MEDAN, Suara Muhammadiyah – Petani sawah di Hamparan Perak menghadapi dua masalah sekaligus, yakni ancaman hama keong mas dan mahalnya harga pakan ternak. Tim PKM Fakultas Pertanian UMSU mengangkat persoalan petani ini menjadi tema Pengabdian Masyarakat. Memberi solusi bagi penyediaan pakan ternak dengan bahan baku keong mas sekaligus mengurangi hama dipersawahan.
Tim PKM Dosen Fakultas Pertanian UMSU, Ir. Gustina Siregar MSi (Ketua) dan Heny Zurika Lubis, S.E., M.Si turun ke desa Kota Rantang Hamparan Peran, Deli Serdang mengedukasi dan mendemontrasikan pembuatan pakan berbaku keong mas.
Bagi petani padi sawah, keong mas (Pomacea canaliculata) merupakan hama serta musuh yang harus dibasmi kebeŕadaanya. Pasalnya,binatang yang satu ini sering merugikan petani, karena sering merusak tanaman padi yang baru ditanam.
Entah berapa biaya yang sudah dikeluarkan oleh petani untuk menangani hama keong mas ini. Padahal dengan jenis obat apapun keong mas tidak akan bisa dicegah. Buktinya semakin banyak disemprot dengan pestisida, jumlahnya malah makin tambah banyak. Keong mas sulit dibasmi dengan pestisida karena merupakan mahluk air dan memiliki rumah atau cangkang (tempurung) sebagai tempat berlindung. Jika disemprot pestisida, yang kena semprot hanya satu-dua ekor namun yang lainnya bertelur beribu-ribu ekor.
Petani pun dibuat kelimpungan menghadapinya karena biaya perawatan padi menjadi membengkak. “Biaya yang dikeluarkan sekitar Rp300.000 setiap kali tanam untuk basmi keong mas dalam satu hektare. Anehnya bukan hilang malahan tambah banyak,” ujar salah satu petani didesa Desa Kota Rantang, Kecamatan Hamparan Perak.
Menurut Ir. Gustina Siregar, M.Si ( Ketua Tim PKM) Keong mas sebagai hama tanaman padi dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku utama dalam pembuatan pakan ternak yang selama ini belum diketahui oleh petani setempat. Pada program pengabdian ini petani diberikan pengetahuan tentang pemanfaatan keong mas sebagai pakan alternatif berprotein tinggi bagi ternak mengingat petani di desa tersebut juga peternak ayam kampong sebagai usaha sampingan.
Keong mas memang cukup potensial untuk dijadikan sumber protein bagi ternak. Pasalnya, keong mas mengandung kadar gizi yang baik yang terdiri dari kalor dan karbohidrat. Keong mas juga mengandung vitamin dan mineral seperti kalsium, natrium, kalium, fosfor, magnesium, seng dan zat besi, jelas Gustina Siregar.
Kegitan pengabdian dilakukan dengan menggunakan metode demonstrasi pada setiap proses sehingga petani mampu memproduksi pakan, hingga aplikasi pemberian pakan yang tepat pada ternak ayam. Bagi tanaman padi dapat meningkatkan kesuburan karena keong mas dapat dikurangi dengan pengendalian secara fisik.
Menurut Heny Zurika Lubis, S.E., M.Si (anggota Tim) dari hasil PKM dapat diperoleh peningkatan produktivitas padi hingga mencapai 7,8 ton per hektar dari sebelumnya 7,5 ton per hektar. Peningkatan pendapatan dari ternak ayam kampong diperoleh hingga 20 persen yang berasal dari penghematan biaya pakan, peningkatan bobot berat ayam yang sudah dapat dipanen pada hari ke 70 yang sebelumnya dipanen pada hari ke 90 (3 bulan). (Syaifulh/ Riz)