YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan (Majelis Diklitbang) Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengadakan kuliah umum tentang “Al-Islam dan Kemuhammadiyahan” secara virtual melalui channel Youtube “Muhammadiyah Channel”, Senin (4/10).
Kuliah umum ini diperuntukkan bagi seluruh mahasiswa, terkhusus mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan tingginya di perguruan tinggi Muhammadiyah atau Aisyiyah. Narasumber dalam kuliah umum “Al-Islam dan Kemuhammadiyahan” ini disampaikan langsung oleh Ketua Umum Muhammadiyah, Haedar Nasir.
Pada kuliah umum, Haedar Nasir menyampaikan dengan jelas, lugas, dan komprehensif mengenai hakikat Islam dan apa saja yang terkandung di dalamnya. Beliau juga menyampaikan materi tentang Kemuhammadiyahan mencakup aspek historis, filosofis,dan maksud dari pada Muhammadiyah didirikan oleh KH. Ahmad Dahlan.
Selanjutnya, setelah Haedar menyampaikan materi tidak lupa beliau menyampaikan beberapa nasihat yang dapat menggugah semangat dan jiwa para mahasiswa sebagai kader persyarikatan, umat, dan bangsa. Berikut beberapa nasihat yang disampaikan oleh Haedar Nasir dalam kesempatannya menyampaikan kuliah umum “Al-Islam dan Kemuhammadiyahan” secara virtual:
“Manfaatkan selama belajar di perguruan tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah untuk memiliki nilai lebih dalam segala aspek kehidupan.”
“Ananda sekalian dengan al-Islam dan Kemuhammadiyah harus menjadi orang–orang yang berguna bagi keluarga, bagi masyarakat, bagi bangsa, bagi negara, bahkan bagi kemanusiaan semesta.”
Kemudian, beliau menyampaikan sebuah hadis Nabi saw:
“Sebaik-baik manusia adalah mereka yang bermanfaat bagi sesama (bagi lingkungan kalian berada). Menjadi mahasiswa, menjadi sarjana dan lulus dari perguruan tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah di manapun ananda berdiaspora menempati posisi-posisi di berbagai tempat, dan berkiprah di manapun haruslah memberi kemanfaatan seperti lebah yang selalu melahirkan madu dan hinggap di ranting yang rapuh sekalipun tidak pernah merusaknya. Itulah contoh dari orang yang memberi kemanfaatan dalam kehidupan.”
“Ananda akan menjadi pemimpin-pemimpin bangsa di level manapun dari pusat sampai daerah, bahkan menjadi pemimpin di keluarga maka jadilah mahasiswa yang belajar kepemimpinan. Mahasiswa saat ini adalah pemimpin di masa depan, maka jangan lengah, jangan abai, dan jangan ingin bersenang-senang ketika dan selama kuliah.”
Beliau juga menyampaikan sebuah pepatah yang masyhur:
“Berakit-rakit ke hulu, berenang–renang ke tepian, bersakit–sakit dahulu, bersenang-senang kemudian. Ini adalah ajaran hikmah bagian ananda sekalian. Gigih, tangguh, militan, bersungguh-sungguh haruslah menjadi karakter untuk sukses studi, tetapi juga belajar kehidupan untuk memberi yang terbaik dan menjadi orang yang terbaik bagi lingkungan, juga harus diciptakan menjadi kebiasaan. Selama di kampus ananda harus menjadi orang-orang yang pandai bergaul. Latar belakang agama, suku, bangsa, golongan tidak menjadi kendala bagi ananda untuk berinteraksi secara baik, juga harus bersama-sama menciptakan kebersamaan.”
“Hidup kita tidak untuk diri kita tetapi hidup kita juga untuk orang lain, maka bangunlah relasi dengan siapapun jadikan mereka teman agar kita bisa hidup bersama dan bersama-sama Ananda sekalian juga harus menjadi mahasiswa-mahasiswa yang lahir menjadi kekuatan yang terbaik, bahkan menyebarkan nilai-nilai kebaikan bagi lingkungan.”
Kemudian, beliau menyampaikan pesan terakhirnya untuk seluruh mahasiswa:
“Ananda sekalian harus menjadi orang-orang yang menebar rahmat bagi semesta alam. Insya Allah kalau anda betul-betul menjadi orang yang bermanfaat, hidup ananda akan berkah, sukses, dan maju dalam lindungan tuhan, Allah swt. Mudah-mudahan Ananda sekalian selama kuliah di perguruan tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah mampu menjadikan diri sebagai insan–insan yang taat beragama, berakhlak mulia, cerdas, berilmu, mandiri, berkeahlian, dan menjadi orang-orang yang bermanfaat bagi lingkungan, yang menebar rahmat bagi semesta alam.”
Pada akhirnya, beliau memberikan selamat kepada seluruh mahasiswa yang kuliah di perguruan tinggi Muhammadiyah ataupun Aisyiyah:
“Selamat datang, selamat belajar, dan Insya allah akan menjadi kader Muhammadiyah, kader umat, kader bangsa, dan kader kemanusiaan semesta yang menjadi kebanggaan orang tua, kebanggaan Muhammadiyah, kebanggaan bangsa, dan bahkan menjadi kebanggaan seluruh manusia di muka bumi ini karena Ananda hadir menjadi orang-orang yang menebar rahmat bagi semesta alam,” tutupnya. (Ahmad Farhan Juliawansyah)