YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menyelenggarakan seminar untuk mengupas tuntas program dahlan muda mengabdi, diselenggarakan secara virtual pada Minggu (19/9/21). Dengan tema “ Peran mahasiswa dalam membangun negri untuk mencapai indonesia berkemajuan”. Agenda ini merupakan agenda yang secara rutin setiap tahun diselenggarakan oleh UAD sebagai bagian dari tindak lanjut dari pelaksanaan Program Pengenalan Kampus (P2K).
Dr. Gatot Sugiharto, S.H., M.H. wakil rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni UAD menjelaskan pada sambutanya bahwa diselenggarakan agenda ini UAD mengajak kepada khususnya mahasiswa baru 2021 untuk bertindak langsung melakukan aktivitas sosial kemasyarakatan, yang mana kita harus perduli pada kondisi saat ini.
Dr. M. Syamsudin, M.Pd. selaku wakil sekertaris majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah yang diundang untuk memberikan gambaran bagaimana PP muhammadiyah berperan aktif di perguruan tinggi, Syamsudin mejelaskan bahwa perguruan tinggi Muhammadiyah dengan organisasinya harus tumbuh bersama yang saling membantu dan menebar kebermanfaatan melalui program-program yang dijalankan di perguruan tinggi Muhammadiyah.
“Perguruan tinggi Muhammadiyah dimaknai sebagai teladan, pusat keunggulan dan pendidikan mencerahkan kesadaran utuh yang menghidupkan, mencerdaskan dan membebaskan manusia dari kebodohan, kemiskinan menuju manusia yang sejahteran dan makmur dalam kerangka kehidupan bangsa dan tata pergaulan dunia yang terus berubah dan berkembang,”
Jadi Muhammadiyah ini mendukung proses-proses pendidikan dalam rangka menciptakan masyarakat Indonesia maju. Dalam konteks ini Mahasiswa memiliki peran: Mahasiswa bisa berhubungan langsung, Mahasiwa sebagai agen perubahan, dan Mahasiswa sebagai sosial kontrol seperti mengontrol kehidupan masyarakat.
“Program-program yang seperti pertukaran mahasiswa, KKN ditempat tertentu, KKN Sang Surya dan sebagainya. Semua itu menjadi bagian untuk mempertajam dan untuk memperkuat peran-peran ini di kehidupan bermasyarakat secara langsung, karena mahasiswa di masyarakat merupakan bentuk nyata peran mahasiswa itu, minimal mahasiwa akan melakukan hal yang bermanfaat”. Jelas Syamsudin
Dr. Gatot Sugiharto, S.H., M.H. yang juga sebagai pemateri memaparkan gambaran bagaimana dahlan muda mengabdi. “Dahlan muda harus menyiapkan diri mejadi mahasiswa yang TANGGUH (Takwa Amanah Nalar Gesit, Gembira, Ulet dan Humanis) seperti konsep yang sudah di sampaikan oleh bapak Rekor waktu pembukaan p2k, inilah yang menjadi jargon kita sebagai mahasiswa UAD,” kata Gatot Sugiharto
Caraka P.B., S.Pd., M.Pd. selaku kabid. Pengembangan Karakter an Kesejahteraan BIMAWA UAD menjelaskan teknis dalam program dalan muda mengabdi. Pada situasi belajar yang berubah, dengan pendekatan yang baru, cara pandang belajar yang berbeda dengan ini BIMAWA mencoba melakukan jenis kegiatan salah satunya adalah Dahlan Muda Mengabdi.
“terdapat 4 komponen penting bahwa Mahasiswa menjadi subyek pembelajaran memiliki kebebasan memilih, turut merancang kegiatan belajar dan Mahasiswa akan memaknai proses belajar dan efek dari ini muncul Pendekatan yang di tekankan,” jelasnya.
Terdapat tiga katergori dan jenis kegiatan dahlan muda mengabdi, mahasiswa boleh memlih salah satu kegiatan tersebut, pertama Asisten Mengajar dimana tugasnya membantu mengajar luring/daring pada siswa SD-SMK atau mengajar di TPA sekitar, kedua Kegiatan Kemanusiaan dengan cara memberikan sembako kepada warga yang terdampak pandemi atau membantu LAZISMU, kemudian yang ketiga Proyek Desa yaitu dengan cara menanam pohon, atau sosialsasi perilaku hidup sehat dan semua jenis kegiatan yang relevan. (izg)