MEDAN, Suara Muhammadiyah – Rektor UMSU Prof. Dr. Agussani MAP melepas pemberangkatan 210 mahasiswa program ‘Kampus Mengajar’ menuju lokasi pengabdian selama enam bulan atau satu smester. Hadir pada pelepasan 210 mahasiswa kampus mengajar itu, Wakil Rektor I, II, III, para dekan dan wakil dekan, serta penanggungjawab program Kampus Mengajar Dr. Dewi Kesuma Nasution M.Hum yang juga WD-III FKIP UMSU. Sementara 210 mahasis peserta Kampus Mengajar hadir secara virtual.
Sebanyak 210 mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) berhasil lolos seleksi Program Kampus Mengajar Angkatan Ke-2 Tahun 2021. Mahasiswa yang lolos mengikuti program Kampus Mengajar itu berasal dari 19 Program Studi (Prodi).
Rektor UMSU Prof. Dr. Agussani MAP mengatakan program Kampus Mengajar Kemendikbud sesuai dengan peta jalan UMSU.
Rektor menyampaikan ucapan selamat dan apresiasi kepada para mahasiswa yang telah membawa nama baik universitas. “Selamat kepada mahasiswa yang berhasil lolos dalam seleksi mengikuti program kampus mengajar.”
Agussani tampak sangat gembira dengan banyaknya mahasiswa UMSU yang bisa lolos pada seleksi Kampus Mengajar Angkatan ke II yang diselenggarakan Kemendikbudristek. Hal ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi UMSU karena bukan semata prestasi tapi sekaligus menunjukkan semangat dan kepedulian mahasiswa UMSU dalam berpartisipasi membangun masyarakat.
“Antusias mahasiswa UMSU untuk ikut Program Kampus Mengajar di tengah suasana pandemi Covid-19 menjadi kebanggan tersendiri. Bukan saja akan bermanfaat bagi masyarakat, tapi program ini akan memberikan bekal pengalaman yang sangat berharga bagi mahasiswa itu sendiri,” katanya.
Pesan lain disampaikan, mahasisw UMSU harus menjadi mahasiswa petarung, bukan mahasisw yang cepat kalah dan mengeluh. Berbuatlah semaksimal mungkin. Pengalaman Kampus Mengajar Angkatan I cukuplah menjadi acuan untuk menyukseskan program Kampus Mengajar menjadi lebih baik.
Agussani berharap, 210 mahasiswa yang akan mengikuti program Kampus Mengajar itu dapat menjaga jatidiri sebagai Mahasiswa UMSU dan tetap semangat ditempat mereka mengajar. “ Semoga mereka dapat menimba ilmu dan pengalaman baru yang sudah pasti akan menjadi pengalaman akademis dan psikologis yang sangat berharga bagi mereka,” kata Agussani.
Pada pelepasan Kampus Mengajar Angkatan ke II itu, tampil alumni Kampus Mengajar Angkar I Hari Widodo Saragih yang menjelaskan proses kegiatan yang dilakukannya di SD Negeri di Jalan Rakyat, Medan Perjuangan. Hari menjelaskan tantangan yang dihadapi, baik tantangan internal (diri sendiri) maupun tantangan dari eksternal ( sekolah dan proses kuliah).
Hari menjelaskan karena masa pandemi, ia melakukan program mengajar dari rumah ke rumah menemui siswa disamping melakukan proses belajar secara online.
Kampus Mengajar Angkatan II yang diselengarakan Kemendikbudristek merekrut 17.000 mahasiswa dari berbagai kampus terbaik yang akan diterjunkan pada 3.400 Sekolah Dasar (SD). Sebanyak 3.000 mahasiswa akan diturunkan pada 375 Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang tersebar di 34 provinsi di seluruh Indonesia.
Bagi mahasiswa yang lolos mengikuti program Kampus Mengajar memperoleh bantuan UKT Rp 2,4 juta per semester dan memperoleh uang saku sebesar Rp 1,2 juta per bulan saat melaksanakan program Kampus Mengajar ini.
210 dari 19 Program Studi UMSU
Dari 210 mahasiswa UMSU yang lolos pada program Kampus Mengajar Angkatan ke II Tahun 2021, berasal dari 19 program studi, masing-masing Prodi PGSD 43 orang, Prodi Manajemen 30 orang, Pendidikan Bahasa Inggris 21 orang, Pendidikan Matematika 19 orang, Akutansi 17 orang, Pendidikan Agama Islam 15 orang, Bimbingan Konseling 10 orang, PPKn 7 orang, Pendidikan Bahasa Indonesia 6 orang, Ilmu Komunikasi 5 orang, Ilmu Hukum 5 orang, Agribisnis 4 orang, Perbankan Syariah 4 orang, Teknik Sipil 2 orang, Manajemen Bisnis Syariah 2 orang, Agroteknologi 1 orang, Ilmu Administrasi Politik 1 orang dan Teknik Mesin 1 orang.
Sebelumnya, pada program Kampus Mengajar Angkatan I UMSU berhasil meloloskan 191 mahasiswa dari beberapa program studi. Pada program ini mahasiswa diharapkan ikut berkontribusi sebagai agen perubahan untuk tantangan pendidikan Indonesia.
Para mahasiswa akan menjadi mitra guru untuk berinovasi dalam pembelajaran literasi, numerasi serta adaptasi teknologi di SD dan SMP selama 1 semester.
Program ini juga dimaksudkan agar mahasiswa mengasah keterampilan sosial : empati, komunikasi, kepemimpinan, kreativitas, pemecahan masalah, inovasi dan kreativitas. Melalui program ini para mahasiswa juga berlatih keterampilan yang akan berguna di masa depan, baik dalam kehidupan personal dan profesional. (Syaifulh/Riz)