YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Setelah melalui seleksi berjenjang dari tingkat sekolah, kecamatan, kabupaten, hingga provinsi, akhirnya 3 pesilat Tapak Suci Bantul berhasil merebut tiket untuk mewakili kontingen D.I. Yogyakarta dalam ajang Kompetisi Olahraga Siswa Nasional (KOSN). Even ini merupakan kejuaraan olahraga pelajar yang digelar tahunan oleh Pusat Prestasi Nasional Kemdikbud Ristek dan Dikti.
Ketiga pesilat tersebut adalah Nidha Miranda (SMP Putri), Agung Tri Prasetyo (SMP Putra), dan Laksita Pradnya Dayinta (SMA Putri). Menurut coach Indah Susilowati dalam seleksi tingkat provinsi DIY, para pesilat Tapak Suci mewakili tim KOSN kabupaten Bantul baik di jenjang SD, SMP, dan SMA putra dan putri. Kemudian dalam seleksi tingkat provinsi yang berhasil lolos mewakili DIY adalah pesilat pada kategori SMP putra dan putri, serta SMA putri.
Indah menambahkan bahwa pihaknya telah menyiapkan para pesilatnya untuk berlomba di tingkat nasional, dengan menggelar pemusatan latihan di Gedung Dakwah PDM Bantul. Kendati dalam situasi PPKM latihan tetap dilakukan setiap hari seizin PDM Bantul, dengan catatan hanya atlet yang disiapkan untuk KOSN dan tim pelatihnya yang boleh terlibat.
Dukungan PDM Bantul
Sementara itu, Drs. Sahari selaku Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Bantul bersyukur dan sangat bangga saat dilapori via telepon oleh Pimda Tapak Suci perihal 3 pesilatnya yang lolos ke KOSN tingkat nasional. Ketua PDM Bantul berharap prestasi Tapak Suci Bantul di tengah kondisi pandemi covid19 dapat memicu semangat seluruh angkatan muda Muhammadiyah untuk bersemangat berkarya terbaik.
Drs Sahari juga menghimbau agar seluruh warga Muhammadiyah Bantul mendoakan ketiga pesilat remajanya sehingga dapat tampil dengan kemampuan terbaiknya dalam perlombaan KOSN tingkat nasional. Pihaknya akan mendukung semaksimal kemampuan PDM untuk mendukung pembinaan Tapak Suci di Bantul agar prestasinya di masa mendatang semakin meningkat.
Kepada para pesilatnya, Ketua PDM Bantul berpesan agar tekun berlatih dan mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk perlombaan KOSN tingkat nasional. Prestasi yang diraih juga harus dibarengi dengan sikap rendah hati, sehingga selalu waspada tidak menyepelekan semua kompetetitornya. Dengan demikian maka akan terbentuk karakter pendekar sejati yang selalu mengukir prestasi terbaik dalam bingkai keluhuran akhlaq. (Yudha Kurniawan)