SURAKARTA, Suara Muhammadiyah – SMP Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta merayakan tahun baru Islam, 1 Muharram 1443 H dengan beragam kegiatan untuk penguatan karakter religius. Kegiatan yang diikuti 304 siswa dan 30 guru serta karyawan tersebut dilaksanakan secara virtual selama dua hari pada Senin hingga Selasa (9-10/8).
Muhdiyatmoko, selaku Kepala Sekolah mengajak kepada para siswa dan Ustaz-Ustazah SMP Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat untuk menjadikan momentum tahun baru Islam, 1 Muharram 1443 Hijriyah sebagai momentum muhasabah untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas diri dan keilmuan.
“Kalau kemarin sholat lima waktu masih belum lengkap maka di tahun baru ini kita lengkapi dan tingkatkan kualitasnya. Tahun ini harus ada peningkatan dengan membersamai Alquran dengan hafalan, tilawah, dan mengamalkannya. Kita harus memanfaatkan waktu dengan baik untuk mencapai target yang ingin dicapai,” Ujar Muhdiyatmoko dalam sambutan pembukaan acara podcast spesial tahun baru Islam bertema Jalan Hijrah Menuju Generasi Ulul Albab yang disiarkan lewat youtube PK TV dan Zoom pada Selasa (10/8).
Podcast (obrolan ringan) dengan narasumber Ustaz Muhammad Subhi, Lc., M.H, mengupas secara ringan makna hijrah. Berbicara pasal hijrah, banyak yang langsung menghubungkannya dengan hijrahnya Nabi Muhammad SAW. Nabi sudah memberikan contoh kepada kita. Jangan takut untuk berpindah tempat untuk lebih dekat kepada Allah SWT.
”Pergunakan masa muda dengan baik karena muda tidak menawarkan masa lalu tapi masa depan” jelas Ustaz Muhammad Subhi, Lc., M.H.
Dosen FAI UMS tersebut menerangkan bahwa hijrah tidak hanya bermakna pindah secara fisik. Hijrah memiliki makna spiritual menjadi lebih baik. Minimal kita bisa membawa kebaikan kepada orang terdekat kita. Berani memperbaiki diri dan tunjukkan perubahan. Tularkan gerakan hijrah ke sekeliling kita.
Kisah generasi ulul albab salah satunya milik Nabi Musa Alaihi As-salaam. Kisah Musa bertemu dua perempuan di sumur. Nabi Musa merasa kasihan lalu membantunya mengambil air tanpa alih-alih ataupun modus tertentu. Yang bisa kita petik adalah untuk menjadi generasi ulul albab ada dua kunci. Kuat dan terpercaya. Kuat fisik dan kuat memanggul amanah sehingga dapat dipercaya.
Adakah masalah saat hijrah? Mengapa kita terus berhijrah, tapi susah sekali berubah? Masalahnya ada pada kecintaan kita pada dunia. Kita sayang meninggalkan komunitas terdahulu, selalu berpikir rugi dan untung. Tinggalkan komunitas yang merusak dan bergabunglah dengan komunitas yang mengajak kebaikan.
”Jemputlah hidayah dan jangan tunda taubat” tegas Ustaz Subhi.
Ustaz Muhammad Arif Wicagsono selaku ketua panitia kegiatan perayaan tahun baru Islam 1443 H menjelaskan bahwa tujuan digelar kegiatan adalah dalam rangka meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta karakter religius siswa dan guru.
“Awal tahun baru Islam kita jadikan momentum senantiasa menjunjung tinggi nilai Al Islam dan Kemuhammadiyahan yang dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari sehingga berkarakter ulul albab,” jelasnya.
Muhammad Arif Wicagsono menambahkan kegiatan diawali dengan perlombaan tahfiz yang diikuti siswa kelas 7, 8 dan 9 melalui zoom meeting pada Senin (9/8). Kegiatan tersebut untuk menguji kemampuan hafalan Alquran. Kegiatan berikutnya adalah gerakan pelaksanaan ibadah sholat tahajud dan sholat shubuh di rumah masing-masing. Gerakan tersebut ditujukan kepada guru dan karyawan. Kegiatan diakhiri dengan kultum tausiyah melalui zoom meeting. Puncak semarak kegiatan berupa podcast berupa obrolan ringan seputar makna hijrah. (Aryanto)