TAPIN, Suara Muhammadiyah – Pemberdayaan ekonomi merupakan salah satu fokus Lembaga Amil Zakat, Infaq, dan Shadaqah Muhammadiyah (Lazismu) Kabupaten Tapin dalam mendukung perekonomian warga, terutama di tengah situasi pandemi ini. Salah satunya melalui penyaluran bantuan UMKM kepada usaha Depot Anshor. Depot Anshor sendiri merupakan usaha milik Jaun yang menjual bakso, mie ayam, serta es kelapa. Depot ini berada di Kelurahan Bitahan RT.7, RW.3 (samping SDN Bitahan), Rantau.
Muhammad Effendi, Staf Program Lazismu Kabupaten Tapin pada Ahad (15/08) menyampaikan bahwa program Pemberdayaan UMKM kali ini dalam bentuk pembangunan tempat usaha. “Dalam pelaksanaan program di pilar ekonomi yakni pemberdayaan UMKM ini kami berkesempatan membangunkan kembali tempat usaha berupa warung,” jelasnya.
Effendi menerangkan pula terkait penyerahan bantuan ini berdasarkan berbagai pertimbangan. “Awalnya kami menerima permohonan dari bapak Jaun mengenai kesulitannya dalam meneruskan usaha. Salah satu faktor adalah tingginya sewa di lokasi yang ditempati sebelumnya, lalu kami meminta untuk dilengkapi persyaratan, selanjutnya dilaksanakan survei,” terangnya.
Effendi menambahkan pula bahwa pelaksanaan program ini di bulan Juli lalu. “Kami mulai melaksanakan program ini pada awal Juli dan selesai pertengahan Juli dengan menghabiskan dana hingga Rp. 7.266.000,- di lokasi baru milik saudara dari penerima manfaat yang bersedia tanahnya untuk dibangunkan warung,” tambahnya.
Sementara itu Jaun, penerima manfaat program Pemberdayaan UMKM menyampaikan rasa terima kasih atas bantuan dari Lazismu. “Saya sangat berterima kasih atas bantuan melalui program Pemberdayaan UMKM ini. Alhamdulillah kami kembali berjualan dilokasi yang baru,” ujarnya.
Senada dengan itu Ketua Badan Pengurus Lazismu Kabupaten Tapin, H. Noor Halis Majid, mengharapkan dengan bantuan yang diberikan mampu menyelesaikan permasalahan ekonomi keluarga. “Mudah-mudahan dengan adanya bantuan tersebut mampu meningkatkan pendapatan sehingga bisa menyelesaikan ekonomi keluarga,” harapnya.
Dana untuk pembangunan warung tersebut bersumber dari kas Lazismu beserta infaq dari salah seorang donatur tersebut. Warung tersebut kemudian dikemas kembali dengan bertemakan Lazismu, bahkan pemilik juga tidak berkeberatan diletakkan kotak infaq milik Lazismu. Program pemberdayaan UMKM Lazismu dilakukan melalui pemberian modal usaha dan penguatan usaha dengan skema kemitraan kepada individu atau kelompok usaha. Pada masa pandemi Covid-19, program ini merupakan salah satu ikhtiar Lazismu dalam membantu mereka yang terdampak secara ekonomi agar mampu bangkit dan bertahan, serta dapat menghidupi keluarga. (MDN)