Kurniawati Br Pinem, S.Ag.,M.A., Nur Rahmah Amini, S.Ag., M.Ag., dan Ina Zainah Nasution, S.Sos. I, M.PdI. Ketiga dosen UMSU yang menangani mata kuliah Al-Islam dan Ke-Muhammadiyah itu bertemu dengan pelajar di Sekolah Madrasah Tsanawiyah dan Aliyah Aisyiyah Sumatera Utara, di Medan. Program Pengabdian Masyarakat itu mendapat perhatian serius dari siswa perempuan itu.
Rasta Kurniawati, menjelaskan, pada tahun 2018 terdapat 12.504 perkawinan di bawah umur atau perkawinan anak yang disahkan oleh negara. Angka tersebut masih tinggi walau sudah diatur dalam Undang-Undang usia menikah .Bahkan dengan disahkannya perubahan usia perkawinan oleh DPR menjadi 19 tahun bagi laki-laki dan perempuan dapat mengedukasi masyarakat sehingga perkawinan anak-anak dapat dihindari.
Untuk itulah, Aisyiyah memberikan perhatian dalam bentuk edukasi atau Bimbingan Perkawinan (BIMWIN) pranikah bagi usia remaja. Usia remaja sekitar usia 12-18 tahun (usia SMP dan SMU). Diharapkan dengan bimbingan yang dilakukan, remaja itu dapat memahami konsep diri dan perannya dalam mewujudkan keluarga sakinah dalam perspektif kesetaraan, keadilan, dan kesalingan. Selain itu, mewujudkan komitmen mempersiapkan kematangan dalam perkawinan secara fisik, psikis, ekonomi, sosial, dan spiritual.
Disamping itu, mereka memahami dan melakukan komunikasi yang setara, humanis, sehat, dan aman antara laki-laki dan perempuan, sesuai dengan nilai-nilai Islam yang berkemajuan.
Ketiga tujuan itu, jelas Rasta, tim menjelaskan materi bimbingan dalam materi dan disampaikan dalam bimbingan perkawinan yang diikuti 26 orang pelajar tsanawiyah dan aliyah.
Rasta menyampaikan terima kasih kepada PW Aisyiyah dan Majelis Dikdasmen PWA Sumatera Utara dan Kepala Sekolah MTs dan Aliyah ’Aisyiyah Sumatera Utara yang bersedia sebagai mitra yang mendukung penuh sehingga sosialisasi dapat terlaksana dengan baik.
Selain itu, apresiasi juga disampaikan kepada kepada Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara yang telah menyediakan fasilitas skim PKPM untuk kemajuan organisasi Muhammadiyah. (Syaifulh/Riz)