YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Tim Program Pengembangan Pemberdayaan Desa (P3D) merupakan program pengembangan potensi desa dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi. Tim P3D HMPS PBSI UAD kali ini selenggarakan pelatihan pembuatan makanan Tradisional Klepon. Klepon adalah makanan tradisional yang terbuat dari tepung ketan dan gula jawa. Makanan tradisional menjadi salah satu warisan budaya harus dilestarikan khususnya oleh para kawula muda .
Bertempatkan di Sentra Kuliner Omah Ayu Desa Gilangharjo,Bantul, Yogyakarta pelatihan ini berlangsung pada Selasa, 06 Oktober 2021. Dengan mengadakan pelatihan makanan tradisional, harapanya peserta bukan hanya dapat membuatnya saja, melainkan dapat di kembangkan menjadi sebuah usaha rumahan (Home made). Pelatihan ini disambut antusias oleh seluruh peserta. Sasaran peserta dalam pelatihan ini mayoritas ibu-ibu UMKM.
Peserta merasa terbantu dengan adanya pelatihan ini. Sebagian peserta menuturkan belum pernah praktik membuat makanan tradisional klepon. Cita rasa yang manis dan legit menjadi pilihan makanan yang cocok dengan lidah masyarakat Gilangharjo. Bu Yayuk menuturkan selaku peserta “Alhamdulillah banget ini ada pelatihan pembuatan klepon, sesuk kan jadi bisa jualan apalagi dengan pengemasan yang menarik seperti ini jelas laku,” ungkap Yayuk (06/10/2021).
Dalam sambutan ketua TIM Atik Widyaningrum menyampaikan bahwasanya pelatihan makanan tradisional ialah kegiatan berkelanjutan guna meningkatan ketrampilan khususnya dalam bidang kuliner. Ibu-ibu dapat mengembangkan ketrampilan ini sehingga, dapat menjadi bekal usaha rumahan. Berbagai inovasi dapat ibu-ibu lakukan seperti inovasi klepon cita rasa (coklat, nanas, keju) sehingga dapat mengikuti arus trand zaman apalagi di era yang serba digital. “Tinggal difoto kemudian diiklankan di berbagai media sosial,” tegas Atik dalam sambutanya.
Hasil pembuatan makanan trasional juga sampai pada proses pengemasan. Pengemasan yang menarik menjadi salah satu trik agar klepon buatanya dapat memikat pembeli saat akan di perjual belikan. Di akhir sesi pengemasan hasil karya masing-masing peserta yang kemudian di bawa pulang ke rumah masing-masing sebagai buah tangan pelatihan. Melalui bimbingan Iis Suartini M.Pd. dan Riswanda Himawan S.Pd selaku Suport System pelatihan ini dapat berjalan dengan baik dan lancer. (Nurul Aniisa)