SYDNEY, Suara Muhammadiyah – Yayasan Ashabul Kahfi Sydney bersama dengan Pimpinan Ranting Istimewa Muhammadiyah (PRIM) New South Wales dan pengurus Nadhlatul Ulama Cabang Istimewa Australia – New Zealand, mengadakan silaturahmi dan pengajian bersama (Jumat, 1 Oktober 2021) secara virtual. Acara pengajian ini dilaksanakan secara virtual mengingat masih berlakunya pembatasan pergerakan warga oleh Pemerintah Australia terkait dengan penyebaran Covid-19.
Pimpinan Yayasan Ashabul Kahfi Sydney, Ustadz Dr. Chalidin Yacob, mengatakan bahwa pengajian ini sengaja diadakan dengan melibatkan warga Muhammadiyah dan Nadhlatul Ulama yang bermukim di kawasan Sydney, untuk mempererat ukhuwah islamiyah dan memperdalam wawasan keagamaan. Dikatakan bahwa pengajian ini akan memberikan dampak yang positif kepada warga Muslim khususnya yang berasal dari Indonesia.
Tampil membawakan ceramah adalah cendekiawan Muslim, Prof. Dr. H. Arifuddin Ahmad, M.Ag., yang juga merupakan guru besar dalam bidang Hadits Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar. Dalam paparannya, beliau mengatakan bahwa iman pada diri seseorang bisa keluar. Ketika seseorang melakukan maksiat, korupsi dan sebagainya, pada saat itu imannya telah keluar dari dirinya, meskipun dia itu mengaku sebagai seorang Muslim.
Dalam bagian ceramahnya, mengatakan bahwa hijrah dapat dimaknai dengan meninggalkan segala perbuatan yang dilarang dalam agama. Tidak hanya simbolis saja, tetapi dalam arti yang sesungguhnya. Sebagai contohnya, jangan terlalu mudah meminjam secara online, karena potensinya sangat dekat dengan perbuatan riba. Bukan hanya karena sistemnya, tetapi peraturan yang lemah dalam pengawasannya. Oleh karena itu, setiap muslim sebaiknya meninggalkan perbuatan seperti ini.
Sementara itu terkait dengan jihad, dikatakan bahwa jihad adalah kesungguhan melaksanakan satu kebaikan yang sesuai dengan syariat. Jihad tidak hanya memikul senjata dalam ke medan perang. Misalnya, jika terdapat aturan dalam konsitusi memungkinkan terjadinya pelanggaran, maka umat Islam perlu mengadakan perubahan yang ke arah lebih baik. Itu juga merupakan dari bentuk jihad. Berusaha untuk meningkatkan derajat kesejahteraan dan mengentaskan kebodohan, adalah jihad.
Tampil membawakan sambutan adalah Ketua Pimpinan Ranting Istimewa Muhammadiyah NSW, Haidir Fitra Siagian dan Ketua Pengajian NU-NSW, Ahmad Abrori. Pengajian dihadiri oleh sekitar enam puluh orang jamaah, yang terdiri dari warga Indonesia yang saat ini bermukim di Australia. Sebagiannya adalah para pelajar yang sedang menuntut ilmu di berbagai universitas di Sydney dan sekitarnya. Terdapat pula para pekerja yang sudah menjadi permanen residen dan citizen Australia. (riz)