YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Pengembangan usaha bisnis di lingkungan pesantren memiliki potensi yang strategis dalam upaya memberdayakan ekonomi masyarakat dan jamaah sekitar. Potensi ini dipandang sebagai peluang oleh Pondok Pesantren Darul Ihsan Muhammadiyah Sragen (DIMSA) dalam usaha menghadirkan bahan kebutuhan santri dan masyarakat yang terjangkau dengan harga bersaing.
Sehingga pada Rabu, 4 Agustus 2021, rombongan yang dipimpin oleh Ali Rosidi selaku Direktur Pondok Pesantren DIMSA itu bersilaturahmi ke Suara Muhammadiyah (SM). Agenda pertemuan yang berlangsung di lantai 3 Gedung Grha Suara Muhammadiyah tersebut membahas berbagai masalah dan peluang bisnis dan ekonomi di lingkup persyarikatan, khususnya di daerah Sragen, Jawa Tengah.
Deni Asy’ari, Direktur Suara Muhammadiyah mengatakan bahwa sejak tahun 2015 Suara Muhammadiyah telah melakukan tranformasi, dari yang semula berfokus kepada syiar dakwah melalui jalur literasi, berkembang menjadi syiar ekonomi berbasis jamaah. Transformasi ini terilhami dengan berdirinya BulogMu dengan mengusung semangat berbagi dan bersinergi dengan masyarakat.
Pandemi Covid-19 yang melanda seluruh dunia membuat sektor bisnis tidak banyak bergerak. Namun bukan berarti harus pasrah dengan keadaan. Justru, pandemi memberikan ruang lain untuk kita bisa melakukan gerakan ekonomi alternatif. Sehingga hadirnya BulogMu menjadi peluang baru dalam mengelola ekonomi secara berjamaah. Bermodal jaringan dan jamaah yang tersebar di berbagai daerah, merupakan kekuatan baru, untuk menjadikan bisnis pangan/sembako ini, sebagai pilar bisnis alternatif ke depan.
Tidak hanya sampai disitu, seiring dengan permintaan masyarakat yang semakin besar terhadap kebutuhan pokok, Suara Muhammadiyah berinisiatif untuk menghadirkan Logmart, sebagai bisnis yang bergerak di bidang ritel. Pemenuhan kebutuhan masyarakat secara lebih lengkap dengan konsep berjejaring.
“Kami berharap kepada kepada pondok pesantren, Khususnya Pondok Pesantren Darul Ihsan Muhammadiyah Sragen menyiapkan sekoci-sekoci baru untuk membuka unit bisnis dalam usaha menyediakan kebutuhan pokok bagi masyarakat dengan harga yang terjangkau. Menyuplai produk-produk UMKM dan mengkonsolidasikan hilir,” ujar Deni Asy’ari.
Ali Rosidi selaku Direktur Pondok Pesantren Darul Ihsan Muhammadiyah Sragen (DIMSA) menyampaikan bahwa pondok pesantren yang ia pimpin terus melakukan pembangunan, baik di bidang literasi maupun ekonomi. Di bidang literasi, PP Darul Ihsan telah melahirkan 18 judul buku yang ditulis oleh para santri dan 2 judul buku yang ditulis oleh dewan guru.
Sedangkan di bidang ekonomi, ia mengungkapkan bahwa PP Darul Ihsan ingin bersinergi dengan Suara Muhammadiyah. Membangun kebersamaan menggali potensi-potensi yang ada di pesantren. Dengan demikian diharapkan dapat terbentuknya ekosistem ekonomi pesantren yang kuat dan memiliki manfaat yang luas. “Harapan saya, Suara Muhammadiyah (SM) dapat mengakar sampai ke bawah, mampu melejitkan potensi-potensi yang ada di akar rumput, karena potensi Muhammadiyah di akar rumput sangatlah besar,” tutup Ali. (diko)