BANYUWANGI, Suara Muhammadiyah – Untuk mewujudkan kesiapsiagaan bencana dan sarana penunjang dakwah Muhammadiyah diperairan kawasan terpencil, Lazismu Jawa Timur melakukan pengiriman perahu fiberglass produksi Institut Teknologi dan Bisnis Muhammadiyah (ITBM) Banyuwangi, di Lapangan Desa Sumberasri, Kecamatan Purwoharjo, Selasa (24/8/2021).
Pengadaan 10 perahu jenis Sodak (tanpa katir) berbahan fiberglass ini merupakan program Lazismu Jawa Timur yang bertajuk “Lazismu Jelajah Bahari” , penyerahan sekaligus menjadi penanda pengiriman perdana perahu pesanan Lazismu tersebut. Hal ini juga sebagai tindak lanjut hasil MoU dengan kampus ITBM beberapa waktu sebelumnya untuk proses produksi.
Penyerahan dan pengiriman perahu bantuan ini langsung dihadiri oleh Ketua Lazismu Wilayah Jawa Timur drh. Zainul Muslimin, ikut mendampingi jajaran rektorat ITBM Banyuwangi yang diwakili oleh Ketua Badan Pengurus Harian (BPH) Musa Alhadi, Pemerintah Desa Sumberasri, Dosen Pembimbing Jurusan Teknik Industri, serta Kelompok Nelayan (KUB) Baruna Jaya yang merupakan kelompok binaan dari ITBM Banyuwangi.
“Ada beberapa alasan mengapa program Lazismu Jelajah Bahari ini memberikan bantuan berupa perahu jenis sodak berbahan fiberglass, perahu ini nantinya akan dipakai sebagai sarana logistik didaerah bencana banjir yang memiliki arus deras serta untuk menunjang gerak amal usaha dan dakwah yang kesehariannya diwilayah perairan,” terang Zainul Muslimin.
Lebih lanjut Ketua Lazismu Jawa Timur menambahkan, perahu-perahu ini akan dikirim ke Kalimantan (Banjarmasin) sebagai sarana transportasi dakwah, untuk Pulau Sulawesi (Kab. Mamuju) akan dimanfaatkan untuk siaga banjir, berikutnya ke Pulau Bawean (Jawa Timur) untuk peningkatan kawasan wisata mangrove AUM Gresik serta Bali (Buleleng) dipakai untuk menunjang wisata bahari.
Sementara itu Rektor ITBM melalui Ketua Badan Pengurus Harian (BPH) Musa Alhadi menyampaikan terima kasih atas kepercayaan yang telah diberikan Lazismu Jawa Timur, produksi perahu fiberglass ini merupakan kolaborasi antara Lazismu dan dunia kampus serta kelompok nelayan binaan ITBM yakni KUB Baruna Jaya.
“ITBM Banyuwangi memiliki peran penting dalam proses rancang bangun dan desain perahu, dan mahasiswa melalui dosen pembimbing di Jurusan Teknik Industri juga ikut terjun langsung dalam proses pabrikasi perahu fiber. Dengan ikut membuat perahu fiberglass ini dapat menambah softskill, pengetahuan dan sekaligus karya yang nantinya akan menjadi bekal ketika terjun dimasyarakat,” ujar Musa Alhadi.
Tidak hanya itu, meskipun perguruan tinggi ini usianya baru satu tahun, namun sudah dapat membuat karya dan produksi massal yang dapat memiliki nilai manfaat bagi masyarakat. Sehingga makin terjalinnya kerjasama dengan kelompok binaan KUB Nelayan Baruna Jaya yang mempunyai bengkel kerja pembuatan perahu, maka produk perahu ini akan semakin dikenal oleh masyarakat luar di Indonesia.
Lazismu Jawa Timur dan ITBM Banyuwangi berharap adanya kerjasama ini merupakan sinergi yang harus diwujudkan dalam bentuk nyata, dan akan terus dibangun untuk program-program yang lain. Selain itu, kehadiran perahu bantuan ini juga bagian dari menggerakkan semua potensi yang ada terutama karya produksi sendiri, serta dapat dimanfaatkan untuk kemaslahatan dan kepentingan umat. (Rizkie Andri)