SLEMAN, Suara Muhammadiyah – terlihat tidak seperti biasanya, antusias masyarakat mendatangai wahana wisata di salah satu tempat daerah Sleman dalam masa berlakunya kebijakan PPKM, pagi sampai siang hari di Sindu Kusuma Edupark (SKE) terdapat antrian warga mendatangi regristrasi pendaftaran untuk mendapatkan vaksinasi pada hari Jumat (13/8/2021).
Pelaksanaan kegiatan vaksinasi ini kolaborasi antara Bank Indonesia dan Lazismu DIY bersama Dinas Parawisata DIY, Pemerintah Daerah Kabupaten Sleman, Polda DIY serta Bank Pembangunan Daerah (BPD) DIY. Untuk para pelaku parawisata, industri jasa keuangan dan masyarakat umum lainnya.
Kegiatan ini untuk dosis pertama berlangsung selama dua hari Kamis dan Jumat, 12 dan 13 Agustus 2021) dengan target total sejumlah 2000 dosis pertama “target dari vaksinasi ini sebanyak 1000 dosis untuk jasa parawisata dan 1000 dosis untuk jasa keuangan, ini adalah bentuk upaya kita lebih memperluas jangkauan agar lebih cepat tercapainya herd imunnity, khsusnya di bidang parawisata itu sendiri.” ungkap Singgih Raharjo kepala Dinas Parawisata DIY
Program vaksinasi ini harapannya akan tercapainnya herd immunity yang akan berdampak baik pada aktivitas masyarakat. “kerjasama ini akan mempercepat herd immunity di DIY agar aktivitas kita dlm penanggulangan ini cepat tercapai, namun berharap juga masyarakat yang mengikuti vaksinanasi tetap menjaga protokol kesehatan 3T dan 5M, kegiatan itulah efektif untuk menjaga penyebaran covid 19” jelas Kabid Dokkes, Kombes. Pol. dr. Is Sarifin, Sp.B.
Dalam kegiatan tersebut, Lazismu DIY berperan dalam penanggung jawab dalam pengelolaan keuangan dan juga menjadi tim verifikasi peserta vaksin untuk memastikan peserta sudah terdaftar dan juga menertibkan data kepesertaan agar tidak keliruan dalam pengelolaan pendataan peserta vaksin
“Antusias masyarakat dalam mengikuti vaksin cukup tinggi, sehingga ada banyak warga yang belum terdaftar yang ikut hadir dalam program vaksinasi ini, harapannya bisa terpenuhi semua agar kebermanfaatannya lebih meluas” ujar ketua Lazismu DIY, Cahyono
Salah seorang dari penerima vaksin ini mendapatkan pengalaman baru saat pertama kali mengikuti vaksinasi, harapannya masyarakat yang belum menerima vaksin agar segera untuk vaksin,”Rasanya tidak sakit seperti suntik biasa kalo saya tidak ada efeknya. Vaksin ini karena keinginannya sendiri karena kalau sudah di vaksin bisa beraktifitas seperti biasa nya walaupun masih harus sesuai protokol kesehatan, jaga jarak dan tetap wajib memakai masker karena pekerjaan saya ditempat wisata jadi lebih sering kontak ke pengunjung,” ungkap Susilo Priyatno selaku warga Sleman
Kekhawatiran masyarakat akan ketidakaturannya program vaksinasi ini bisa teratasi dengan baik, hal ini seperti diungkap Eni Nurhalina dan Harira sebagai Kelompok Lintas Komunitas Peduli Wisata, mengajak para millennial untuk bervaksin. “Ini juga memberikan kesempatan bagi kita selaku parawisata untuk mendapatkan vaksin prosesnya mudah sesuai prokes. Vaksin sebagai proteksi diri sendiri untuk kesadaran diri sendiri, sebagai warga negara yang baik harus mengikuti program vaksin dan khususnya para millennial jangan takut vaksin, jangan termakan hoax, ini untuk melindungi diri pastinya halal dan aman”
Target untuk daerah Sleman dalam program vaksinasi ini mencapai 15 ribu dosis dalam sehari, besar harapan pada akhir tahun 2021 bisa mencakup 90-100% masyarakat Sleman menerima vaksin. “Gencar terus yang ada di kabupaten sleman, selain di bidang parawisata akan juga di bidang pertanian dll, sehingga target 15 ribu vaksin bisa tercapai. Di sleman sudah 45% sudah vaksin, dan yang kedua baru 21%, setiap hari harus ada vaksinansi sehingga di bulan agustus bisa mencapai 50% selesai semuanya dan bulanoktober sampai desember bisa mencapai 90-100%” ungkap Bupati Sleman. (Firdaus/Riz)