MEDAN, Suara Muhammadiyah – Tantangan berat pada bidang pendidikan, termasuk yang dialami oleh organisasi/ lembaga pendidikan, para pendidik dan juga peserta didik saat ini memantik Forum Keluarga Alumni Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (FOKAL IMM FEB UMSU) menggelar acara Ngobrol Bareng FOKAL dengan tema “Pembelajaran di Masa Pandemi: Harapan dan Kenyataan”
Di tengah kondisi pandemi covid-19 yang menyebar hampir ke seluruh belahan negara di dunia menyebabkan banyak perubahan yang terjadi dalam kehidupan manusia. Tidak hanya di bidang kesehatan, ekonomi, dan keuangan, tetapi juga pada bidang pendidikan. Dalam hal pendidikan, baik di sekolah-sekolah maupun perguruan tinggi telah memberlakukan kebijakan pembelajaran secara daring dirumah sebagai akibat Covid-19 ini, hal tersebut terjadi hampir diseluruh dunia.
Di Indonesia khususnya, pembelajaran saat ini tidak lagi dilakukan secara tatap muka antara peserta didik (murid) dengan gurunya, namun mayoritas sekolah di berbagai daerah di Indonesia telah melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ). Hal itu mengacu pada Surat Edaran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia Nomor 4, 2020 tertanggal 24 Maret 2020 “Tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan Dalam Masa Darurat Penyebaran Covid-19” mengenai proses pembelajaran jarak jauh secara daring dilakukan di rumah.
Diskusi Virtual Ketua Panitia, Rizki Hamdani, S.E., M.Ak., Ak., CA menjelaskan, diskusi secara virtual menggunakan platform Zoom ini diselenggarakan pada Ahad (22/8) dengan narasumber Ketua Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Medan (Sumut) yang juga Dosen Universitas Mercubuana Jakarta (UMB), Dr. Muhyarsyah, S.E., M.Si dan moderator diskusi adalah Suci Chasara Nasution, S.Ak yang merupakan alumni IMM FEB UMSU juga Duta Mahasiswa Generasi Berencana (GenRe) Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sumatera Utara Tahun 2016 yang saat ini aktif sebagai pegiat pendidikan di salah satu sekolah di Kota Medan.
Diskusi ini merupakan bagian dari ikhtiar untuk menyatukan gagasan-gagasan mencerahkan terkait isu-isu kontemporer di berbagai bidang, termasuk Pendidikan. Diskusi ini adalah rangkaian acara diskusi episode kedua yang diselenggarakan oleh FOKAL IMM FEB UMSU, sebelumnya pada episode pertama diselenggarakan pada 15 Agustus 2021 dengan narasumber Ikhvan Fuady, S.E., M.Si yang merupakan Ketua FOKAL IMM FEB UMSU.
Dr. Muhyarsyah, S.E., M.Si mengatakan, saat pandemi telah terjadi problematika dalam proses pembelajaran, dimana saat tatap muka langsung secara psikologis akan mendekatkan antara pendidik (pengajar) dengan peserta didiknya. Sementara, dengan proses pembelajaran secara daring (dalam jaringan) hal itu akan sulit dilakukan.
“Apalagi dengan berbagai keterbatasan yang ada dalam penggunaan teknologi yang mana aksesibilitas menjadi hal yang utama dalam pembelajaran. Karena kalau aksesibilitas tidak baik maka prosesnya juga akan terganggu,” imbuh Muhyarsyah.
Lebih lanjut, Muhyarsyah mengungkapkan terdapat berbagai dimensi dalam konteks aksesibilitas tersebut seperti, jaringan internet yang tidak baik, kuota yang tidak cukup, dan mungkin juga perangkat (gawai) yang tidak dimiliki atau ada namun kurang mumpuni.
Dalam pembelajaran secara daring ini para pendidik dituntut untuk melakukan tahapan pembelajaran secara komprehensif. Dalam pembelajaran ada tiga hal yang harus dilakukan, yaitu ada perencanaannya, ada pelaksanaannya, dan ada evaluasinya.
“Perancanaan yang matang akan membuat pelaksanaan lebih baik, pelaksanaan yang baik akan memudahkan untuk evaluasi. Sehingga dengan evaluasi yang dilakukan ini akan dapat melihat apakah ada yang perlu untuk disempurnakan, apakah ada yang perlu ditingkatkan, dan apakah ada yang perlu untuk dipertahankan. Sehingga harapan pembelajaran yang efektif akan terwujud dengan beberapa model yang dilakukan”, ungkap Muhyarsyah. (Adam Chairivo/Syaifulh/Riz)