DELI SERDANG, Suara Muhammadiyah – Dusun Bintang Asih terletak di Desa Rumah Sumbul Kecamatan STM Hulu Kabupaten Deli Serdang. Topografi dusun ini terbilang ekstrim pada ketinggian 380 m dpl. Untuk sampai ke dusun ini harus melalui jalan berlumpur dengan kenderaan roda dua. Karena terisolasinya dusun ini, menjadikan air bersih dan listrik menjadi sesuatu yang langka.
Seluruh warga harus rela mengorbankan waktunya untuk mengangkat air dari sungai yang berjarak ± 1,5 km dari pemukiman. Kondisi itulah yang dihadapi warga di sana untuk mendapatkan air bersih guna memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Ditengah kondisi prihatin itu, tim PKM Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara hadir memberi solusi. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan Tim PKM dengan masyarakat, diperoleh infomasi bahwa mereka menginginkan adanya teknologi yang dapat membantu kehidupan warga dalam memenuhi kebutuhan air minum.
Permasalahan tersebut menimbulkan gagasan pada tim untuk memberikan solusi berupa Teknologi Tepat Guna (TTG) yang dapat digunakan oleh warga. Adapun TTG yang diterapkan adalah sistem filtrasi air siap minum berbasis tenaga surya. Teknologi yang mampu menghasilkan 225 liter/hari air siap minum, sehingga warga tidak lagi merebus air minum.
Setelah program dilaksanakan, teknologi tepat guna ini tidak hanya menghasilkan air siap minum, tetapi juga digunakan untuk mensuplai energi listrik pada masjid Ar Rohman setiap waktu.
Tim PKM UMSU yang terdiri dari Faisal Lubis ST, MT dengan anggota Rimbawati ST, MT dan Rahmad Bahagia Siregar SE, MSi menjadikan pemenuhan air bersih dan listrik itu sebagai tantangan. Tentu saja untuk menjawab kebutuhan warga dusun Bintang Asih yang jaraknya sekitar 75 Km dari Kota Medan melalui Tiga Juhar dengan melalui perkebunan sawit sejauh 5 kilometer dengan jalan setapak.
Untuk melintasi ruas jalan menuju dusun Bintang Asih harus memiliki nyali yang kuat. Tanpa nyali, akan sulit untuk menyelesaikan project kemanusiaan ini. Bisa dibayangkan untuk sampai ke dusun itu saja harus melalui perjuangan yang berat, tutur Rimbawati, dosen Teknik Elektro di UMSU itu.
Guna mewujudkan kerja besar ini, tim PKM UMSU mengajak mahasiswa Teknik Elektro untuk berkolaborasi dalam menyelesaikan tugas berat ini, sampai akhirnya selesai dan dapat digunakan oleh warga.
Warga Bintang Asih sendiri merasa sangat bersyukur karena tenaga surya dengan kapasitas 1000 WP mampu memberikan suplay daya tambahan untuk dusun mereka, disamping itu juga tidak kesulitan dalam penyediaan air siap minum.
Seorang warga Dusun Bintang Asih, Poniman menyampaikan ucapan terima kasih atas program PKM UMSU di dusun mereka yang terpencil. Kata Poniman, dusun dengan 32 KK atau 160 jiwa itu sangat merasakan project TTG yang dilakukan tim UMSU di dusunnya.
Atas nama tim PKM UMSU, Rimbawati mengucapkan terimakasih atas sebagian pembiayaan yang diberikan oleh Pimpinan Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara dalam kegiatan ini dan semoga membawa manfaat. Kata Rimba project yang berlangsung April sd September itu pendanaannya 30 persen dari UMSU dan 70 persen lainnya dari sumber donatur. (Syaifulh/Riz)