YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Bidang Ristek-MSDM Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah pada Rabu (22/9) mengadakan PMTalks sebuah gagasan berkemajuan mencerahkan semesta dengan tema “Ikhwal Menulis dan Menembus Jurnal Nasional-Internasional” berlangsung secara dalam jaringan (daring) dengan pembicara utama Wahyudi Akmaliah (PhD student at Malay Studies Departement Nasional University of Singapore, dan Peneliti LIPI/BRIN).
Sunanto biasa disapa cak Nanto ketua PP Pemuda Muhammadiyah dalam sambutanya menegaskan bahwa Pemuda Muhammadiyah khususnya Pimpinan Pusat sudah seharusnya mencetak dan menginiasi kegiatan seperti ini, walaupun menulis itu kemampuan diri namun perlu dilatih.
Masuknya arus dunia digital, dunia media sosial maka menulis yang sifatnya ilmiah ataupun lainnya harus didampingi dengan ilmu pengetahuan dan rasa empati kemanusiaan, inilah yang diharapkan dari acara PMTalks.
“Dalam PMTalks kali ini ada nilai yang kami perjuangkan, misalnya 10 saja kalau ada kreiteria dan konsisten saya rasa akan dapat banyak ilmu dan juga gagasan yang mana nanti bisa di baca dan di pakai referensi bagi kader-kader muda bahkan Muhammadiyah. Perdebatan-perdebatan intelektualitas yang saya kira bisa didebatkan di dalam ruang-ruang ilmiah akan menemukan perilaku-perilaku baru yang mana ini kita bisa menemukan ilmu Tuhan yang belum pernah terserap dalam kehidupan kita, walaupun Allah swt sudah mengatakan tidak pernah habis lautan dijadikan tintanya untuk kamu pelajari,” tambah cak Nanto
Cak Nanto juga meminta kepada kepala bidang Ristek-MSDM sekaligus yang menginiasi PMTals Lucy El Hakim untuk konsisten dalam menjalankan program ini. “Tidak perlu kawatir yang hadir hanya 5-10 orang asal konsisten, 5 orang itu saja kalau mau merubah 100 orang pun bisa dengan tulisan, apalagi dengan kondisi seperti ini dengan tulisan yang bisa dibaca dimana aja dan kapan saja bisa membuat propaganda kebaikan yang selama ini banyak dikuasi propaganda-propaganda yang hanya mencela, hoaks, dan sebagainya, yang membuat saya miris,”.
“Muhammdiyah dengan Pemuda Muhammdiyah-nya diharapkan hadir menjadi galang tengah gerakan pendamai berkemanusian dan mengusakan bagaimana cara agar banyak lahir kader-kader yang konsisten yang dibina secara circle gerakan dan itu bisa mengubah perilaku masyarakat bawah dengan catatan tulisan kebaikan, karena semisal tidak banyak yang menulis kebaikan atau kemanusiaan sebagai jalan tengah maka kemungkinan akan berdampak pada perilaku kehidupan manusia dan itu merupakan keburukan yang akan menghancurkan nilai-nilai Pancasila dan keislaman yang sudah diajarkan,” jelasnya. (guf/iza)