LAMONGAN, Suara Muhammadiyah – Resepsi Milad Nasyiatul Aisyiyah ke 93 dengan tema “ Khidmat Perempuan dalam Dakwah Nasyiatul Aisyiyah Menuju Keluarga Tangguh” yang diadakan oleh Pimpinan Daerah (PD) Nasyiatul Aisyiyah Kabupaten Lamongan lewat virtual Zoom pada hari Senin (30/8/2021).
Pada kesempatan itu ketua PD Muhammadiyah Lamongan, H Shodikin mengucapkan selamat dan sukses Milad Nasyiatul Aisyiyah ke 93. Mudah-mudahan Nasyiatul Aisyiyah terus berkembang menjadi kader Aisyiyah, menjadi kader Islam, kader persyarikatan, dan juga kader bangsa yang nanti akan berperan di mana saja sesuai potensinya
Sambungnya”Berbicara tentang khidmat atau pengabdian perempuan itu kita tidak bisa menganggap kecil, karena setiap ada laki-laki yang berhasil maka di sebelahnya innsyallah ada perempuan tangguh yang berkhidmat untuk menopang tugasnya”
Selanjutnya Shodikin mencontohkan di zaman Rasulullah. Rasulullah mempunyai istri Khodijah yang membeckup dakwahnya, mempunyai istri yang cerdas Aisyah yang juga ikut bersama Rasulullah dengan Istri-istrinya yang lain.
Begitu juga pada diri KH. Ahmad Dahlan, istrinya Nyai Walidah yang juga termasuk pahlawan Nasional. Jadi di sebelah KH. Ahmad Dahlan ada perempuan yang tangguh yakni nyai Walidah. Bahkan Proklamator Bung Karno juga di dampingi oleh Istrinya yaitu ibu Fatmawati yang mendampingi di setiap perjuangannya.
Maka kemudian khidmat perempuan dalam dakwah menuju keluarga yang tangguh. Kata tangguh itu tidak sekedar kuat tapi Kata tangguh itu ada 110 sinonim.
Tangguh itu diantaranya yang pertama, kokoh kuat, kalau di Islam di ikat dengan “mitsaqol gholidzoh” dengan perjanjian yang kuat, tentu keluarga itu diikat dengan hukum Islam. Cinta kasih yang muda, menghormati yang tua begitupula sebaiknya. Kemudian diikat dengan hukum negara yang memiliki kekokohan dan ketangguhan yang luar biasa.
Tanggu, kata Shodikin bisa dimaknai teruji, seperti sekarang di era orang-orang sedang dalam kesulitan, kemudian semua teruji dan mampu menghadapi kesulitan itu.
Shodiqin bercerita “Setelah kita membaca berita-berita dan sosial media. Dua tahun ini,
pandemi Covid-19 di Jawa Timur, itu ada wanita yang sekaligus menjadi ibu dan bapak rumah tangga.
“Sekarang ini 2,7 juta lebih. Sekitar 20 persen dari 13 juta keluarga di Jawa Timur. Kemudian mereka sendiri, karena di tinggal oleh suaminya meninggal. Kalau rata-rata dia mempunyai dua putra aja yatimnya sudah 5 juta, Inilah kemudian tangguh dimaknai teruji”, jelas Sekretaris Dinas OPendidikan Lamongan ini
Lanjutnya, apakah dari sekian itu ada yang keluarga Aisyiyah dan Nasyiatul Aisyiyah ? Apakah teruji ketika menghadapi hal-hal seperti ini ?. Tentu teruji, kuat, kokoh, tangguh, kemudian didasari dengan akhlaknya bagus, ilmunya cukup, dan sumber daya yang baik
“Di samping mengasuh dan mendidik putra putrinya ada sumber daya yang nantinya menjadi kepala rumah tangga dengan sendirinya kemudian mereka bisa bersinergi dengan yang lainnya untuk memaksimalkan sumber daya untuk mengantarkan putra putrinya, itu teruji”, pungkasnya (Alfain Jalaluddin Ramadlan/FRS)