• Tentang SM
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Media Siber
  • Term & Condition
  • Privacy Policy
  • Hubungi Kami
Sabtu, Desember 20, 2025
Suara Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • Login
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
No Result
View All Result
suaramuhammadiyah
No Result
View All Result

Inovasi Alat Ukur pH dan Ketinggian Air Berbasis Smartphone

Suara Muhammadiyah by Suara Muhammadiyah
30 Agustus, 2021
in Berita
Reading Time: 2 mins read
A A
0
Inovasi Alat Ukur pH dan Ketinggian Air Berbasis Smartphone
Share

MEDAN, Suara Muhammadiyah  –  Tim PKM – PI Fakultas Teknik UMSU membangun rancang bangun alat ukur pH dan ketinggian air berbasis smartphone guna meningkatkan produktifitas budidaya ikan nila. Tim yang diketuai Raja Sanubari Harahap itu beranggotakan Rafido Alfarizi, Panji Purnama, Mhd Ilham Amin dengan dosen pembimbing : Affandi, ST.,MT itu berharap dengan teknologi berbasis smartphone itu dapat membantu meningkatkan tingkat produksi ikan nila.

Raja Sanubari Harahap mengatakan,  saat ini ikan nila merupakan salah satu komoditas budidaya yang mempunyai prospek pasar yang cukup tinggi, ini disebabkan permintaan pasar domestik dan non domestik yang terus meningkat. Sektor perikanan budidaya ikan air tawar di Indonesia memiliki potensi besar untuk dikembangkan.

Baca Juga

UMSU Sambut Mahasiswa Baru Asal Thailand

FKIP UMSU Jalin Kerja Sama Internasional dengan Asosiasi Sekolah Islam Thailand 

Kota Medan merupakan salah satu kota yang potensi untuk dikembangkannya budidaya ternak ikan air tawar. Untuk itu tim PKM-PI UMSU itu membangun kemitraan dengan petani budidaya ikan air tawari Medan. Salah satunya bersama Kalang Idris yang berdomisili di  Jalan Jermal XV Kramat Indah I Kecamatan Medan Denai, Kota Medan Provinsi Sumatera Utara, melakukan  pengembangan usaha budidaya ini.

Namun Kalang Idris, seperti halnya petani budidaya ikan air tawar lainnya menghadapi kendala yakni persoalan kualitas air yang kurang baik mengakibatkan pertumbuhan ikan menjadi lambat.

Tim PKM-PI UMSU itu menjelaskan, dalam usaha budidaya ikan nila (Oreochromis sp) ketersediaan air dan kualitas air merupakan salah satu faktor fisik yang menjadi parameter. Kualitas air dalam budidaya ikan air tawar diantaranya suhu, pH (power of Hydrogen), DO (Dissolve Oxygen), ammonia, nitrat. Kelayakan kualitas air yang baik bagi pertumbuhan dan perkembangan benih ikan nila yaitu pada suhu 26,5°C – 28,5°C, sebagian besar organisme akuatik sensitif terhadap perubahan pH, dan lebih menyukai pH netral yaitu antara 7 – 8,5.

Dijelaskan, kendala yang dialami dalam proses pemeliharaan juga menyebabkan penurunan hasil produksi, salah satunya adalah bila terjadi serangan penyakit infeksi maupun non infeksi. Sehingga pengembangan budidaya ikan nila kedepannya perlu dilakukan melalui pendekatan teknologi dan alat yang berkelanjutan. wirausaha budidaya ikan nila dituntut lebih modern dan profesional dengan memanfaatkan inovasi teknologi yang menekankan aspek efisiensi usaha.

Pengembangan usaha budidaya ikan nila tersebut harus didukung dengan pengembangan teknologi melalui optimalisasi pemanfaatan teknologi monitoring.  Proses monitoring kolam ikan yang awalnya secara manual, kini dapat secara otomatis memonitoring kondisi pH dan ketinggian air pada kolam lalu dikirim otomatis melalui pesan ke smartphone pembudidaya dengan waktu yang sudah diprogramkan pada alat sehingga pembudidaya. akan selalu update terhadap kondisi kolam ikan nila. Hal ini tentunya dapat menekan kematian pada ikan nila dan diharapkan dapat meningkatkan produktifitas budidaya ikan nila.

Untuk itulah tim PKM-PI UMSU itu merancang sebuah alat yang mampu memberikan sebuah solusi bagi para pengusaha tambak ikan nila untuk meningkatkan hasil produksi ikan yang berkualitas baik serta dapat menekan angka kematian ikan secara massal. Untuk memenuhi kebutuhan para pengusaha dalam mengelola tambak secara mobile tanpa harus bersusah payah melakukan pengecekan setiap hari untuk mengontrol kualitas air tambak.

Alat ukur pH dan ketinggian air berbasis smartphone, sebagai media monitoring diharapkan pembudiya dapat meningkatkan efisiensi waktu dalam memonitoring kondisi air kolam dan menghemat tenaga dalam mengelola kolam ikan nila. Kemudahan dalam mengecek air kolam dengan melihat informasi pesan pH dan ketinggian air yang dikirim oleh alat monitoring langsung ke smartphone pembudidaya.

Mitra juga dapat melihat informasi pH dan ketinggian air pada layar alat sehingga pembidaya dapat update terhadap kondisi air kolam dan melakukan treatmen-treatmen khusus ketika pH dan ketinggian air berubah, tentunya kesigapan pembudidaya dalam memantau kondisi air kolam dapat menekan jumlah kematian pada bibit ikan nila dan meningkatkan produktifitas budidaya ikan nila, sehingga keuntungan yang diterima pembudidaya dapat meningkat. (syaifulh/Riz)

Tags: Alat Ukur pHPerikananUMSU
Suara Muhammadiyah

Suara Muhammadiyah

Related Posts

UMSU Sambut Mahasiswa Baru Asal Thailand
Berita

UMSU Sambut Mahasiswa Baru Asal Thailand

2 September, 2023
FKIP UMSU Jalin Kerja Sama Internasional dengan Asosiasi Sekolah Islam Thailand 
Berita

FKIP UMSU Jalin Kerja Sama Internasional dengan Asosiasi Sekolah Islam Thailand 

2 September, 2023
FKIP UMSU Lepas Mahasiswa PLP, KKN Reguler dan Internasional
Berita

FKIP UMSU Lepas Mahasiswa PLP, KKN Reguler dan Internasional

24 Agustus, 2023
Next Post
Try Out AKM, Dua SD Muhammadiyah ini Berkolaborasi

Try Out AKM, Dua SD Muhammadiyah ini Berkolaborasi

Please login to join discussion
  • Kotak Pos
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Pedoman Media

© SM 2021

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora

© SM 2021

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In